Memberikan banyak makanan dan minum manis pada anak dipercaya dapat menyebabkan sugar rush. Apakah moms dan dads juga mempercayai hal yang satu ini? Dikatakan bahwa konsumsi terlalu banyak gula bisa membuat anak menjadi terlalu aktif.

Sugar rush sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika seseorang menjadi aktif serta tidak bisa diam setelah mengonsumsi gula. pada anak-anak, kondisi ini bisa terjadi ketika mengonsumsi makanan atau minuman yang tinggi akan kandungan gula, seperti sirup, cokelat, kue, dan es krim.

Meski demikian, benarkah asupan gula berlebihan menyebabkan sugar rush dan membuat Si Kecil menjadi terlalu aktif? Berikut ulasannya.

 

 

Hubungan Antara Sugar Rush pada Anak dan Perilaku Hiperaktif

Credit Image - tagar.id

Sejauh ini, berbagai riset belum dapat memastikan kaitan antara konsumsi gula dengan kondisi sugar rush pada anak. Anak-anak pun tidak menunjukkan gejala hiperaktif hanya karena makan banyak kue, donat, es krim, permen, atau minuman manis.

Anggapan ini mungkin berawal dari sugesti orang tua yang merasa bahwa anaknya menjadi hiperaktif dan tidak bisa diam setelah mengonsumsi kudapan manis. Ketika mendapatkan asupan gula, tubuh anak akan memperoleh energi, sehingga mereka tampak lebih bersemangat dan tidak bisa diam.

Di samping itu, ada faktor lain yang bisa menyebabkan anak hiperaktif, misalnya menderita ADHD. Faktor ini tidak dipengaruhi oleh konsumsi gula berlebih pada anak. ADHD merupakan gangguan perkembangan saraf yang paling sering terjadi pada anak-anak.

Kondisi ADHD pada anak bisa terjadi akibat kelainan genetik dan gangguan otak sejak lahir. Paparan zat beracun, alkohol, atau obat-obatan tertentu selama anak masih di dalam kandungan juga dapat meningkatkan risiko anak terkena ADHD.

 

Bahaya Terlalu Banyak Asupan Gula pada Anak

Credit Image - medicalnewstoday.com

Asupan gula memang belum terbukti dapat menyebabkan sugar rush pada anak. Namun, bukan berarti asupan gula berlebihan baik untuk kesehatan anak. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dalam jumlah besar membuat anak lebih berisiko terkena berbagai penyakit di kemudian hari, seperti:

  • Diabetes
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Penyakit jantung
  • Tekanan darah tinggi
  • Masalah pada gigi, misalnya karies gigi atau gigi berlubang
  • Kolesterol tinggi
  • Gangguan tidur
  • Depresi
  • Asam urat

Oleh karena itu, batasi asupan gula untuk anak agar tidak melebihi 25 gram atau setara dengan 6 sendok teh per hari. Jumlah tersebut sudah termasuk gula yang terkandung dalam makanan atau minuman, bukan hanya gula pasir.

 

Konsumsi Gula Berlebih dapat Sebabkan Dampak Buruk

Credit Image - alodokter.com

Meski belum bisa dipastikan bahwa konsumsi berlebihan bisa menyebabkan sugar rush – dan membuat anak terlalu aktif, namun moms dan dads diimbau untuk membatasi asupan gula pada Si Kecil, ya. Karena hal ini bisa menyebabkan dampak buruk pada kesehatan, seperti menyebabkan obesitas – yang akhirnya bisa menimbulkan penyakit lainnya, mulai dari diabetes hingga gangguan pada jantung.

Membatasi asupan gula juga bisa membantu menghindari Si Kecil kekurangan asupan nutrisi. Untuk itu, pastikan moms dan dads selalu memberikan makanan bergizi seimbang, termasuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral.

Selain itu, memberikan suplemen multivitamin agar kebutuhan vitamin dan mineral tetap terpenuhi juga direkomendasikan. Berikan multivitamin Enervon-C Plus Sirup yang mengandung Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D – yang dapat memaksimalkan proses tumbuh kembang Si Kecil, bantu memenuhi kebutuhan nutrisi, hingga menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa membelinya di official store di Tokopedia.

 

Nah, itulah penjelasan mengenai sugar rush pada anak. Pastikan moms dan dads tetap memerhatikan asupan gula pada anak, ya!

 

 

Featured Image – genpi.co

Source – alodokter.com