Olahraga lari merupakan salah satu aktivitas fisik yang menjadi favorit banyak orang. Pasalnya, berlari termasuk jenis olahraga yang sederhana, karena kamu tidak memerlukan banyak peralatan atau keahlian khusus dalam melakukannya.

Selain itu, kecepatan lari juga dapat kamu tentukan sendiri, jika hanya ingin berolahraga biasa. Mudah dan menyehatkan, ya?

Meski demikian, sayangnya banyak orang yang tidak memerhatikan hal-hal sepele ketika berlari. Karena pada akhirnya, hal tersebut membuat olahraga lari menjadi kurang maksimal, lho. Sebenarnya, apa saja sih yang perlu diperhatikan?

Berikut ini ulasannya.

 

 

1. Salah memilih Sepatu!

Credit Image - shoeguide.org

Memakai sepatu yang salah bisa saja akan menyabotase dirimu sendiri sebelum berlari. Bahkan sepatu yang tidak cocok saja bisa mempersulitmu saat berlari, dan membuatmu lebih mudah mengalami cedera.

Alangkah baiknya, pillihlah sepatu yang sesuai dengan bentuk kaki, berat badan, serta memiliki bantalan yang stabil untuk telapak kaki kamu agar tidak rentan terhadap cedera.

Nah, kamu bisa pergi ke toko sepatu atletik dan meminta kepada penjaga toko untuk menganalisis kaki kamu, agar kamu mendapatkan sepatu lari terbaik. Karena cocok atau tidaknya setiap sepatu lari pasti tergantung dari bentuk kaki, ukuran, berat badan, dan langkah kaki.

 

2. Tali Sepatu Diikat Terlalu Kencang

Memang, mengikat tali sepatu dengan longgar akan lebih rentan terkena cedera, tetapi jika mengikatnya terlalu kencang juga sama buruknya. Karena sepatu yang terlalu ketat bisa menekan tulang kaki, memaksa kaki melakukan gaya menapak yang tidak rata, dan membatasi sirkulasi.

Sebaiknya, ikat tali sepatu dengan tidak terlalu kencang dan tidak longgar, yang terpenting simpul yang diikat tidak terlepas ketika berlari. Kamu juga bisa mengikat tali sepatumu dengan berbagai macam gaya, tergantung apa yang kamu inginkan. Namun pastikan tidak mengikat tali dengan terlalu kencang.

 

3. Melewatkan Pemanasan

Credit Image - worldsmarathons.com

Meskipun kamu mungkin ingin cepat-cepat bergegas ke trotoar untuk lari, namun jangan sampai mengabaikan pemanasan! Untuk mengurangi risiko cedera di waktu yang akan datang, pastikan kamu lakukan peregangan atau pemanasan terlebih dahulu sampai benar-benar siap untuk mulai berlari.

Peregangan atau pemanasan yang dinamis dapat membantu tubuh kamu bergerak secara efisien saat kamu memperkuat dan menggerakkan area tubuh yang rentan terhadap cedera berlebihan. Oleh karena itu, jika tubuh membutuhkan istirahat setelah berlari, maka ia juga membutuhkan latihan pemanasan yang disengaja dan gerakan yang dapat meningkatkan mobilitasmu ketika sedang berlari.

 

4. Tidak Meminum Air Sebelum Lari

Meminum air sebelum berlari memang akan menyebabkan perut menjadi kram. Tetapi jika tidak minum air terlebih dahulu atau saat memulai berlari dalam keadaan dehidrasi, maka cairan tubuh telah berkurang. Karena kamu perlu mengganti setiap ons cairan tubuh yang hilang dengan dua ons cairan.

Selain itu, minum sedikit air akan cukup membantu kamu dalam hal mobilitas gerakan kaki saat berlari. Tidak hanya minum yang dapat membantu selama berlari, tetapi juga pastikan kamu cukup terhidrasi sebelum memulai berlari.

 

5. Tidak Bernapas dengan Tepat

Credit Image - triumphphysio.co

Pernapasan datang dengan alami, namun tidak berarti bahwa cara bernapas yang biasa itu sama saat berlari. Karena cara bernapas yang biasa kita lakukan hanya akan membuat lelah. Bahkan seorang ahli kebugaran pernah mengatakan bahwa pernapasan adalah dasar dari setiap gerakan.

Cara bernapas yang tidak tepat akan membuat kamu tidak mendapatkan cukup oksigen ke dalam sel-sel dan akan cepat lelah. Kamu perlu melatih pola pernapasan yang membuatmu merasa nyaman dan mempertahankan konsistensi saat berlari, tanpa harus terengah-engah secara berlebihan. Saat berlari, cobalah gunakan dua tarikan napas pendek dan satu napas panjang.

 

6. Konsumsi Makanan yang Salah!

Memakan makan yang salah dapat menyebabkan dampak yang serius terhadap tingkat energi kamu. Bukan itu saja, mungkin akan membuatmu lebih rentan mengalami kram pada saat berlari atau berolahraga. Terutama memakan makanan berat.

Sebaiknya, makanlah makanan ringan yang memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang cukup seperti misalnya roti gandum, selai kacang, atau yang lainnya. Dengan itu kamu tidak akan khawatir lagi, karena kamu akan merasakan perbedaan tingkat energi saat kamu berlari jika memakan makanan yang tepat, dibanding saat perut masih kosong.

Selain itu, untuk mendukung energi tubuh agar olahraga semakin maksimal, pastikan kebutuhan nutrisi, terutama vitamin dan mineral sudah tercukupi dengan baik. Keduanya berperan penting dalam proses metabolisme untuk membentuk energi, lho.

Tak hanya dari makanan, vitamin dan mineral bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang kombinasinya dapat menjaga energi tubuh agar tidak mudah lelah.

Kandungan vitamin B kompleks dalam multivitamin Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan metabolsime, sehingga tubuhmu mampu memperoleh energi yang maksimal. Dan pastinya vitamin C dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit, ya.

Jangan ditunda lagi. Yuk, segera dapatkan produk multivitamin Enervon Active dengan klik disini!

 

Untukmu yang gemar berlari, jangan sampai mengabaikan hal-hal di atas, ya. Karena alih-alih menyenangkan, olahraga justru bisa menyebabkan masalah lainnya, termasuk cedera.

 

 

Featured Image – womenshealthmag.com

Source – idntimes.com