Sebagian besar orang, mungkin termasuk dirimu pasti pernah merasakan kurang tidur. Waktu istirahat berkurang drastis, misalnya ketika harus mengerjakan tugas kuliah, pekerjaan kantor, atau alasan lainnya. Hati-hati, efek begadang berlebihan pun bisa membahayakan kesehatan, lho.

Tidak hanya berpengaruh pada keesokan harinya, seperti mood buruk atau kurang bersemangat, namun efek begadang dalam jangka panjang pun bisa mendatangkan berbagai penyakit. Pasalnya, ada beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara kebiasaan tidur dan risiko masalah kesehatan.

Berikut ini berbagai penyakit yang ditimbulkan akibat efek begadang.

 

 

Obesitas

Credit Image - suara.com

Efek begadang dapat meningkatkan risiko kenaikan berat badan. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tidurnya kurang dari 6 jam per malam memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi dan orang yang tidur 8 jam per malam memiliki IMT yang paling rendah. IMT merupakan alat ukur seseorang dikatakan mempunyai tubuh kurus atau gemuk berdasarkan tinggi badan yang dimilikinya. Semakin gemuk tubuhnya, semakin tinggi pula IMT yang dimilikinya.

Kurang tidur berhubungan dengan meningkatnya rasa lapar dan nafsu makan, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan dan obesitas. Saat tidur, tubuh memproduksi hormon yang membantu mengontrol nafsu makan, metabolisme energi, dan pengolahan glukosa. Tidur yang kurang membuat kerja hormon tersebut dan hormon lainnya terganggu.

Kurang tidur – atau efek begadang juga berhubungan dengan hormon yang mengatur nafsu makan, yaitu kadar leptin lebih rendah, yaitu hormon yang merangsang sinyal kenyang ke otak dan kadar ghrelin lebih tinggi – hormon yang merangsang sinyal lapar ke otak, sehingga, kurang tidur membuat tubuh merasa lapar, bahkan jika kamu sudah makan.

Kurang tidur juga dapat meningkatkan produksi hormon kortisol atau hormon stres dan juga berhubungan dengan meningkatnya produksi insulin. Insulin adalah hormon yang mengatur glukosa dan penyimpanan lemak. Kadar insulin yang tinggi berhubungan dengan kenaikan berat badan, faktor risiko terjadinya obesitas.

 

Diabetes Melitus Tipe 2

Kurang tidur berhubungan dengan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2. Penelitian menunjukkan bahwa efek begadang – atau kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes melitus tipe 2 karena mempengaruhi kerja glukosa dalam tubuh.

Penelitian yang melakukan pengurangan waktu tidur pada orang sehat dari 8 jam menjadi hanya 4 jam per malam menunjukkan bahwa tubuh mereka mengolah glukosa lebih lama daripada jika mereka tidur selama 12 jam. Selama tidur, tubuh tetap mengolah glukosa untuk menjaga kadar gula darah.

 

Penyakit Jantung dan Hipertensi

Credit Image - health.kompas.com

Kurang tidur dapat berkontribusi pada kenaikan tekanan darah. Penelitian menunjukkan bahwa satu malam saja orang yang mempunyai hipertensi – atau ekanan darah tinggi dan kerap kurang tidur – kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah mereka naik pada hari-hari berikutnya.

Dampak ini bisa berkembang menjadi penyakit jantung dan stroke. Orang yang sudah mempunyai hipertensi sebaiknya tidur malam dalam waktu cukup agar tidak memperparah penyakitnya. Penelitian lain menunjukkan bahwa tidur terlalu sedikit, yakni kurang dari 5 jam dan tidur terlalu banyak, lebih dari 9 jam dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner pada wanita.

 

Gangguan Suasana Hati

Sehari saja kamu kurang tidur malam dapat menyebabkan mudah tersinggung dan murung pada keesokan harinya. Masalah tidur jangka panjang, seperti insomnia dihubungkan dengan depresi, kecemasan, dan tekanan mental. Penelitian yang dilakukan pada 10.000 orang menunjukkan bahwa orang dengan insomnia lima kali lebih mungkin untuk menjadi depresi daripada mereka yang tidak.

Penelitian lain melaporkan bahwa orang yang tidur 4,5 jam per malam menunjukkan perasaan yang lebih stres, sedih, marah, dan kelelahan mental. Orang yang tidur 4 jam per malam juga menunjukkan penurunan pada optimisme dan kemampuan sosialisasi. Juga dilaporkan bahwa semua akibat dari kurang tidur ini dapat diatasi ketika orang tersebut kembali ke durasi tidur yang normal.

 

Kesehatan Kulit Turut Berkurang

Credit Image - islampos.com

Berikutnya, efek begadang pun dapat menyebabkan kulit kurang kencang, menimbulkan garis halus dan lingkaran hitam di bawah mata pada banyak orang.

Hal ini terjadi karena kurang tidur membuat tubuh memproduksi hormon kortisol dalam jumlah berlebih dan menyebabkan tubuh memecah kolagen pada kulit sehingga kandungan kolagen pada kulit berkurang.

Tentu saja, hal tersebut tidak baik bagi kesehatan kulit. Kolagen adalah protein yang membuat kulit halus dan elastis.

 

Kekebalan Tubuh Melemah

Saat sakit, biasanya kamu akan disarankan untuk tidur lebih banyak. Orang sakit yang tidur lebih banyak lebih mampu untuk melawan infeksi daripada mereka yang tidurnya kurang saat sakit. Tubuh memproduksi lebih banyak sel imun untuk membantu melawan infeksi saat sakit. Kerja tubuh yang lebih keras ini menyebabkan tubuh kelelahan sehingga tidur diperlukan untuk tubuh memproduksi energi kembali.

Selain itu, kurang tidur juga dapat membuat tubuh rentan terhadap penyakit. Tubuh dan sistemnya memerlukan waktu istirahat untuk mengisi energi kembali setelah lelah melakukan banyak aktivitas seharian. Tetapi, jika tidak memberikan waktu yang cukup bagi tubuh untuk istirahat, maka tubuh dapat menjadi lemah dan rentan terhadap penyakit.

Tak hanya mencukupi waktu tidur, agar kesehatan tubuh tetap terjaga pastikan kamu juga menjalani pola hidup sehat lainnya, ya.

Ada pun berbagai hal lainnya yang juga penting dijadikan sebagai kebiasaan, yaitu mengonsumsi asupan makanan bergizi seimbang, rutin melakukan olahraga, cukupi kebutuhan cairan tubuh, serta mengelola stres dengan baik – pasalnya, stres juga dapat melemahkan kekebalan tubuh.

Selain itu, lengkapi pula hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin yang kaya akan kandungan vitamin C, vitamin B kompleks, maupun zinc. Kombinasi vitamin dan mineral tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit.

Untuk multivitamin yang direkomendasikan, kamu dapat mengonsumsi Enervon-C atau Enervon Active – yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan tubuh.

Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat  yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C yang lebih tinggi, serta mampu memberikan perlidungan ekstra terhadap tubuh, sekaligus membuat tubuh terasa segar sepanjang hari!

Untuk kamu yang memiliki masalah lambung sensitif, direkomendasikan untuk minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – untuk bantu menjaga stamina agar tak mudah lelah, sekaligus optimalkan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, multivitamin Enervon-C dan Enervon Active juga dapat menjaga metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya. Dengan manfaat ini, tubuh pun bisa lebih produktif dalam menjalani rutinitas harian.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Apakah kamu masih sering tidur larut malam? Coba hentikan kebiasaan tersebut agar efek begadang, seperti yang sudah disebutkan di atas tidak kamu alami!

 

 

Featured Image – klikdokter.com