Siapa sih di sini yang tak pernah mengalami sariawan? Sepertinya, permasalahan satu ini seringkali dialami banyak orang, tak mengenal jenis kelamin maupun usia. Meski tidak memerlukan penanganan khusus, tapi sariawan yang tidak ditangani akan menyebabkan rasa tidak nyaman, lho.

Sebenarnya, berapa lama sariawan sembuh? Jika ringan, maka bisa sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 1-2 minggu. Kalaupun menggunakan obat tertentu, hal ini ditujukan untuk mengurangi gejala atau nyeri akibat sariawan.

Memang, permasalahan tersebut menimbulkan rasa yang tidak nyaman, ya. Jika kamu tidak tahan berlama-lama mengalami sariawan, maka ada beberapa cara yang dapat dilakuakn untuk menyembuhkannya secara cepat.

Yuk, cari tahu ulasan lengkapnya di bawah ini!

 

 

Tanda dan Gejala Sariawan

Credit Image - klikdokter.com

Berapa lama sariawan sembuh? Kondisi ini akan sembuh dalam waktu yang relatif singkat, jadi, kamu tidak perlu khawatir, ya.

Nah, untuk mengenali berbagai gejala sariawan, yang paling umum adalah adanya luka berbentuk bulat atau oval. Bagian tengah luka biasanya berwarna keputihan atau kekuningan dengan tepian yang kemerahan.

Kemunculannya bisa di mana saja. Entah itu pada bawah lidah, di dalam pipi atau bibir, di dasar gusi atau pada langit-langit mulut. Selain itu, sariawan juga dapat memunculkan sensasi nyeri, kesemutan, atau panas seperti terbakar di area terdampak. Gejala ini biasanya muncul dalam 1-2 hari sebelum guam benar-benar timbul.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila kamu memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.

 

Penyebab Sariawan yang Paling Umum

Credit Image - alodokter.com

Sampai saat ini penyebab sariawan secara pasti masih belum diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa sejumlah hal di bawah ini dapat memicu luka di mulut.

1. Iritasi atau trauma

Trauma pada jaringan mulut dapat menyebabkan sariawan. Misalnya saat lidah atau bibir tergigit ketika mengunyah makanan, lidah tergores makanan yang tajam seperti keripik, atau ketika kamu menyikat gigi terlalu keras sehingga melukai gusi.

Gesekan bracket kawat gigi dengan gusi dan bibir juga bisa memicu luka pada mulut. Begitu pula dengan pemasangan gigi palsu yang tidak pas.

 

2.  Makanan tertentu

Tanpa disadari, makanan yang Anda makan sehari-hari juga bisa memicu luka di mulut. Makanan yang terlalu pedas, panas, dan asam dapat mengiritasi jaringan lunak di mulut dan menyebabkan sariawan.

 

3. Kekurangan vitamin

Kekurangan vitamin B3, B12, asam folat, zinc, dan zat besi dapat membuat tubuh lebih mudah mengalami luka di mulut. Begitu pula dengan kekurangan vitamin C yang meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ketika kamu ekurangan vitamin ini, tubuh akan lebih mudah untuk terserang penyakit termasuk mengalami sariawan.

 

4. Alergi

Selain menyebabkan mata berair dan gatal-gatal di kulit, alergi makanan juga bisa menyebabkan sariawan. Sejumlah makanan yang paling sering menyebabkan alergi di antaranya susu, telur, dan makanan laut.

 

5. Perubahan hormon

Ketimbang pria, wanita cenderung lebih mudah untuk mengalami masalah mulut, seperti gusi bengkak, berdarah, dan sariawan. Perubahan hormon selama menstruasi, kehamilan, dan menopause disinyalir menjadi penyebabnya.

Kadar hormon progesteron yang meningkat selama masa-masa tersebut memengaruhi aliran darah ke gusi. Akibatnya, gusi jadi sangat sensitif dan rentan mengalami luka.

 

6. Penyakit tertentu

Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah karena penyakit HIV/AIDS atau kanker cenderung lebih mudah mengalami sariawan. Sejumlah penyakit lain seperti lupus, penyakit Bahcet’s. penyakit Celiac, ulcerative colitis, dan penyakit Crohn’s juga bisa memicu kondisi ini.

 

Cara Cepat dan Tepat untuk Mengatasinya

Credit Image - health.detik.com

Seperti yang sudah disebutkan, tidak ada satu cara pasti untuk mengobati sariawan. Luka di mulut umumnya tidak membutuhkan perawatan atau pengobatan khusus – dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Meski demikian, rasa sariawan menyebabkan tidak nyaman, apalagi untuk makan. Jadi, untuk membantu meringankan rasa sakit dan mempercepat pemulihan, berikut 5 tips mengatasi sariawan yang bisa kamu terapkan.

1. Berkumur dengan air garam

Garam dapat membantu meringankan peradangan dan rasa sakit di area yang terluka. Berkumur air garam juga dapat digunakan untuk mencegah luka semakin parah. Pasalnya, bumbu dapur ini memiliki efek antibakteri.

Caranya, kamu cukup melarutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Kumur air di seluruh penjuru rongga mulut lalu buang bekas airnya. Lakukan langkah ini beberapa kali dalam sehari atau sampai luka di mulut mengempis.

 

2. Kompres dingin

Agar sariawan cepat kempis dan sembuh, kamu juga bisa melakukan kompres dingin. Suhu dingin dapat meringankan rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan pada jaringan mulut yang terluka.

Siapkan beberapa bongkah es batu lalu bungkus menggunakan kain atau waslap bersih. Setelah itu, tempelkan kain di bagian gusi, lidah, atau pipi yang terdapat luka selama beberapa menit. Atau, kamu juga bisa berkumur menggunakan air dingin untuk meringankan sensasi nyeri akibat luka di mulut.

 

3. Menghindari makanan pemicu

Sariawan biasa dapat disebabkan dari makanan yang pedas, asin, atau asam. Itu sebabnya, hindari berbagai jenis makanan tersebut sampai luka di mulut benar-benar sembuh. Selain itu, hindari juga minuman yang sangat panas dan makanan dengan tekstur atau pinggiran tajam seperti kerupuk.

 

4. Menggunakan es batu

Nyeri akibat sariawan kerap membuatmu susah makan dan minum. Agar bisa mengunyah makanan atau minum air dengan lebih nyaman, kamu bisa mengemut es batu pada daerah sekitar sariawan agar nyerinya berkurang untuk sementara waktu.

 

5. Mencukupi kebutuhan vitamin C

Vitamin C atau sering disebut sebagai asam askorbat merupakan zat yang penting bagi tubuh. Kebutuhan vitamin ini wajib dipenuhi setiap hari, karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C secara alami.

Kekurangan vitamin ini juga bisa menyebabkan timbulnya sariawan. Hal ini pun bisa merupakan tanda lainnya, yaitu kekebalan tubuh sedang melemah. Biasanya, kondisi tersebut dialami dengan tubuh yang kekurangan vitamin C, kemudian imunitas melemah, dan akhirnya timbul sariawan.

Tak hanya dapat mencegah timbulnya sariawan, tetapi vitamin C juga berperan dalam pembentukan kolagen – zat yang juga penting untuk mendukung kesehatan gusi. Jika gusi sedang bermasalah, ini artinya produksi kolagen kurang maksimal. Dan, biasanya disebabkan tubuh yang kekurangan vitamin C.

Untuk mencukupi kebutuhan vitamin C, kamu bisa memperolehnya dengan rutin mengonsumsi sayur, seperti brokoli, kubis, cabai, paprika merah dan hijau, serta bayam. Sementara, untuk buah kamu dapat memilih jeruk, jambu biji, stroberi, mangga, dan nanas.

Apakah mengonsumsi buah dan sayur yang kaya akan vitamin C sudah cukup untuk penuhi kebutuhan vitamin harian? Dikhawatirkan belum. Terutama, bagi sayur yang telah melewati proses masak – hal ini dapat mengurangi kandungan vitamin di dalamnya.

Untuk itu, kamu direkomendasikan mendapat asupan vitamin C tambahan dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active. Kandungan lengkap di dalamnya dapat meningkatkan kekebalan sekaligus memaksimalkan fungsi tubuh.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc – kandungan vitamin C yang dilambung serta zinc akan membantu menjaga imunitas agar penyakit tidak mudah menyerang.

Kemudian, kandungan vitamin B kompleks-nya akan mengoptimalkan metabolisme. Jadi, makanan yang kamu konsumsi dapat diubah menjadi energi yang dapat memaksimalkan kegiatan harian, sehingga kamu gak gampang lelah.

Tunggu apa lagi? Segera dapatkan multivitamin Enervon Active dengan membelinya di official store Enervon, ya.

 

Jadi, berapa lama sariawan sembuh? Biasanya kondisi ini akan hilang dengan sendirinya selama 1-2 minggu. Namun, jika kondisi ini tak kunjung membaik – kamu tetap disarankan untuk berkonsultasi dengan ahlinya.

 

 

Featured Image – bola.com

Source – hellosehat.com