Saat anak mencapai usia remaja, bukan rahasia lagi kalau mereka kerap mulai mengekspresikan keinginan untuk mendapatkan kebebasan lebih besar dari orangtua, lho, moms dan dads. Bahkan, privasi adalah hal yang tidak kalah dibutuhkannya oleh sang remaja.

Meski demikian, setiap orangtua pasti ingin memiliki hubungan yang terbuka dengan anaknya. Namun bukan berarti moms dan dads bisa melanggar privasi anak, ya. Privasi adalah tentang memiliki hal untuk mengatur seberapa banyak akses orang lain ke diri sendiri – atau ke ruang pribadi.

Artinya, setiap remaja membutuhkan zonanya sendiri, seperti ketika ia sedang ingin merasa aman dari kritik, untuk melampiaskan perasaan, serta menjaga rahasianya. Lantas, bagaimana kalau privasi adalah hal yang terus dilanggar? Maka, ini bisa berdampak buruk pada kepercayaan anak pada orangtua.

Berikut ini deretan tips yang perlu dilakukan orangtua untuk menghargai privasi anak remajanya, simak selengkapnya sampai habis, yuk, moms dan dads!

 

 

Pahami Kata-kata yang Tak Terucap oleh Anak Remaja

Credit Image - diadona.id

Beberapa tahun yang lalu saat anak masih kecil, mungkin moms dan dads bisa melakukan hal-hal seperti memeluk anak di gerbang sekolah atau menata rambutnya sesuai keinginan. Tetapi, remaja mengubah semuanya.

Ia bisa merasa kesal karena dielus rambutnya di depan teman-temannya, memandang upaya kamu untuk berpartisipasi dalam urusannya sebagai gangguan, mencoba menjaga jarak, dan lain-lain. Sehingga, moms dan dads perlu memahami pemikiran remaja yang tidak terucapkan.

Saat memasuki usia remaja, ia sedang dalam proses menetapkan batasan pribadi dan dengan sikapnya tersebut, ia mencoba agar terlihat lebih mandiri dan berusaha agar bisa menetapkan keputusannya sendiri tanpa bayang-bayang dari orangtua.

 

Bijaksana dalam Bertanya atau Menyampaikan Kekhawatiran

Sering kali, cara orangtua berkomunikasi seperti memberikan pertanyaan atau menyampaikan kekhawatiran, dapat mengacaukan pikiran remaja apalagi jika sudah menyangkut privasinya.

Saat ditanyai oleh orangtua tentang teman atau studi atau kebiasaan mereka atau apa yang mereka lakukan, remaja bisa menganggap bahwa orangtua telah meminta informasi yang bersifat pribadi atau rahasia.

Namun, hal ini juga tetap bisa bermanfaat bagi kamu dan anak remaja jika moms dan dads bisa memilih kata-kata yang bijaksana saat mengajukan pertanyaan atau menyampaikan kekhawatiran yang kamu dan pasangan rasakan.

 

Diskusikan Aturan Soal Kebebasan Bersama

Credit Image - alodokter.com

Mungkin akan sangat sulit bagi moms dan dads untuk setuju memberikan anak sedikit kebebasan ekstra. Persepsi orangtua tentang remaja sebagai seseorang yang "belum cukup bijak untuk memutuskan sendiri" atau "akan membuat dirinya dalam masalah" atau "akan jatuh ke dalam teman yang buruk" menghalangi moms dan dads untuk memberinya kebebasan yang diinginkannya.

Namun, cobalah berpikir positif. Yakinkan diri akan kemampuan anak untuk bertindak secara positif dan serahkan padanya tanggung jawab. Tanggung jawab tidak hanya akan memupuk keandalan dan kompetensi anak, tetapi juga rasa percaya antara orangtua-anak yang semakin tinggi.

 

Hormati Selera Pribadi Anak Remaja!

Menghormati selera pribadi anak juga termasuk dalam cara menjaga privasi anak, lho. Moms dan dads juga harus mempertimbangkan selera pribadi anak dan selera kamu, ini tidak hanya untuk makanan, tapi bisa untuk selera musik, idola, dekorasi kamar, dan lain-lain. Ini juga berlaku jika gaya pakaian anak mungkin tidak sesuai dengan keinginan orangtua.

Hindari untuk mencoba memaksakan preferensi pribadi kamu pada selera pribadi anak remaja. Jika orangtua melakukannya, anak bisa merasa privasi dan pilihannya terganggu. Hal ini juga akan menimbulkan konflik dan penolakan dari anak.

 

Ketuk Pintu dan Hindari Menggeledah Barang Milik Anak

Credit Image - fimela.com

Ingatlah beberapa hal sederhana seperti mengetuk pintu sebelum memasuki kamar remaja, tidak menggeledah barang-barangnya, membaca pesan di ponselnya tanpa ijin, membaca buku harian atau catatannya, atau menguping percakapan yang mungkin dia lakukan dengan teman-temannya.

Dengan menghormati privasi remaja, orangtua berkontribusi pada perkembangan fisik dan emosional mereka. Hasilnya, anak akan lebih siap menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab, stabil, dan bahagia.

Memberi remaja privasi mungkin membuatnya merasa lebih nyaman dan diterima, tetapi, itu juga bisa menjadi bumerang. Anak remaja mungkin salah menafsirkan kebebasannya sebagai izin untuk melakukan apa pun yang dia suka.

Ketika anak memiliki privasi yang baik, maka ia pun merasa bahwa hidupnya menjadi lebih dihargai oleh moms dan dads. Tentu saja hal ini akan menciptakan perasaan yang lebih positif dalam diri anak, lho.

Dan yang terpenting dukung selalu kehidupan anak, termasuk dengan membantunya memenuhi kebutuhan nutrisi. Lengkapi hidup sehat anak dengan memberi multivitamin lengkap, seperti Enervon Active.

Enervon Active memiliki kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat jaga stamina tubuh agar anak remaja dapat beraktivitas seharian. Tak lupa, kandungan vitamin C nya dapat bantu pertahankan imunitas tubuh yang penting di kondisi saat ini.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia.

 

Moms dan dads privasi adalah hal yang harus dijaga, lho. Jangan sampai kamu melewati batas privasi anak remaja – dan akhirnya membuatnya menjadi kurang nyaman. Dengan menghargai privasi, maka hal ini juga akan membuat hubungan anak dan orangtua menjadi lebih harmonis.

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – popmama.com