Bukan rahasia lagi kalau salah satu penyakit tak menular yang paling mematikan adalah penyakit jantung. Ingat, bukan hanya orang dewasa – atau lansia saja yang bisa terkena penyakit kardiovaskular, tapi siapa pun bisa mengalaminya.

Jika tidak diobati, maka kondisinya dapat semakin parah. Tapi, sebenarnya apa saja ciri-ciri penyakit jantung yang sudah kronis? Sebelum terlambat, tidak ada salahnya memperhatikan kesehatan organ satu ini.

Pada dasarnya ada beberapa kondisi yang menggambarkan penyakit jantung. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa faktor penyebabnya, seperti masalah pada pembuluh darah, detak jantung tak teratur, cacat jantung bawaan, penyakit otot jantung, dan penyakit katup jantung.

Berikut ini beberapa ciri-ciri penyakit jantung sudah parah. Yuk, perhatikan!

 

 

Ciri-ciri Penyakit Jantung Sudah Parah

Credit Image - lifestyle.bisnis.com

Saat kondisi jantung memburuk, tubuh akan mengalami sejumlah tanda, seperti:

1. Nyeri dada

Dada akan terasa sakit dan sesak. Dada juga akan terasa seperti tertekan. Kondisi ini bisa terjadi karena jantung memompa terlalu cepat atau bahkan mengalami pembengkakan. Dada akan terasa sakit dan sesak. Dada juga akan terasa seperti tertekan. Kondisi ini bisa terjadi karena jantung memompa terlalu cepat atau bahkan mengalami pembengkakan.
 

2. Mati rasa di kaki dan lengan

Muncul rasa sakit atau bahkan mati rasa di bagian kaki dan lengan. Rasa sakit ini juga diikuti dengan rasa lemas dan dingin di bagian kaki. Hal ini bisa terjadi karena pembuluh darah yang semakin menyempit. Biasanya, kondisi ini disertai dengan pembengkakan di area perut atau area sekitar mata.

 

3. Sakit kepala

Kamu juga bisa mengalami sakit kepala, pusing, hingga pingsan. Kondisi ini juga biasanya diikuti oleh perasaan lelah dan lemah.

 

4. Detak jantung cepat atau tidak teratur

Melansir WebMD, saat bermasalah, jantung akan berdetak lebih cepat untuk memompa cukup darah ke tubuh. Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur.
 

5. Kaki, lengan, dan perut bengkak

Masalah pada jantung juga akan mengakibatkan pembengkakan pada beberapa bagian tubuh seperti kaki, lengan, dan perut. Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman bahkan sakit. Kondisi ini terjadi karena aliran darah yang semakin berkurang.

 

6. Sulit berolahraga

Saat berolahraga, kamu mulai lelah dan sesak napas. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap berbagai kegiatan sehari-hari.

 

Kebiasaan Buruk yang Mengganggu Kesehatan Jantung

Credit Image - klikdokter.com

Dalam hal ini, gaya hidup punya peranan penting dalam meningkatkan risiko serangan jantung, lho. Kebiasaan buruk yang kerap dilakukan sehari-hari pun bisa menjadi pemicunya. Namun, apa saja kebiasaan tersebut? Berikut ini di antaranya – dan pastikan kamu menghindarinya, ya!

1. Duduk sepanjang hari

American Heart Association menyebutkan, dibandingkan dengan orang yang aktif bergerak, mereka yang sering duduk selama lima jam atau lebih setiap hari memiliki risiko dua kali lipat mengalami gagal jantung.

Tak cuma itu, gaya hidup sedenter seperti ini juga membuat seseorang berisiko mengalami penambahan berat badan dan kolesterol yang tinggi. Kondisi ini meningkatkan risiko serangan jantung.

Jika pekerjaanmu memang mengharuskan untuk duduk di meja sepanjang hari, bangun dan bergeraklah selama lima menit setiap jam. Perubahan kecil dalam rutinitas ini dapat menjaga arteri tetap fleksibel dan darah mengalir dengan baik.

 

2. Kurang tidur

Sama seperti organ tubuh lainnya, jantung juga membutuhkan waktu istirahat, lho. Setelah aktivitas yang panjang dan melelahkan, detak jantung dan tekanan darah akan menurun ketika kamu sedang beristirahat.

Untuk itu, kurang tidur bisa menjadi salah satu kebiasaan buruk – yang masih dianggap sepele, namun mampu merusak kinerja jantung. Kurangnya waktu istirahat di malam hari akan mengurangi durasi jantung untuk beristirahat.

 

3. Tak mengontrol berat badan

Bukan rahasia lagi, kelebihan berat badan menempatkan kamu pada risiko penyakit jantung yang lebih tinggi. Dan, salah satu cara untuk menilai risiko tersebut bisa dilakukan dengan mengukur lingkar pinggang.

Lemak di area pinggang cenderung bisa memicu gangguan pada jantung dibandingkan dengan di area lain. Untuk itu, terus kontrol berat badanmu, sehingga kesehatan, termasuk organ jantung tetap terjaga dengan baik, ya.

 

4. Stres berlebihan

Stres bisa memengaruhi perilaku dan faktor-faktor kondusivitas jantung, seperti tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol, merokok, aktivitas fisik dan obesitas.

Stres itu sendiri menjadi salah satu faktor risiko penyakit jantung akibat paparan stres kronis pada tubuh. Tingkat hormon stres yang tinggi, seperti hormon adrenalin dan kortisol bisa memengaruhi pembekuan darah yang bisa menyebabkan risiko masalah jantung, seperti jantung berdebar atau detak jantung abnormal.

Aritmia mengacu pada detak jantung yang tidak normal. Jika jantung berdetak terlalu cepat atau lambat, ini mengindikasikan masalah atau kelainan pada sistem kelistrikan jantung.

Jantung biasanya berdetak tanpa suara dan kebanyakan dari kamu tidak memperhatikan ritmenya. Namun, sensasi sederhana di jantung mungkin merupakan tanda peringatan potensi aritmia. Gejala lainnya termasuk pusing, sesak napas, nyeri dada, pusing, lemas dan pingsan.

 

Jaga Kesehatan Tubuhmu dengan Menerapkan Kebiasaan Baik

Credit Image - lokadata.id

Kini, kamu sudah mengetahui berbagai ciri-ciri penyakit jantung yang sudah parah – dan juga kebiasaan buruk yang bisa membahayakan. Waspadai, hal-hal tersebut pun bisa melemahkan sistem kekebalan, lho.

Untuk itu, kamu sangat disarankan menerakan pola hidup sehat, seperti makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, mencukupi kebutuhan cairan, dan rutin memperoleh mikronutrien seperti vitamin dan mineral.

Baik vitamin dan mineral memang bisa kamu peroleh dari sumber makanan bergizi, namun ini belum tentu bisa mencukupi kebutuhan hariannya, lho. Untuk itu, disarankan mengonsumsi multivitamin dengan kandungan lengkap, seperti suplemen Enervon-C.

Konsumsi multivitamin Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, dan Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat minum Enervon-C baik dalam bentuk tablet – yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg dan dapat memberikan perlindungan ekstra.

Selain dapat menjaga imun, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu proses proses metabolisme tubuh sehingga makanan yang kamu konsumsi dapat diubah jadi sumber energi bagi tubuh.

Untuk mendapatkan produk Enervon pilihanmu, yuk, segera klik di sini!

 

Jadi, itulah berbagai ciri-ciri penyakit jantung yang sudah parah. Jangan sepelekan sejumlah tanda tersebut, ya!

 

 

Featured Image – halodoc.com

Source – cnnindonesia.com