Enervoners, sudah mendengar kabar kalau pandemi Covid-19 akan segera berakhir? Hal ini bukan asal sebut saja, namun telah diinformasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyinggung bahwa akhir pandemi sudah di depan mata.

Berita tersebut sepertinya merupakan angin segar di tengah pandemi, kan? Meski demikian, Covid-19 tidak serta merta hilang begitu saja. Pasalnya, masih dibutuhkan upaya penanganan lainnya untuk memberantas virus corona.

 

 

Covid-19 Disebut Tak Lenyap!

Credit Image - news.unair.ac.id

Dilansir dari Detik, walaupun akhir pandemi sudah di depan mata, tapi kondisi ini belum benar-benar berakhir. Sehingga upaya penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi masih sangat dibutuhkan.

Ketua Umum Pengurus Besar IDI, dr M Adib Khumaidi, SpOT menjelaskan bahwa kalau pun nantinya status pandemi sudah berakhir – dan berganti menjadi endemi, protokol kesehatan dan pengawasan masih harus dilakukan lantaran virus corona tidak akan benar-benar hilang.

Tapi, apa bedanya situasi pandemi kini dengan kelak saat disebut berakhir?

Perbedaannya ada pada aspek kewilayahan. Pada status pandemi dan endemi, Covid-19 tetap ada, protokol kesehatan juga tetap diperlukan. Namun, berbeda dengan pandemi yang cakupannya global, maka endemi lebih fokus pada kondisi masing-masing wilayah.

Protokol kesehatan sebenarnya bukan hanya sebagai ‘benteng’ untuk penyakit Covid-19 saja, melainkan juga masalah kesehatan menular lainnya. Dengan demikian, kelak status pandemi telah berganti menjadi endemi, prokes termasuk memakai masker dan mencuci tangan masih tetap diutamakan.

 

Apa Perbedaan Pandemi dan Endemi?

Credit Image - covidblog.oregon.gov

Endemi sendiri merupakan penyakit yang muncul di suatu daerah, wilayah, atau negara tertentu. Wabah penyakit dapat dikatakan bersifat endemi bila terjadi secara konsisten dengan peningkatan jumlah kasus yang signifikan di suatu wilayah. Contoh penyakit endemi di Indonesia adalah malaria, DBD, dan campak.

Sementara itu, pandemi adalah wabah penyakit yang telah menyebar di beberapa negara atau benua. Suatu penyakit dinyatakan sebagai pandemi ketika tingkat pertambahan kasus terus bertambah setiap harinya dan mencakup wilayah yang luas hingga ke berbagai negara.

Dilihat dari sisi keparahan penularan penyakit, pandemi bisa menyebar dari satu negara ke negara lain dan berdampak pada kehidupan orang di seluruh dunia. Berbeda dengan endemi yang relatif lebih kecil.  Saat terjadi endemik, peningkatan jumlah kasus sangat signifikan tetapi masih terbatas di wilayah tertentu saja. Keparahan penyakit saat endemic bisa diamati berdasarkan populasi, lingkungan, maupun wilayah. 

 

Langkah Pencegahan Virus Masih Harus Dilakukan!

Credit Image - halodoc.com

Saat ini, mungkin endemi adalah status yang akan segera disandang banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Meski demikian, langkah pencegahan virus masih harus dilakukan, mengingat Covid-19 tidak lenyap, melainkan angka penurunannya yang semakin menurun – atau antibodi masyarakat yang semakin kuat.

Tetap patuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan. Selain itu, hindari keluar rumah jika dalam keadaan kurang sehat – ini dilakukan untuk mengurangi risiko penularan penyakit ke orang di sekitarmu.

Selain itu, mengurangi risiko penularan penyakit juga perlu dilakukan dengan menguatkan kekebalan tubuh.

imunitas memiliki peran sebagai pelindung utama agar virus tidak mudah menyerang. Dalam menjaga imunitas, kamu disarankan menerapkan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.

Lengkapi hidup sehatmu dengan mendapatkan asupan vitamin dan mineral yang berperan penting dalam menjaga kekebalan tubuh. Selain dari makanan bergizi yang dikonsumsi sehari-hari, kedua nutrisi tersebut bisa diperoleh dari multivitamin kandungan lengkap, seperti Enervon-C.

Konsumsi Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Kamu dapat meminum Enervon-C dalam bentuk tablet yang mengandung 500 mg Vitamin C, atau Enervon-C Effervescent – dengan kandungan Vitamin C lebih tinggi, yaitu 1000 mg.

Jika kandungan vitamin C-nya dapat membantu menjaga kekebalan, nah, kandungan vitamin B kompleks di dalam Enervon-C dapat mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama.

Untukmu yang memiliki aktivitas padat, direkomendasikan minum Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus mengoptimalkan imunitas tubuhmu.

Dan kedua multivitamin ini pun dapat membantu mengoptimalkan proses metabolisme, sehingga asupan makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat satu ini berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Untuk mendapatkan produk Enervon-C dan Enervon Active, kamu bisa segera membelinya di official store di e-commerce, atau langsung klik di sini, ya!

 

Meski akhir pandemi sudah di depan mata, namun bukan berarti Covid-19 sudah seutuhnya akan lenyap. Untuk itu, langkah pencegahan, termasuk penerapan prokes masih penting dilakukan.

 

 

Featured Image – blog.klikmro.com

Source – detik.com