Sudah tahu long Covid? Ya, istilah yang satu ini santer terdengar sejak infeksi virus Covid-19 merebak di akhir tahun 2019 silam. Disebut juga sebagai gejala berkepanjangan, kondisi ini menyebabkan para penyintas masih terus merasakan indikasi infeksi meski sudah dinyatakan negatif.

Salah satu gejala dari long Covid adalah kehilangan indra penciuman dan perasa. Sebenarnya, kondisi ini juga dialami ketika tengah terinfeksi, namun mampu bertahan sampai virus terbasmi.

Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah penelitian mengungkapkan lima persen dari pasien Covid-19 mengalami efek berkepanjangan berupa anosmia – atau kehilangan indra penciuman dan perasa.

Berikut informasi lengkapnya.

 

 

Apa Itu Long Covid?

Credit Image - news-medical.net

Long Covid merupakan gejala infeksi virus corona yang masih bertahan meski penyintas sudah dinyatakan negatif secara tes PCR maupun antigen. Gejalanya pun bermacam-macam, mulai dari kelelahan, batuk-batuk, rambut rontok, mudah lupa atau memory loss, hingga kehilangan indera perasa dan penciuman.

Gejalanya memang sekilas mirip ketika sedang positif Covid-19 – dan berlangsung dalam waktu yang beragam, ada yang 4-12 pekan, atau ada pula yang sampai 6 bulan. Jadi, long Covid merupakan gejala yang masih dirasakan meski hasil tes negatif, ya!

 

Efek Long Covid pada Hidung

Dikutip dari AFP, studi yang diterbitkan oleh BMJ mengungkapkan empat persen pasien belum pulih indra penciumannya, dan dua persen pasien juga belum pulih indra perasanya setelah enam bulan terpapar virus corona.

Meski demikian, studi tidak menjelaskan apakah sampel mewakili seluruh pasien yang pulih atau hanya sebagian saja.

Sementara itu, para peneliti memperkirakan bahwa hilangnya indra penciuman dapat bertahan pada 5,6 persen pasien, sementara 4,4 persen mungkin sulit memulihkan indra perasa.

Lalu, dalam penelitian, ada pula seorang wanita yang mengatakan bahwa indra penciumannya belum pulih lebih dari dua tahun setelah tertular Covid-19.

Di sisi lain, para peneliti sepakat bahwa sebagian besar pasien seharusnya bisa pulih indra penciuman dan perasa mereka dalam tiga bulan pertama setelah terinfeksi Covid. Jika tidak, maka membutuhkan perawatan memulihkannya.

Sekelompok besar pasien mungkin mengalami disfungsi jangka panjang yang memerlukan identifikasi tepat waktu, perawatan pribadi, dan tindak lanjut jangka panjang – begitu penuturan peneliti berdasarkan kutipan AFP.

Penelitian ini juga menemukan wanita lebih lama pulih dari gejala Covid-19 dibandingkan pria. Tetapi, peneliti tidak menyebutkan penyebab perbedaan waktu pemulihan tersebut.

 

Gejala Jangka Panjang yang Sering Dialami Pasien di Indonesia

Credit Image - halodoc.com

Perlu kamu ketahui bahwa beda negara, beda pula gejala long Covid yang dialami. Bagaimana dengan di Indonesia? Dari penelitian RSUP Persahabatan yang melibatkan 386 responden menemukan beberapa gejala umum long Covid di RI, yaitu:

1. Kelelahan
2. Batuk
3. Nyeri otot
4. Sesak napas

Gejala ini bisa menetap bahkan lebih dari enam bulan dan tidak jauh berbeda dengan gejala yang ada di luar negeri.

 

Jaga Imunitas untuk Hindari Infeksi Virus

Selain menerapkan protokol kesehatan dan mendapat vaksinasi lengkap saja, tetapi guna menghindari risiko infeksi virus – dan dampak jangka panjangnya, sejak awal, kamu harus menjaga daya tahan tubuh yang berperan sebagai tameng utama.

Mempertahankan dan meningkatkan daya tahan dapat dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat. Ini dapat dimulai dengan mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Hidup sehat dapat bantu jaga imunitas tubuh tetap kuat.

Untuk melengkapi hidup sehatmu, jangan lupa mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti rangkaian suplemen dari Enervon.

Enervon-C memiliki kandungan lengkap, mulai dari Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat – yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C dalam bentuk tablet yang memiliki kandungan vitamin C 500 mg, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan vitamin C lebih tinggi, yakni 1000 mg yang mampu membuat tubuhmu terasa lebih segar selama berkegiatan seharian.

Namun, jika kamu memiliki masalah lambung yang cukup sensitif, maka direkomendasikan untuk mengonsumsi Enervon Active dengan kandungan non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc dapat menjaga stamina tubuh, sekalius mengoptimalkan kinerja sistem imun.

Dengan rutin mengonsumsi Enervon-C maupun Enervon Active, proses metabolisme juga semakin maksimal, berkat kandungan vitamin B kompleks yang akan mengubah makanan menjadi sumber energi untuk beraktivitas seharian penuh.

Untuk anak-anak, dapat diberikan Enervon-C Plus Sirup. Multivitamin andalan ini memiliki kandungan lengkap, seperti Vitamin A, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Vitamin C, dan Vitamin D.

Deretan vitamin tersebut dapat membantu menjaga daya tahan tubuhnya agar tidak mudah sakit, menjaga anak tetap aktif selama masa pertumbuhan, meningkatkan napsu makan, sekaligus dapat membantu pembentukan tulang dan gigi.

Dan bagi usia lanjut, dapat diberikan multivitamin Enervon Gold yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks, Omega-3, Asam Folat, dan Lutein yang dapat membantu menjaga kekebalan tubuh, membentuk energi, hingga menjaga kesehatan otak, kesehatan jantung, dan juga kesehatan mata.

Untuk mendapatkan produk Enervon kamu bisa segera kunjungi di official store di Tokopedia – dan segera pilih multivitamin andalanmu!

 

Itulah informasi mengenai gejala long Covid anosmia yang bisa bertahan lama, bahkan sampai 6 bulan lamanya. Tak ingin alami kondisi ini? Untuk itu, sejak awal terus lakukan langkah pencegahan. Ingat, lebih mudah mencegah daripada mengobati!

 

 

Featured Image – harapanrakyat.com

Source – cnnindonesia.com