Bagi kamu yang sudah lama berkecimpung di dunia kerja, pasti sudah tidak asing lagi ketika mendengar kata karir, kan, Enervoners? Bahkan, seiring berkembangnya zaman, orang-orang semakin berlomba untuk mengembangkan jenjang karirnya agar lekas sukses.

Tapi, jangan asal, ya! Mengembangkan karir adalah hal yang tak mudah – dan memerlukan strategi tepat, lho. Biar kamu tak lagi bingung, yuk, simak ulasan mengenai definisi karir, tahapan, serta cara menentukan jenjangnya.

Pastikan kamu menyimak informasinya secara lengkap, ya, Enervoners!

 

 

Apa itu Karir?

Credit Image - gaya.tempo.co

Secara mudah, karir adalah pengalaman dan hal-hal yang telah kamu lakukan sepanjang hidupmu untuk mencapai cita-citamu. Ketika kita membahas mengenai karir, maka tidak lepas dengan proses membangunnya.

Usaha yang kamu lakukan untuk mendapatkan lebih banyak pengalaman di dunia kerja dan kehidupan adalah proses membangun karir. Selain itu, proses yang sedang kamu jalani tidak terlepas dari beberapa faktor, seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman bekerja yang dibayar atau tidak. 

Tentunya hal ini cukup berbeda dengan pekerjaan. Karena pekerjaan lebih pada konteks mengenai aktivitas yang kamu kerjakan sehari-hari dengan tujuan mendapatkan bayaran. Namun, secara tidak langsung pekerjaan ini merupakan bagian dari proses membangun jenjang karir yang baik.

 

Tahapan Jenjang Karir dalam Kehidupan

Seperti yang kamu ketahui, bahwa karir yang dibangun akan berjalan beriringan dengan kehidupan kita. Dikutip dari Indeed.com, terdapat 5 tahapan karir yang akan dilewati sepanjang hidup, yaitu:

1. Eksplorasi (21-25 tahun)

Fase pertama adalah eksplorasi yang mana pada tahapan ini kamu masih mencari-cari minat dan passion yang berhubungan dengan pekerjaanmu di masa depan. Bagi kamu yang ada di tahapan ini mungkin sedang menyelesaikan tugas akhir atau baru saja menjadi fresh graduate.

Pada masa ini, biasanya idealis yang kamu miliki sedang menggebu-gebu dan tentunya menjadi salah satu faktor yang menentukan pekerjaan yang ingin kamu pilih. Selain itu, kamu juga menyadari bagaimana tingkatan kemampuanmu. Sehingga mempengaruhi rencanamu selanjutnya, seperti mengikuti kelas pelatihan atau ikut kursus agar lulus ujian seleksi, misalnya CPNS. 

 

2. Establishment (25-35 tahun)

Pada tahapan ini, kamu sudah memasukkan lamaran dan mendapatkan pekerjaan pertama. Kamu biasanya berada di posisi sebagai karyawan yang belum memiliki tanggung jawab yang besar.

Jika pada tahapan eksplorasi kamu masih memikirkan rencana terkait pekerjaan, maka pada tahapan ini mungkin saatnya untuk mulai mengalami ketidakpastian dan kecemasan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya. Oleh sebab itu, kamu perlu melakukan beberapa hal untuk menunjang jenjang karir seperti:

  • Mempelajari pekerjaan baru
  • Memperoleh penerimaan dari teman dan rekan kerja
  • Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan

 

3. Pertengahan karir (35-45 Tahun)

Fase ini juga disebut sebagai masa-masa kamu berada di karir yang stabil. Hal ini ditandai dengan produktivitas yang meningkat dan kamu menunjukkan komitmen terhadap pekerjaanmu.

Di sisi lain, kamu mulai mengharapkan kemajuan, seperti promosi atau kenaikan gaji. Jika ini tidak terjadi, kamu dapat menilai kembali kinerjamu. Pada tahap ini, kamu juga dapat mempertimbangkan untuk mengevaluasi kembali tujuan, minat, dan keterampilan untuk menentukan langkah selanjutnya untuk karir.

 

4. Akhir karir (45-55 tahun)

Jika digambarkan seperti grafik, maka pada tahapan ini grafik produktivitasmu mulai menurun. Kamu sudah tidak lagi mengerjakan pekerjaan yang terlalu menuntut. 

Selain itu, kjuga tidak memikirkan untuk meningkatkan kemampuan. Namun, lebih menikmati tugas-tugas seperti membimbing karyawan yang lebih muda. Di samping itu, kamu mungkin akan memilih untuk tetap di pekerjaan sekarang daripada pindah dan mulai dari awal lagi.

Selanjutnya, kamu akan mulai memikirkan rencana untuk pensiun dan bagaimana kehidupan setelahnya.

 

5. Pensiun (55-65 tahun)

Setelah melewati karir yang telah direncanakan, kamu akan menikmati masa-masa pensiun sambil mengingat-ingat kembali bagaimana perjuanganmu. Kamu juga akan lebih sering menghabiskan waktu bersama keluarga dan tidak lagi terlalu memikirkan urusan pekerjaan.

 

Cara Menentukan Perencanaan Karir

Credit Image - lokersemar.id

Nah, seperti yang sudah disebutkan perencanaan karir adalah hal yang tidak boleh dilakukan secara asal-asalan, lho. Untuk menentukannya, ada lakukan beberapa tips di bawah ini, ya!

1. Tentukan tujuan (Goals)

Bukan hal yang baru lagi untuk setiap aktivitas yang ingin kamu lakukan harus memiliki tujuan. Hal ini tentunya berlaku untuk menyusun perancangan karir. Dalam menyusun tujuan tersebut, kamu dapat menggunakan konsep SMART agar menjadi lebih mudah.

  • Spesifik: Apa yang ingin kamu capai, mengapa dan di mana? 
  • Measurable (Terukur): Pastikan bahwa tujuanmu terukur, sehingga dapat dievaluasi. Misalnya seperti, mendapatkan promosi dalam waktu kurang 2 tahun. 
  • Achievable: Tanyakan pada diri sendiri, apakah tujuanmu realistis untuk dicapai? Kemudian tentukan langkah-langkah untuk mencapainya. 
  • Relevan: Pastikan bahwa tujuanmu tersebut relevan dengan cita-cita dan karir yang ingin kamu capai. 
  • Time-base: Tetapkan batas waktu untuk mencapai tujuanmu agar dapat menjadi motivasi tambahan. 

 

2. Pelajari tentang karir potensial

Selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah mempelajari mengenai karir yang cocok dengan dirimu dan juga memiliki industri yang potensial. Kamu dapat mengawalinya dengan mengamati prospek kerja dari jurusan kuliah yang kamu pilih. Kemudian bisa juga mencari informasi mengenai pekerjaan tersebut dengan melakukan riset dan bertanya kepada senior, ataupun rekan kerja.

Misalnya seperti, bagaimana kondisi pekerjaan dan industrinya di masa depan. Apakah berkembang pesat atau malah mengalami kemunduran. Selain itu, coba cari tahu keterampilan yang dibutuhkan, apa yang mereka gunakan, dan kualifikasi apa yang harus dimiliki.

Dan jangan sampai lupa, mengenai pengalaman apa yang mereka peroleh sebelum berada posisi mereka saat ini!

 

3. Identifikasi keterampilan dan pilihan pekerjaan

Setelah mengetahui pekerjaan mana yang menurutmu memiliki potensi yang baik, berikutnya yaitu mengidentifikasi kecocokan antara keterampilan yang kamu miliki dengan pekerjaan yang akan kamu pilih. Misalnya, kamu memiliki kemampuan web developing, maka coba cari pekerjaan yang cocok dengan kemampuan tersebut. Misalnya, seperti front-end, back-end, hingga UI/UX designer

Nah, agar kamu tidak kebingungan ketika memiliki banyak pilihan pekerjaan, coba buat daftar mengenai pilihan pekerjaan tersebut yang sesuai dengan skill yang kamu miliki. Kemudian urutkan berdasarkan minatmu. Dengan melakukan hal ini, kamu tidak hanya bisa menentukan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga cocok dengan jenjang karir yang ingin kamu capai.

Setelah itu, coba luangkan waktu untuk mencari tahu mengenai lowongan, persyaratan masuk, tingkat gaji, dan kesempatan untuk mengembangkan karir. Karena dengan meneliti hal tersebut, akan membantumu untuk membangun rencana pengembangan karir yang profesional.


4. Cari tahu kelebihan dan kelemahan

Setelah mengetahui kemampuan yang kamu miliki. Coba cari tahu kelebihan dan kekuranganmu. Hal ini sangat dapat membantumu untuk mengevaluasi diri. Kamu akan mengetahui apa saja yang harus ditingkatkan dari dirimu.

Misalnya, kemampuanmu hard-skill (technical)-mu masih kurang untuk dapat berkarir dengan baik di industri saat ini. Sehingga dengan begitu, kamu dapat menentukan langkah-langkah untuk mengembangkan dirimu kedepannya.

 

5. Tentukan hal-hal penunjang karir

Jika sebelumnya kamu sudah mengetahui hal yang menjadi kekuranganmu, maka selanjutnya melakukan hal yang dapat mengatasi kekurangan tersebut. Misalnya, kamu masih kurang dalam soft-skill seperti kemampuan komunikasi, maka kamu dapat melatihnya atau mengikuti kelas yang dapat meningkatkan kemampuan tersebut.

 

Biar Jenjang Karir Berjalan Lancar, Yuk, Boost Terus Energi Tubuhmu!

Dalam menjalani jenjang karir yang sudah direncanakan, pastikan kamu selalu aktif dan produktif, yakni dengan menjaga kondisi energi tubuh. Jadi, jangan sampai lelah menguasai – dan akhirnya merusak konsentrasi, ya!

Jagalah energi tubuhmu dengan menerapkan pola makan sehat, istirahat yang cukup, berolahraga secara rutin, dan penuhi kebutuhan vitamin dan mineral – yang dapat membantu proses metabolisme.

Selain dari makanan, vitamin dan mineral pun bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin yang memiliki kandungan lengkap, seperti Enervon Active. Tenang, kandungan di dalamnya aman dikonsumsi bagimu yang memiliki lambung sensitif, kok!

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang dapat menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah, sekaligus menjaga daya tahan tubuhmu.

Selain itu, kandungan vitamin B kompleks di dalamnya dapat membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga makanan yang kamu konsumsi bisa diubah menjadi sumber energi – yang lebih tahan lama. Manfaat ini bisa membuatmu makin aktif dan produktif sepanjang hari, lho.

Dan yang sudah pasti, vitamin C di dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu menjaga sistem kekebalan tubuh, sehingga kamu tidak mudah sakit – dan bisa semakin produktif dalam menjalani aktivitas harian.

Untuk memperoleh produk Enervon yang asli, kamu bisa segera mengunjungi kunjungi official store-nya di Tokopedia, ya.

 

Nah, dari penjelasan di atas karir adalah suatu hal yang memerlukan perencaan serta strategi yang tepat. Pastikan kamu jangan asal – biar kesuksesan semakin mudah digapai!

 

 

Featured Image – kampuspsikologi.com

Source – blog.skillacademy.com