Enervoners, belum lama ini tengah ramai di media sosial Twitter mengenai kritik salah satu varian minuman kekinian yang dianggap terlalu manis. Kamu tahu soal kabar yang satu ini? Tak main-main, keluhan ini membuatnya mendapat teguran dan somasi dari pihak minuman tersebut, lho!

Terlepas dari permasalahan tersebut, di zaman sekarang, makanan dan minuman manis memang makin menjamur – dan tersedia dalam berbagai varian. Gimana gak banyak yang ngiler coba? Sayangnya, terlalu banyak asupan gula justru dapat membahayakan kesehatan.

Lantas, sebenarnya berapa anjuran konsumsi gula yang disarankan? Simak penjelasannya di bawah ini, ya!

 

 

Kenali Gula Alami dan Tambahan pada Makanan

Credit Image - cookinglight.com

American Heart Association menjelaskan, konsumsi gula sehari-hari bisa berasal dari gula alami dan gula tambahan. Gula alami artinya gula yang secara alami ditemukan pada makanan seperti buah-buahan dan susu. Buah mengandung gula alami yaitu fruktosa dan glukosa, sedangkan susu mengandung gula alami bernama laktosa.

Sesuai namanya, gula tambahan merupakan gula atau pemanis berkalori yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman selama pemprosesan atau persiapan, misalnya menambahkan gula ke kopi atau teh.

Yang termasuk gula tambahan diantaranya gula pasir, gula merah, madu, serta pemanis berkalori lainnya yang diproduksi seperti sirup jagung tinggi fruktosa. Makanan yang pada umumnya mengandung gula tambahan misalnya minuman manis, permen, makanan penutup, atau makanan ringan yang manis seperti kue. 

 

Ini yang Terjadi Ketika Tubuh Mengonsumsi Gula

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa gula alternatif, misalnya gula kelapa, madu, sirup jagung, dekstrosa, atau lainnya menjadi salah satu solusi yang lebih sehat. American Heart Association (AHA) menjelaskan bahwa dari manapun sumbernya, terlalu banyak gula tidak baik untuk kesehatan.

Gula tambahan yang ada di minuman kemasan atau makanan ringan akan langsung diserap oleh tubuh. Semua gula tambahan tersebut akan langsung diubah menjadi kalori dengan lebih cepat sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh. 

Hal tersebut berbeda dengan gula alami yang terdapat pada buah. Kandungan seratnya membuat tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk mencerna buah. Ini membuat gula alami pada buah menjadi lebih lambat diserap oleh tubuh.

 

Memerhatikan Asupan Gula Harian Wajib Dilakukan!

Credit Image - food.detik.com

Banyak orang yang mengonsumsi gula berlebih tanpa mereka sadari. Gula tambahan tidak memiliki nutrisi namun mengandung kalori sehingga dapat memicu kenaikan berat badan.

Maka dari itu, penting untuk membaca kandungan gula yang terdapat pada makanan yang dikonsumsi. Pada makanan atau minuman kemasan, kandungan gula dapat diketahui dari informasi nilai gizi atau dari komposisi yang tertera pada kemasan. Gula tambahan memiliki berbagai jenis dengan nama yang berbeda, diantaranya:

  • Gula merah atau brown sugar.
  • Pemanis jagung.
  • Sirup jagung atau corn syrup.
  • Konsentrat jus buah.
  • Sirup jagung tinggi fruktosa.
  • Madu.
  • Gula malt atau malt sugar.
  • Gula tetes atau molasses.
  • Gula.
  • Molekul gula dengan akhiran -osa, misalnya dekstrosa, fruktosa, glukosa, laktosa, maltosa, sukrosa.
  • Sirup.

 

Anjuran Konsumsi Gula yang Disarankan

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan asupan gula tambahan sebanyak 50 gram atau setara dengan 12 sendok teh per orang bagi mereka yang sehat. Sedangkan rekomendasi American Heart Association, anjuran konsumsi gula tambahan pada pria yaitu tidak lebih dari 36 gram atau setara dengan sembilan sendok teh per hari. Sementara batas konsumsi gula tambahan pada wanita yaitu 25 gram atau setara dengan enam sendok teh per hari.

Mengutip laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak harian di Indonesia telah diatur di dalam Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak Serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji. Anjuran konsumsi gula yaitu tidak lebih dari 50 gram atau setara dengan empat sendok makan per orang dalam sehari.

 

Risiko Kesehatan Jika Terlalu Banyak Asupan Gula

Credit Image - health.kompas.com

Dilansir National Health Service (NHS), mengonsumsi gula berlebih membuat jumlah kalori yang dikonsumsi makin meningkat sehingga dapat memicu berat badan bertambah. Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko masalah kesehatan lainnya, seperti penyakit jantung dan diabetes tipe 2.

Selain meningkatkan berat badan, mengonsumsi gula berlebih juga menjadi penyebab utama munculnya gigi berlubang. Maka dari itu, penting untuk mengurangi makanan dan minuman manis.

Sementara itu, gula yang terkandung pada buah segar lebih jarang menyebabkan gigi berlubang karena gula tetap di dalam strukturnya. Namun, ketika buah dan sayur dalam bentuk jus atau smoothie, maka gula di dalamnya akan lepas dari strukturnya sehingga dapat merusak gigi.

 

Optimalkan Kesehatan Tubuh, Jalani Selalu Gaya Hidup Sehat

Seperti yang sudah disebutkan, mengontrol asupan gula penting dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Selain itu, pastikan kamu sudah rutin berolahraga dan cukup tidur – karena, keduanya juga berperan dalam mengurangi risiko diabetes.

Dan, lengkapi hidup sehatmu dengan mengonsumsi asupan multivitamin Enervon Active secara rutin, ya!

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang ramah di lambung akan membantu menjaga imunitas, dan vitamin B kompleksnya dapat mengoptimalkan energi tubuh agar tidak mudah lelah.

Multivitamin Enervon Active pun dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa dirasakan berkat kandungan vitamin B kompleks di dalamnya.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon!

 

Di Indonesia, jumlah asupan gula harian tidak lebih dari empat sendok makan setiap orangnya. Untuk itu, sebisa mungkin kontrol konsumsi makanan dan minman dengan gula berlebih guna menghindari masalah kesehatan.

 

 

Featured Image – glamour.com

Source – idntimes.com