Saat ini, Indonesia sedang berada di fase transisi endemi Covid-19. Dalam masa tersebut, berbagai kegiatan pun sudah boleh dilakukan, bahkan hingga 100 persen. Sebutan transisi endemi pun mengacu pada menurunnya tren kasus virus corona pada belakangan waktu terakhir.

Dilansir dari Detik, Kemenkes RI memaparkan tiga skenario saat keadaan memasuki fase endemi. Sebenarnya, Indonesia tengah memasuki fase pandemi yang telah terkendali, jadi, belum benar-benar menyandang status endemi.

Pandemi terkendali berarti tidak menyebabkan disrupsi pada kegiatan sosial masyarakat. Dan, selama masa ini, ada tiga skenarino yang harus dilewati dahulu sampai benar-benar menjadi endemi. Apa saja skenario tersebut?

Berikut ulasannya.

 

 

Virus Tidak Benar-Benar Hilang

Credit Image - palukota.go.id

Virus tidak hilang total, contohnya virus flu Spanyol dan H1N1 yang masih ada saat ini. Namun patogen bisa berhenti menyebar karena banyak orang sudah terlindung melalui vaksinasi atau sudah pernah terinfeksi. Dengan begini mutasi virus relatif jadi tidak berbahaya.

 

Manusia Beradaptasi

Credit Image - jd.id

Sistem kekebalan tubuh manusia cukup belajar untuk melawan infeksi menyebabkan seiring waktu virus hanya akan memicu gelombang kecil dan menyebabkan penyakit yang lebih ringan. Di tahap ini manusia juga sudah menemukan vaksin dan antibiotik/antivirus.
 

Memiliki Pola Epidemiologis

Credit Image - news.unair.ac.id

Pada fase ini pola virus telah diketahui sehingga bisa diprediksi. Belajar dari 3 pandemi terakhir, status pandemi berubah menjadi endemi setelah 1,5-2 tahun kemunculan penyakit.

Meski saat ini kondisi pandemi Covid-19 sudah terkendali, namun, kamu jangan sampai lengah. Langkah pencegahan mash harus dilakukan, sehingga penularan tetap dapat dihindari. Ingatlah bahwa virus masih tetap ada, lho.

Tetap patuhi memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan.

Selain itu, tetap jaga kesehatan selama bepergian keluar rumah, seperti istirahat yang cukup, sebisa mungkin tetap berolahraga, serta mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap yang dapat memaksimalkan perlindungan tubuh.

Namun, apa multivitamin yang sebaiknya dikonsumsi? Kamu direkomendasikan untuk mengonsumsi multivitamin dari Enervon secara rutin.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang memiliki masalah lambung sensitif – direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jadi, itulah ketiga skenario ketika keadaan memasuki fase endemi. Pastikan kamu tetap menjalani langkah pencegahan untuk terhindar dari risiko penularan virus.

 

 

Featured Image – doktersehat.com

Source – detik.com