Sejak pandemi berlangsung, kata infeksi mungkin sudah tidak lagi terdengar asing telinga masyarakat. Penyakit infeksi adalah suatu kondisi kesehatan yang disebabkan oleh beragam mikroorganisme berbahaya, seperti bakteri, virus, fungi – atau jamur, hingga parasit.

Penyakit infeksi pun tidak boleh dianggap enteng, lho. Meski gejala yang ditimbulkan mungkin tidak berat, tetapi kamu masih harus waspada serta merawatnya dengan tepat, sehingga kesehatan tubuh bisa segera pulih.

Berikut ini serba-serbi soal infeksi, mulai dari penyebab, gejala, dan cara menghindarinya.

 

 

Apa Itu Infeksi?

Credit Image - sehatq.com

Penyakit infeksi adalah penyakit atau kondisi kesehatan yang disebabkan oleh serangan mikroorganisme, termasuk bakteri, virus, fungi atau jamur, atau parasit.

Di dalam tubuh manusia yang sehat, sebenarnya terdapat mikroorganisme, seperti bakteri dan parasit di dalam mulut atau usus. Mikroorganisme alami dalam jumlah tertentu biasanya tidak dianggap sebagai infeksi dan justru bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Masalah muncul ketika mikroorganisme menyebabkan penyakit dan bisa menularkan ke orang lain. Inilah yang kemudian disebut dengan infeksi. Infeksi yang terjadi dalam tubuh dapat bersifat lokal –hanya pada bagian tertentu atau menyebar melalui darah sehingga menjadi bersifat sistemik –memengaruhi seluruh tubuh.

 

Tanda dan Gejala Penyakit Infeksi

Hampir seluruh jenis infeksi dapat menimbulkan gejala serupa. Beberapa gejala yang umum muncul akibat penyakit infeksi antara lain:

  • Batuk dan bersin
  • Demam
  • Peradangan
  • Muntah
  • Diare
  • Nyeri otot
  • Kelelahan

Gejala-gejala di atas muncul karena tubuh sedang berupaya untuk membasmi mikroorganisme yang menginfeksi. Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Jika kamu memiliki kekhawatiran akan gejala tertentu, dapat dikonsultasikan pada dokter untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

 

Penyebab Penyakit Infeksi

Credit Image - lifestyle.okezone.com

Seperti yang telah dipaparkan di atas, infeksi bisa disebabkan oleh bakteri, virus, parasit, serta jamur. Berikut adalah cara bagaimana seseorang bisa terinfeksi mikroorganisme, berdasarkan penjelasan dari Mayo Clinic:

1. Kontak langsung

Salah satu cara termudah untuk terkena infeksi adalah kontak fisik secara langsung dengan orang atau hewan yang juga terinfeksi. Biasanya, penularan dengan kontak fisik terjadi melalui cara-cara berikut:

  • Bersalaman
  • Bersentuhan
  • Menghirup droplet (percikan liur) dari pasien yang bersin atau batuk
  • Dicakar hewan, misalnya anjing atau kucing
  • Melalui proses persalinan (ibu ke bayinya)

 

2. Kontak tidak langsung

Selain secara langsung, kamu juga bisa tertular penyakit infeksi melalui kontak tidak langsung. Misalnya, menyentuh benda mati, seperti gagang pintu atau permukaan meja yang terkontaminasi.

Orang yang menderita infeksi secara tidak sadar meninggalkan jejak bakteri atau virus di atas permukaan benda mati yang disentuhnya. Jika menyentuh benda tersebut, kamu bisa terinfeksi, apalagi jika lupa mencuci tangan dan menyentuh hidung, mata, atau mulut.

 

3. Gigitan serangga

Gigitan serangga, seperti nyamuk, lalat, atau kutu, juga bisa menyebabkan penyakit infeksi. Beberapa jenis serangga dapat menjadi vektor, alias pembawa mikroorganisme dari manusia lain yang mengidap penyakit.

Gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah salah satu contoh penularan virus demam berdarah dengue lewat gigitan serangga, serta nyamuk Anopheles yang membawa parasit malaria.

 

4. Makanan yang terkontaminasi

Anda juga bisa terserang penyakit infeksi dari makanan atau air yang terkontaminasi bakteri, virus, jamur, atau parasit. Salah satu jenis bakteri yang paling sering ditularkan dari makanan adalah Escherichia coli, yang banyak ditemukan di daging kurang matang.

 

Tips Mencegah Penyakit Infeksi

Berikut ini adalah beberapa gaya hidup dan pengobatan yang dapat kamu lakukan di rumah untuk membantu mencegah penyakit infeksi, yaitu:

  • Cuci tangan secara menyeluruh. Cuci tangan sering kali merupakan cara terbaik untuk menghindari terkena pilek.
  • Hindari menyentuh wajah, khususnya hidung, mata, dan mulut terlalu sering dengan tangan yang kotor.
  • Makanan harus dimasak atau didinginkan secepat mungkin.
  • Sayuran dan daging harus disimpan secara terpisah dan dipersiapkan di papan pemotong yang berbeda.
  • Daging sebaiknya disajikan dengan matang.
  • Ingatlah bahwa makanan yang mengandung mikroorganisme berbahaya tidak selalu berbau busuk. Penting untuk tetap waspada.
  • Beberapa organisme mati sewaktu makanan dimasak, tetapi mereka masih dapat meninggalkan zat-zat beracun yang dapat menyebabkan diare dan muntah.

Selain sejumlah cara di atas, kamu juga disarankan untuk menjaga kekebalan tubuh dengan menjaga pola makan sehat, istirahat yang cukup, rutin berolahraga, hingga mengelola stres dengan baik.

Dan yang tidak boleh dilupakan, pastikan kamu sudah mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral yang memegang peran penting dalam menjaga imunitas. Jika kedua nutrisi tersebut sudah terpenuhi dengan baik, maka daya tahan tubuh pun bakal semakin meningkat.

Selain dari asupan makanan, seperti sayur dan buah, vitamin serta mineral bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen multivitamin, lho. Kamu direkomendasikan untuk minum rangkaian multivitamin dari Enervon.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Multivitamin Enervon-C dapat dikonsumsi dalam bentuk tablet – yang punya kandungan 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg untuk perlindungan ekstra, sekaligus memberikan sensasi segar sepanjang hari.

Untuk yang punya masalah lambung sensitif, direkomendasikan mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tak mudah lelah – dan pastinya menjaga imunitas tubuh tetap optimal, berkat kandungan vitamin C dan zinc-nya.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active juga dapat membantu proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuat tubuh makin produktif selama beraktivitas.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, itulah serba-serbi soal penyakit infeksi yang penting untuk diketahui. Guna menghindari risiko penyakit menular, pastikan kamu selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri.

 

 

Featured Image – jobstreet.co.id