Mendapat kualitas tidur yang cukup dianggap penting untuk membantu menjaga kesehatan tubuh. Dengan cara ini, kekebalan tubuh pun tidak gampang lemah, sehingga risiko terpapar penyakit bisa diminimalisir.

Rata-rata orang dewasa yang sehat memerlukan tujuh sampai delapan jam tidur setiap harinya. Meski demikian, hal tersebut ternyata sulit diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, lho. Biasanya, kurang tidur bisa dipengaruhi beberapa faktor tertentu.

Apa saja faktor tersebut? Berikut informasinya.

 

 

Kelebihan Asupan Kafein

Credit Image - nescafe.com

Mengonsumsi terlalu banyak kafein di pagi hari dapat membuat aktivitas tidur terganggu. Umumnya, sebagian besar orang dewasa sehat dapat mengonsumsi hingga 400 miligram kafein per hari, atau setara dengan empat cangkir kopi atau dua gelas minuman berenergi.

Namun, kadar kafein dalam minuman berenergi bisa bervariasi. Kamu juga perlu mewaspadai efek samping akibat mengonsumsi minuman tersebut. Efek dari kafein akan muncul dalam waktu sekitar 15 menit dan mencapai puncak satu jam kemudian.

Enam jam setelah kafein dikonsumsi, setengah kafein masih ada di tubuh. Dan dibutuhkan sekitar 10 jam untuk benar-benar membersihkan kafein dari aliran darah. Misalnya, jika kamu meminum secangkir kopi pukul 9.00, kafein memungkinkan masih berada dalam tubuh saat makan malam pukul 19.00.

 

Tidak Memiliki Jadwal Bangun dan Tidur Teratur

Banyak ahli tidur menyarankan agar kita menetapkan waktu bangun yang sama untuk setiap hari, termasuk akhir pekan. Katakanlah, jika jadwal bangun di hari kerja adalah pukul 7.00, maka bangunlah di waktu tersebut ketika kita libur di hari Sabtu dan Minggu.

 Apabila kamu terlambat bangun dari waktu yang sudah ditentukan itu di hari Minggu, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa lelah dibandingkan hari biasa. Akibatnya, waktu tidur akan bergeser – dan kamu kelelahan saat bangun pagi untuk bekerja di hari Senin.

Jadwal tidur yang tidak teratur juga dapat meningkatkan risiko social jet lag, perbedaan antara jadwal tidur alami tubuh dengan jadwal sosial kita. Social jet lag dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa gangguan kesehatan, seperti peradangan dan depresi.

 

Kurang Paparan Sinar Matahari

Credit Image - haibunda.com

Rutinitas tidur diatur oleh jam internal tubuh atau biasa disebut ritme sirkadian. Paparan cahaya alami akan memberikan dampak besar pada ritme sirkadian tersebut. Perlu diketahui, ritme sirkadian tubuh paling sensitif terhadap cahaya sekitar dua jam sebelum kamu biasa tertidur hingga sekitar satu jam sebelum bangun.

Paparan cahaya sinar matahari di waktu-waktu tersebut akan memengaruhi saat tubuh secara alami mengantuk dan siap untuk tidur. Intinya, terpapar banyak cahaya terang di pagi hari dapat membantu memajukan waktu tidur lebih awal. Di malam hari, kamu pun lebih mudah mengantuk – dan siap untuk tidur.

 

Tidak Membuat Daftar Tugas

Membuat daftar tugas merupakan salah satu cara ampuh untuk memastikanmu melakukan tindakan yang benar, sekaligus melawan kecemasan yang membuat kamu susah tidur. Saat kamu mencoba membuat daftar tugas di kepala, kemungkinan besar akan melupakan beberapa hal.

Mencatat daftar tugas di atas kertas, note di ponsel atau aplikasi seluler lainnya memberikanmu sesuatu yang konkret untuk dirujuk ketika otak kesulitan berpikir. Fokuslah pada tiga hingga lima hal yang dapat dicapai, karena daftar tugas yang kamu buat merupakan rencana, bukan keinginan.

 

Terlalu Lama Bermain Ponsel

Credit Image - nakita.grid.id

Hindari memeriksa ponsel sesaat setelah bangun tidur, karena hal itu dapat memengaruhi hari-hari kamu termasuk menjelang waktu tidur. Jika kamu bangun memeriksa ponsel – dan ada pesan, maka tiba-tiba pikiran beralih menjadi mode panik, di mana jantung berdebar kencang.

Setelah itu, kamu menjadi lebih sulit untuk kembali ke mode tenang. Jadi cobalah mengatur jam alarm untuk membangunkanmu dari tidur, bukan terbangun, karena panggilan telepon atau pesan terkait urusan pekerjaan.

Terakhir, pastikan kamu tidak memegang ponsel ketika bangun dan sebelum tidur.

Tidur memang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, namun biar imunitas semakin kuat, kamu juga disarankan untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen multivitamin, seperti Enervon Active – yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat  yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C yang lebih tinggi, serta mampu memberikan perlidungan ekstra terhadap tubuh, sekaligus membuat tubuh terasa segar sepanjang hari!

Untuk kamu yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, multivitamin Enervon-C dan Enervon Active juga dapat menjaga metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya. Dengan manfaat ini, tubuh pun bisa lebih produktif dalam menjalani rutinitas harian.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya!

 

Jika kamu masih menerapkan kebiasaan yang mengganggu waktu tidur tersebut, cobalah untuk menghentikannya agar kualitas tidur tidak terganggu.
 


Featured Image – halodoc.com

Source – kompas.com