Beberapa waktu terakhir, berbagai negara di dunia mungkin tengah memasuki perubahan masa pandemik menjadi endemik. Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami perbedaan keduanya – serta endemik, lho.

Endemik adalah status yang tengah dibicarakan banyak orang. Pasalnya, banyak yang menanggap Indonesia tengah memasuki masa perubahan status pandemik ke endemik, meski kini kembali ditemukan beragam jenis subvarian Covid-19 baru.

Sejak kemunculan Covid-19, masyarakat memang diperkenalkan dengan berbagai bahasa untuk memahami virus, termasuk istilah-istilahnya. Baik pandemik, endemik, maupun epidemik sendiri merupakan istilah dalam ilmu epidemiologi yang membahas mengenai penyebaran penyakit menular.

Lantas, apa perbedaan pandemik, endemik, dan epidemic? Berikut ulasannya!

 

 

Apa itu Pandemik, Endemik, dan Epidemik?

Credit Image - antaranews.com

Sebelum mengetahui perbedaan pandemik, endemik, dan epidemik ada baiknya kamu pahami dulu definisi dari ketiga istilah ini.

Endemik merupakan penyakit yang muncul di suatu daerah, wilayah, atau negara tertentu. Wabah penyakit dapat dikatakan bersifat endemik bila terjadi secara konsisten dengan peningkatan jumlah kasus yang signifikan di suatu wilayah. Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria, DBD, dan campak.

Sementara itu, pandemi adalah wabah penyakit yang telah menyebar di beberapa negara atau benua. Suatu penyakit dinyatakan sebagai pandemi ketika tingkat pertambahan kasus terus bertambah setiap harinya dan mencakup wilayah yang luas hingga ke berbagai negara.

Selain Covid-19 contoh pandemi yang pernah terjadi di dunia, yaitu:

  • Penyakit pes (1347–1353)
  • Flu (1889–1890)
  • Flu Spanyol (1918–1920)
  • Flu Asia (1957–1958)
  • AIDS (1981–sekarang)

Sementara itu, epidemik menggambarkan kondisi meningkatnya suatu kasus secara tidak terduga di suatu wilayah atau daerah. Epidemik tidak selalu berkaitan dengan penyakit menular, namun bisa juga penyakit yang disebabkan oleh kebiasaan buruk terhadap kesehatan, contohnya merokok. Sedangkan contoh penyakit menular epidemi adalah virus Ebola di Afrika.

Oleh karena salah satu alasan timbulnya epidemik adalah kebiasaan buruk manusia, epidemi bisa menjadi gambaran kesehatan penduduk. Indikatornya adalah kurangnya air bersih, kecukupan nutrisi, dan akses pelayanan kesehatan.

 

Perbedaan Pandemik, Endemik, dan Epidemic Berdasarkan Tingkat Keparahan

Karakteristik pandemik ialah wabah penyakit yang terjadi secara internasional dan tidak dapat dikendalikan. Pandemik bisa menyebar dari satu negara ke negara lain dan berdampak pada kehidupan orang di seluruh dunia. 

Sedangkan karakteristik epidemik jauh lebih kecil dibanding pandemik. Epidemik adalah kondisi yang terjadi saat suatu penyakit menular secara cepat ke banyak orang, sehingga penyebarannya sulit dihambat. Epidemi menduduki tingkat keparahan kedua setelah pandemi. 

Di sisi lain, karakteristik endemik relatif kecil tetapi luar biasa. Saat terjadi endemik, peningkatan jumlah kasus sangat signifikan tetapi masih terbatas di wilayah tertentu saja. Keparahan penyakit saat endemik bisa diamati berdasarkan populasi, lingkungan, maupun wilayah. 

 

Pengaruh dari Pandemik, Endemik, dan Epidemik

Credit Image - halodoc.com

Pandemik akan memengaruhi kehidupan orang-orang di seluruh dunia dalam jumlah besar. Seperti disinggung sebelumnya, status pandemi akan diberikan apabila suatu penyakit telah menyebar secara global dan sulit dikontrol. 

Lalu, epidemik akan menunjukkan penularan terjadi dengan cepat sehingga sulit dihambat. Namun, pengaruhnya belum semasif pandemi. Penyakit akan menyebar ke wilayah yang lebih luas, tetapi tidak berdampak pada kehidupan orang-orang secara global. 

Sementara itu, endemik adalah kondisi yang menunjukkan peningkatan status akan terjadi secara signifikan tetapi terbatas pada satu wilayah tertentu saja. Artinya, penyakit tersebut hanya memengaruhi populasi, lingkungan, dan wilayah tertentu saja. 

 

Hindari Tertular Virus, Langkah Pencegahan Masih Harus Dilakukan!

Saat ini, mungkin endemik adalah status yang akan segera disandang banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Meski demikian, langkah pencegahan virus masih harus dilakukan, mengingat masih tingginya penularan virus – dan ditemukannya beragam subvarian baru.

Tetap patuhi protokol kesehatan, mulai dari memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menghindari kerumunan. Dan, jika bukan urusan mendesak, ada baiknya tetap menghindari bepergian untuk menghindari risiko tertular virus.

Jika nantinya seluruh aktivitas sudah diperbolehkan kembali, maka selama bepergian keluar rumah kamu dianjurkan tetap menjaga kesehatan fisik, seperti istirahat yang cukup, sebisa mungkin tetap berolahraga, serta mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap yang dapat memaksimalkan perlindungan tubuh.

Namun, apa multivitamin yang sebaiknya dikonsumsi? Kamu direkomendasikan untuk mengonsumsi multivitamin dari Enervon secara rutin.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Untukmu yang memiliki masalah lambung sensitif – direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera membelinya di official store di Tokopedia, ya.

 

Sekarang kamu sudah tidak lagi bingung dengan perbedaan pandemik, endemik, dan epidemik, kan? Saat ini, tingkat penularan virus masih cukup tinggi, untuk itu, terus lakukan langkah pencegahan!

 

 

Featured Image – covidblog.oregon.gov

Source – popmama.com