Masih mengira kalau stroke hanya dapat dialami oleh kelompok usia lanjut? Hal ini salah besar, lho, Enervoners. Faktanya, kondisi tersebut juga bisa terjadi pada usia muda – atau kaum produktif, bahkan dengan tingkat keparahan yang sama.

Gejala stroke ringan biasanya muncul ketika ada gangguan aliran darah di otak yang muncul secara mendadak. Gangguan ini menyebabkan masalah neurologis, baik secara lokal maupun menyeluruh, dan kemudian dapat berakibat kecacatan hingga kematian.

Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor. Misalnya, jika terjadi akibat sumbatan pada pembuluh darah, penyakitnya disebut dengan stroke iskemik. Dan bila pembuluh darah di otak pecah atau bocor – dan mengalami pendarahan otak, kondisi ini dikenal dengan stroke hemoragik.

Lebih lanjut mengenai gejala stroke ringan di usia muda yang wajib kamu perhatikan dan waspadai. Yuk, simak informasinya di bawah ini!

 

 

Gejala Stroke Ringan pada Usia Muda

Credit Image - alodokter.com

Sama seperti pada lansia, tanda stroke, termasuk gejala stroke ringan di usia muda terjadi secara mendadak. Inilah mengapa kondisi ini sering juga disebut dengan brain attack. Secara internasional, ciri-ciri stroke yang khas bisa dikenali dengan metode FAST yang merupakan kepanjangan dari hal-hal berikut.

  • (face): apakah wajah menjadi asimetris?
  • (arms): apakah sebelah lengan mengalami kesemutan, drop, atau melemah?
  • (speech): apakah ada perubahan cara bicara, misal menjadi cadel atau berbicara tidak jelas?
  • (time): segera pergi ke rumah sakit jika gejala di atas muncul.

Selain dengan metode FAST, Anda juga bisa mengenali tanda stroke melalui prinsip SEGERA KE RS yang dikenal di Indonesia. SEGERA KE RS memiliki kepanjangan sebagai berikut.

  • SE (senyuman): apakah senyumnya menjadi miring atau ada penurunan pada satu sisi?
  • GE (gerakan): apakah gerakan tubuhnya menjadi asimetris?
  • RA (bicara): apakah bicaranya berubah, seperti cadel atau tidak jelas?
  • KE (kebas): apakah salah satu sisi tubuhnya menjadi kebas?
  • R (rabun): apakah terjadi rabun mendadak?
  • S (sakit kepala): apakah terjadi sakit kepala yang hebat secara mendadak?

Secara umum, gejala-gejala di atas bisa terjadi pada penderita stroke iskemik maupun hemoragik.

Tetapi, untuk stroke hemoragik pada usia muda sering menyebabkan sakit kepala yang hebat dibandingkan dengan lansia, lho. Mengapa demikian? Karena bekuan darah yang timbul akibat pecahnya pembuluh darah memberi tekanan yang lebih tinggi pada otak.

Sementara saat bertambah usia, ukuran otak cenderung mengecil. Semakin kecilnya ukuran otak membentuk ruang di kepala, sehingga bila bekuan darah muncul, otak tidak terlalu tertekan.

Selain itu, perlu dipahami pula bahwa tidak semua ciri-ciri di atas bisa terjadi pada usia muda. Semakin luasnya area otak yang terkena, gejala yang muncul biasanya semakin banyak dan parah.

 

Hal Lainnya yang Harus Diperhatikan

Credit Image - orami.co.id

Yang juga penting untuk kamu ingat, munculnya gejala stroke ringan pada usia muda tidaklah selalu sama. Pada beberapa kasus, sebagian penderitanya hanya mengalami gejala sepintas dan akan menghilang dalam waktu di bawah 24 jam atau disebut transient ischemic attack (TIA).

Sementara itu, beberapa lainnya mungkin mengalami stroke in evolution, yaitu gejala yang muncul secara progresif, bermula dari ringan dan berkembang menjadi semakin parah.

Lalu, ada pula yang mengalami completed stroke, yaitu ketika gejala yang muncul langsung parah hingga menyebabkan kematian.

Perbedaan gejala ini biasanya tergantung pada faktor risiko yang dimiliki setiap penderitanya. Seseorang dengan faktor risiko banyak, seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes, mungkin akan mengalami stroke yang langsung parah.

Itulah mengapa, apa pun bentuk gejalanya, stroke tidak boleh disepelekan. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa tindakan pencegahan gejala stroke ringan wajib kamu terapkan sejak dini, ya!

 

Cara Mencegah Stroke di Usia Muda

Credit Image - health.kompas.com

Untuk menghindari gejala stroke ringan di usia muda, cara paling utama yang penting diterapkan, yaitu gaya hidup sehat. Ini termasuk menjaga berat badan ideal, tidak merokok, mengonsumsi makanan sehat bergizi seimbang, dan rutin olahraga.

Selain itu, mencukupi nutrisi harian, termasuk vitamin dan mineral juga tak kalah pentingnya, lho. Selain dari makanan sehat bergizi seimbang, kedua mikronutrien ini bisa diperoleh dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc yang kombinasinya dapat menjaga energi tubuh agar tidak mudah lelah serta menjaga daya tahan tubuhmu.

Untuk mendapatkan produk multivitamin Enervon Active, kamu bisa langsung klik disini!

Namun, ada cara pencegahan lain yang perlu diterapkan, tetapi masih belum diketahui masyarakat, yaitu melakukan stroke screening secara rutin. Ini dilakukan dengan melakukan pemeriksaan USG pembuluh darah yang menuju otak dan yang ada di otak.

Tujuannya untuk mengetahui apakah ada penyempitan pada pembuluh darah atau gangguan aliran darah yang menjurus ke stroke. Nah, jika ditemukan, dokter dapat memberikan intervensi untuk mengatasinya, misal dengan pemberian obat-obatan.

Stroke screening ini sendiri sebaiknya dilakukan oleh orang yang sudah memasuki usia 35 tahun ke atas, memiliki faktor risiko, serta pernah mengalami stroke sebelumnya.

Kemudian, bagi seseorang dengan riwayat stroke, maka stroke screening juga bertujuan untuk melihat kemungkinan serangan stroke kedua serta evaluasi pengobatan sebelumnya.

 

Jadi, gimana? Dari ulasan di atas, kamu sudah cukup memahami gejala stroke ringan yang bisa saja dialami usia muda, kan? Mulai sekarang, jagalah kesehatan untuk menghindari penyakit tersebut – dan segera periksakan diri jika ada tanda yang mencurigakan!

 

 

Featured Image – halodoc.com

Source – hellosehat.com