Menghadapi anak tantrum sepertinya menjadi permasalahan setiap orangtua, ya? Kondisi ini merupakan sebuah ekspresi emosi dari anak. Namun, karena adanya keterbatasan komunikasi, maka Si Kecil pun hanya bisa menangis – yang juga terbilang paling mudah dilakukan oleh anak kecil.

Hal ini wajar saja, kok. Jadi, moms dan dads tidak perlu khawatir. Situasi demikian biasanya mulai muncul pada anak berusia 1,5 tahun hingga menjelang 6 tahun.

Sebenarnya, ketika anak tantrum, ia sedang mencari perhatian moms dan dads maupun orang-orang di sekitarnya. Sayangnya, orangtua pun sering kurang peka akan tantrum-nya Si Kecil. Selain itu, banyak pula yang masih bingung dalam menghadapi tangisan anak tersebut.

Untuk itu, berikut tips bijak menghadapi anak tantrum yang wajib moms dan dads ketahui.

 

 

1. Sadari Emosi Anak, Tapi Jangan Sampai Ikutan Marah, Ya!

Credit Image - haibunda.com

Anak yang tantrum dapat diibaratkan sebagai pusaran yang ada di dalam angin puting beliung. Artinya, emosi anak sedang kacau. Nah, ketika anak sedang mengamuk atau menangis, maka yang dibutuhannya adalah orangtua – atau orang lain yang mempunyai level emosi yang lebih stabil atau lebih tenang.

Jadi untuk menghadapi anak tantrum, moms dan dads harus menyadari emosi diri sendiri. Jangan sampai terbawa dan larut dalam emosi anak. Ketenangan jadi kunci untuk meredam anak yang rewel.

 

2. Cari Tahu Penyebabnya

Setelah menyadari bahwa moms dan dads yakin tidak terbawa emosi, tahap selanjutnya kamu harus bisa mengidentifikasi penyebab si Kecil tantrum. Namun, perlu diketahui bahwa penyebab anak tantrum bermacam-macam.

Sebagian besar alasan utama balita tantrum adalah lelah, lapar, haus, ataupun kamu telat memberi makanan. Selain itu, anak tantrum juga bisa disebabkan karena Si Kecil menginginkan sesuatu tetapi tidak tercapai atau tidak dikabulkan oleh orangtua.

Lingkungan yang tidak sesuai dengan anak juga bisa memicu anak menjadi rewel, lho.

 

3. Tunggu Sampai Anak Tenang Dulu

Credit Image - motherandbeyond.id

Apabila anak tidak kunjung tenang, moms dan dads tidak perlu panik dan ikut emosi. Biarkan anak sendiri. Jika sedang berada di keramaian atau mal, kamu bisa membawa anak ke tempat yang agak sepi.

Selain itu, kamu juga bisa balik kanan atau membelakangi anak untuk memberikan ruang dan waktu Si Kecil meluapkan emosinya. Namun pastikan terlebih dahulu bahwa anak tantrum dalam kondisi aman. Artinya anak tidak melempar barang atau membanting benda yang membahayakan.

Dan moms maupun dads juga bisa memeluk anak untuk meredakan emosinya. Setelah cukup tenang, kamu bisa mulai menanyakan apa yang Si Kecil rasakan.

 

4. Tunjukkan Kamu Merasakan Hal yang Sama dengan Anak

Ajak bicara anak untuk mengetahui apa yang Si Kecil rasakan. Ketika moms dan dads mengajak berbicara anak, jangan menggunakan nada marah. Berkomunikasilah secara tenang dan tanyakan pelan-pelan. Tujuannya agar Si Kecil tidak menangis karena nada bicaramu seperti orang marah.

Selain menggunakan suara halus dan pelan, moms dan dads pun juga harus menunjukkan perasaan yang sama dengan Si Kecil. Utarakan pula alasan kamu tidak melakukan apa yang dikehendaki anak. Misalnya berkata seperti ini:

"Kamu kesal ya nak karena tidak dibelikan mainan. Mama juga kalau jadi kamu juga kesal. Tapi Mama tidak membelikan mainan baru karena kamu sudah punya banyak mainan seperti itu di rumah.”

 

5. Ajari Kata “Marah” untuk Membantumu Mengetahui Kalau Anak Sedang Tantrum

Credit Image - review.bukalapak.com

Selain mengajarkan untuk mengatakan “Mama” dan “Papa”, , sangat penting untuk mengajarkan anak kata “marah.” Ketika anak sudah bisa mengucapkan kata “marah” akan lebih mudah bagi orangtua untuk mengetahui perasaan Si Kecil.

Jadi ketika anak sudah mengatakan “marah”, moms dan dads dapat mengambil langkah untuk mencegah anak tidak rewel lebih parah. Ini adalah cara lain untuk mengekspresikan emosinya.

 

6. Membacakan Buku Cerita untuk Menanamkan Perilaku Baik

Buku memang mempunyai segudang manfaat bagi Si Kecil. Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan, membacakan buku-buku cerita juga bisa jadi solusi untuk mengatasi tantrum pada anak.

Dengan membacakan buku akan tertanam perilaku-perilaku baik yang harapannya bisa tertanam pada anak. Moms dan dads bisa membacakan buku yang mengisahkan perilaku terpuji sebagai dongeng pengantar tidur.

 

Jadi, itulah deretan cara bijak dalam menghadapi anak yang sedang tantrum. Ingat moms dan dads, tips tersebut perlu dilakukan berulang kali atau secara konsisten, ya. Jika belum berhasil, jangan patah semangat untuk mencobanya kembali.

Terus belajar dalam menghadapi sang buah hati yang sedang tantrum. Dan yang terpenting, jangan sampai kamu emosi atau malah marah kepada Si Kecil, karena hal ini justru hanya membuatnya menjadi takut, lho!

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – popmama.com