Bukan rahasia lagi kalau serangan jantung – atau infark miokard dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius, bahkan dapat menyebabkan kematian. Kondisi ini pun terjadi ketika penyumbatan di arteri koroner mengganggu aliran darah ke jantung yang kemudian menyebabkan kerusakan permanen.

Serangan jantung pun dapat dibagi menjadi berbagai jenis serta gejala yang berbeda-beda. Lalu, apa saja jenis tersebut? Dan bagaimana cara penanganan hingga pencegahan yang dapat dilakukan? Yuk, simak informasinya di bawah ini!

 

 

STEMI

Credit Image - cnnindonesia.com

STEMI merupakan serangan jantung klasik atau utama. Ini terjadi saat arteri koroner tersumbat total dan sebagian besar otot berhenti menerima darah. Ini merupakan kasus serangan jantung serius yang bisa menyebabkan kerusakan signifikan.

Gejala klasik dari STEMI adalah nyeri di dada bagian tengah. Ketidaknyamanan di dada ini sering digambarkan sebagai tekanan atau sesak, bukan nyeri tajam. Beberapa orang yang mengalaminya juga menggambarkan rasa sakit di satu atau kedua lengan atau punggung, leher, atau rahang.

Gejala lain yang mungkin menyertai nyeri dada meliputi:

  • Mual.
  • Sesak napas.
  • Kecemasan.
  • Pusing.
  • Keringat dingin.

Cari pertolongan secepatnya jika mengalami gejala yang mengarah ke serangan jantung. Keterlambatan penanganan, misalnya menunggu 2-3 jam untuk mencari bantuan, dapat mengakibatkan kerusakan jantung permanen atau kematian.

 

NSTEMI

Berbeda dengan STEMI, serangan jantung NSTEMI terjadi ketika arteri koroner tersumbat sebagian dan aliran darah sangat terbatas. Jenis serangan jantung ini tidak akan menunjukkan perubahan pada segmen ST pada elektrokardiogram.

Angiografi koroner akan menunjukkan sejauh mana arteri tersumbat. Tes darah juga akan menunjukkan peningkatan kadar protein troponin. Meskipun mungkin kerusakan jantung yang terjadi lebih sedikit, tetapi NSTEMI masih merupakan kondisi yang serius dan dapat menyebabkan kerusakan permanen.

 

Spasme Arteri Koroner

Credit Image - asterhospitals.in

Spasme atau kejang arteri koroner juga dikenal sebagai serangan jantung diam-diam (silent heart attack) atau angina tidak stabil. Ini terjadi saat arteri yang terhubung ke jantung berkontraksi, mencegah atau membatasi aliran darah ke jantung.

Gejalanya tidak menyebabkan kerusakan permanen dan tidak terlalu parah dibanding jenis penyakit arteri koroner lainnya. Namun, mengalami kejang arteri koroner dapat meningkatkan risiko serangan jantung yang lebih parah.

Dilansir Healthline, gejalanya, yang mana bisa sama dengan serangan jantung STEMI, mungkin disalahartikan sebagai nyeri otot, gangguan pencernaan, dan banyak lagi. Ini terjadi ketika salah satu arteri jantung mengencang sedemikian rupa sehingga aliran darah berhenti atau menjadi berkurang secara drastis.

Spasme arteri koroner hanya bisa dideteksi dokter melalui tes pencitraan dan tes darah.

 

Perawatan dan Penanganan Serangan Jantung

Terlepas dari penyebabnya, semua serangan jantung memerlukan perhatian medis secepat mungkin. Penanganannya akan tergantung jenis penyakit arteri koroner yang mendasari.

Dalam kebanyakan kasus, tim medis akan memberikan perawatan segera sebelum menentukan jenis atau tingkat keparahan serangan. Perawatan ini mungkin melibatkan:

  • Aspirin untuk mengurangi pembekuan darah lebih lanjut.
  • Terapi oksigen.
  • Nitrogliserin untuk mendukung aliran darah.
  • Upaya untuk mengurangi nyeri dada

Setelah dokter menentukan jenis serangan jantung, perawatan lebih lanjut diperlukan untuk merangsang aliran darah. Saat penyakit arteri koroner yang mendasarinya kurang parah, ini dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan.

  • Obat penghilang gumpalan atau obat trombolitik membantu melarutkan gumpalan darah yang menyebabkan penyumbatan.
  • Obat pengencer darah atau antikoagulan untuk mencegah pembekuan lebih darah lanjut.
  • Obat tekanan darah, seperti ACE inhibitor, membantu menjaga aliran darah yang sehat dan mengurangi tekanan.
  • Statin dapat menurunkan low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat.
  • Beta-blocker dapat mengurangi beban kerja jantung dan nyeri dada.

Dokter juga dapat melakukan prosedur non bedah intervensi koroner perkutan. Ini melibatkan memasukkan tabung tipis (kateter) ke dalam arteri koroner yang menyempit atau tersumbat. Ujung tabung mengembang, menciptakan lebih banyak ruang di arteri, sehingga lebih banyak darah bisa mencapai jantung.

Dalam beberapa kasus, stent juga akan dimasukkan selama prosedur. Perangkat logam kecil ini dirancang untuk mencegah penyumbatan di masa mendatang.

Dalam kasus yang parah, operasi mungkin dibutuhkan. Jenis yang paling umum adalah bypass arteri koroner. Ini melibatkan pemindahan pembuluh darah dari tempat lain di tubuh ke arteri yang tersumbat. Pembuluh yang ditambahkan akan memungkinkan darah mengalir di sekitar penyumbatan dan mencapai jantung.

 

Pencegahan Serangan Jantung yang Perlu Dilakukan

Credit Image - milehighspine.com

Serangan jantung memang salah satu masalah kesehatan yang memiliki risiko fatal. Untuk meminimalisir risiko mengembangkan serangan jantung di masa mendatang, berikut ini langkah-langkah yang perlu dilakukan.

  • Rutin olahraga setidaknya 150 menit aerobik intensitas sedang atau 75 menit latihan aerobik intensitas tinggi per minggu.
  • Mampu mengelola stres dengan baik.
  • Tidak merokok atau segera berhenti merokok.
  • Memperbanyak asupan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, legum, dan ikan berlemak.
  • Menjaga berat badan tetap dalam kisaran sehat.

Dan, untuk menjaga kesehatan jantung, kamu juga dianjurkan rutin mendapat asupan vitamin B kompleks, lebih tepatnya vitamin B1 dan B2 yang memegang peran besar dalam mencegah timbulnya penyakit gagal jantung.

Vitamin B1 – atau dikenal juga sebagai tiamin bekerja dengan membantu produksi neurotransmitter aseltilkolin. Neurotransmitter adalah senyawa kimia yang menyampaikan sinyal pada sistem saraf. Pada persarafan jantung, asetilkolin menyampaikan sinyal antara saraf- saraf dan otot jantung agar jantung selalu berfungsi dengan baik.

Kekurangan asupan vitamin B kompleks ini berpengaruh untuk kesehatan jantung. Detak jantung menjadi tidak teratur sehingga lama kelamaan dapat mengganggu fungsi jantung dan membahayakan kesehatan.

Selain itu, kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan penyakit beri- beri. Dampaknya adalah pembesaran jantung, penumpukan cairan pada kaki, peningkatan tekanan pembuluh vena, kerusakan saraf, serta gagal jantung.

Kemudian, vitamin B2 juga berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan risiko tekanan darah tinggi.

Meskipun kasus kekurangan vitamin B2 terbilang jarang, dampaknya dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuhmu. Gejala akibat kekurangan vitamin ini adalah gangguan kulit, hiperemia – atau kelebihan darah, penumpukan cairan pada mulut dan kerongkongan, masalah sistem reproduksi, serta gangguan pada hati dan sistem saraf.

Untuk mendapatkan asupan vitamin B kompleks, termasuk vitamin B1 dan B2, kamu direkomendasikan rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tersebut – dan rajin minum multivitamin Enervon Active.

Enervon Active memiliki kandungan lengkap, seperti non-acidic Vitamin C 500 gram, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi kandungan vitamin C dan zinc akan membantu menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak gampang sakit. Kandungan non-acidic vitamin C di dalam Enervon Active juga aman dikonsumsi kamu yang punya masalah perut sensitif – jadi, tak perlu takut lambung menjadi nyeri, ya!

Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan mengoptimalkan proses metabolisme untuk mengubah makanan menjadi energi yang lebih tahan lama, sehingga kamu gak gampang lelah ketika beraktivitas. Dan tentunya, kandungan vitamin B ini dapat membantu menjaga kesehatan jantungmu.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia, ya!

 

Jadi itulah tiga jenis serangan jantung. Permasalahan ini memang berbahaya bagi kesehatan. Namun, risiko serangan jantung dapat dicegah sedini mungkin dengan menerapkan gaya hidup sehat.

 

 

Featured Image – detik.com

Source – idntimes.com