Di zaman serba praktis, tidak sedikit masyarakat yang lebih menginginkan hal-hal instan, termasuk dalam urusan memilih makanan. Dari hal ini, banyak yang cenderung mengonsumsi makanan dan minuman minim kandungan nutrisi, seperti junk food.

Namun, produsen junk food sepertinya masih kerap menjual iming-iming “sehat” pada makanan yang dijual, padahal jenis makanan tersebut justru bisa membawa dampak buruk pada kesehatan, lho. Dilansir dari healthline, ada beberapa hal yang patut dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih makanan, terutama junk food.

Berikut ini kebohongan soal junk food yang penting untuk diketahui.

 

 

Rendah Lemak atau Bebas Lemak

Credit Image - healthline.com

Produk yang memiliki label "rendah lemak" atau "bebas lemak" berarti telah mengurangi lemak dari bahan makanan yang dipakai. Makanan yang mengandung lemak, maka lemaknya akan dikeluarkan dan biasanya rasanya tidak sebaik versi yang penuh lemak. Hanya sedikit orang yang memilih makanan seperti ini.

Demi label tersebut, produsen menambahkan gula dan aditif lainnya. Penambahan bahan-bahan dilakukan demi memberikan cita rasa yang tetap enak saat memakannya. Makanan "rendah lemak" malah lebih buruk daripada pilihan lainnya yang biasa saja.  Lemak telah dimusnahkan, kemudian gula ditambahkan. Bahaya, kan?

 

Trans Fat-free

Produk makanan berlabel trans fat-free sebenarnya mengandung lemak trans hingga 0,5 gram per porsi. Pastikan Mama melihat bahannya sekali lagi sebelum membeli.

Jika terdapat kata "terhidrogenasi", maka mengandung lemak trans. Hindari segala sesuatu yang ada tulisan "terhidrogenasi."  Kemungkinan mengandung lemak lebih dari batasan produk yang bisa dikategorikan sebagai trans fat-free.

 

Biji-Bijian Utuh

Credit Image - health.kompas.com

Orang diajak untuk meyakini bahwa biji-bijian adalah makanan sehat yang bisa dikonsumsi sehari-hari. Makanan seperti sereal sering diklaim termasuk biji-bijian. Masalahnya adalah biji-bijian tidak selalu dalam bentuk utuh setelah melewati proses pengolahan. Biji-bijian ditumbuk halus, bahkan sangat halus.

Makanan sereal atau sejenisnya mungkin mengandung biji-bijian di dalamnya, tapi ketahanan pada pencernaan malah jadi cepat hilang dan gula darah bisa melonjak seketika. Jadi, makanan cepat saji yang yang mengandung biji-bijian tidak utuh atau ditumbuh hingga halus , ini bisa menaikan gula darah dalam waktu singkat.

 

Gluten Free

Makanan dengan keterangan gluten free mungkin sedang tren saat ini. Diet bebas gluten itu memang bagus untuk kesehatan. Sebagai gantinya, pengganti dari makanan yang mengandung gluten harganya juga lebih mahal.

Biasanya makanan ini terbuat dari pati jagung, tepung kentang, dan tepung tapioka dan mungkin juga mengandung gula. Jadi, produk yang disebut gluten free seringkali mengandung bahan yang kurang sehat. Mereka menyimpan bahan makanan yang menyembunyikan gula di dalamnya.

 

Menyembunyikan Gula

Credit Image - statonfoods.com

Banyak produk junk food yang memasukan jenis perasa manis pengganti gula di dalamnya. Makanan bisa mengandung gula, sirup jagung fruktosa tinggi, jus tebu evaporated, seolah semuanya berbeda padalah intinya sama saja sebagai pemanis pengganti gula.

Perhatikan lagi, ya, jika ada lebih dari 1 macam bahan pengganti gula, berarti makanan atau minuman tersebut mungkin benar-benar menjadikan gula sebagai bahan utamanya.

Ada baiknya kamu memang menerapkan pola makan yang sehat – dan tidak berlebihan dalam mengonsumsi junk food.

Berdasarkan studi yang diterbitkan di jurnal Nature Immunology tahun 2021, menunjukkan adanya korelasi antara makanan yang dikonsumsi dengan sistem imunitas. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan makanan olahan berkaitan erat dengan tingginya kandungan kandungan metabolit kolesterol di dalam darah.

Sementara itu, makanan yang kaya serat, biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan yang umum dikonsumsi berpengaruh dengan tingginya kandungan flavonoid dan zat antiinflamasi di dalam darah. Untuk itu, menerapkan kebiasaan memilih makanan yang baik bagi tubuh memang penting. Jangan sampai terlalu asyik memanjakan lidah dan perut, lalu malah melupakan kesehatan tubuh.

Dalam penerapan gaya hidup sehat, memenuhi kebutuhan vitamin juga penting diperhatikan, apalagi di masa pandemi. Dengan kebutuhan vitamin yang tercukupi, kekebalan tubuh pun dapat semakin terjaga. Apalagi, terkait dengan asupan vitamin C dan vitamin B kompleks.

Kombinasi keduanya penting untuk menjaga, sekaligus meningkatkan sistem kekebalan. Namun sayangnya, vitamin tersebut tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga memperoleh asupannya dari makanan maupun suplemen, sangat penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Tak hanya dari sumber makanan, asupan vitamin C dan vitamin B kompleks sangat dianjurkan diperoleh dengan rutin mengonsumsi suplemen, sehingga kebutuhannya dapat dipenuhi secara maksimal. Direkomendasikan untuk minum multivitamin Enervon Active yang punya kandungan lengkap, sekaligus bermanfaat untuk kesehatan!

Multivitamin Enervon-C mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat  yang berperan menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Minum Enervon-C Effervescent – dengan kandungan vitamin C lebih tinggi yang bisa memberikan perlindungan ekstra, sekaligus memberi sensasi rasa segar sepanjang hari.

Kamu punya masalah lambung sensitif? Tak masalah! Direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active yang punya kandungan non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuhmu agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Dan, kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon-C dan Enervon Active – dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Jadi, tak perlu khawatir mudah lemas ketika beraktivitas.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia.

 

Itulah deretan hal yang perlu kamu perhatikan dalam memilih junk food maupun makanan instan. Jadi, jangan sampai kamu terlalu sering mengonsumsi jenis makanan yang satu ini!

 

 

Featured Image – statonfoods.com

Source – popmama.com