Seperti diketahui, demam berdarah merupakan penyakit yang cukup populer di Indonesia. Meski demikian, jika tidak ditangani dengan tepat, maka DBD dapat menjadi penyakit yang berbahaya, bahkan merenggut nyawa.

Untuk menghindari risiko fatalnya, ada baiknya kamu melakukan pencegahan demam berdarah. Selain dengan menjaga kebersihan lingkungan, kamu pun perlu menguatkan daya tahan tubuh, salah satunya dengan rutin mengonsumsi vitamin C.

Tapi, apa sih kaitan asupan vitamin C dengan pencegahan DBD? Yuk, simak informasi selengkapnya di bawah ini!

 

 

Pentingnya Langkah Pencegahan Demam Berdarah

Credit Image - watsons.co.id

Dilansir dari laman resmi WHO, kejadian demam berdarah secara drastis meningkat di seluruh dunia pada satu dekade terakhir. Sebuah penelitian tentang prevalensi DBD memperkirakan bahwa 3,9 miliar orang berisiko terinfeksi virus dengue (DBD). Jumlah tersebut diambil dari 128 negara dan sekitar 70% di antaranya merupakan Asia.

Setengah juta pasien dirawat di rumah sakit setiap tahunnya karena demam berdarah. Meski sebagian besar mengalami pemulihan setelah dua hingga tujuh hari, penyakit demam berdarah dapat menjadi lebih parah dan mungkin berdampak pada kerusakan organ, pendarahan, dehidrasi, dan bahkan kematian.

Oleh karena itu, mencegah demam berdarah merupakan salah satu hal penting untuk diperhatikan masyarakat, terutama di kawasan Asia.

Adapun gejala yang ditimbulkan penyakit demam berdarah di antaranya sebagai berikut:

  • Sakit kepala parah
  • Nyeri di bagian belakang mata
  • Mual
  • Muntal
  • Nyeri otot dan sendi
  • Pembengkakan kelenjar
  • Ruam

DBD memasuki fase yang lebih kritis yaitu pada hari ketiga hingga ketujuh. Pada saat ini, ketika demam mulai turun ada beberapa tanda bahaya yang dapat muncul. Tanda bahaya dari demam berdarah yang lebih parah ini termasuk rasa sakit hebat di perut, muntah terus-menerus, napas cepat, gusi berdarah, kelelahan, gelisah, dan muntah darah.

 

Vitamin C Mencegah Demam Berdarah

Credit Image - blog.nasm.org

Vitamin C dapat melindungi tubuh dari virus secara efektif dan aman karena vitamin ini dapat dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Demam berdarah termasuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, sehingga vitamin C yang merupakan agen alami dapat secara efektif mencegah dan mengobati infeksi tersebut.

Namun, tentu terdapat aturan agar vitamin C dapat bermanfaat secara efektif sebagai agen anti-infeksi. Kamu perlu memberikan vitamin C kepada orang yang terkena DBD sesegera mungkin dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang.

Terkadang vitamin C dianggap tidak mampu atau efektif untuk mencegah atau mengobati infeksi termasuk demam berdarah. Hal ini seringkali dikarenakan dosis yang tidak cukup dan jangka waktu pemberiannya yang kurang lama.

Terdapat beberapa bukti klinis dalam penggunaan vitamin C untuk mengatasi infeksi virus. Pemberian vitamin C dapat diberikan dengan dosis tinggi asalkan menggunakan metode intravena (infus) dan oral atau melalui mulut.

Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 dilakukan untuk menganalisis efek vitamin C dalam merawat pengidap demam berdarah. Dari 100 pasien yang mendapat asupan vitamin C melalui oral, terjadi peningkatan jumlah trombosit yang lebih besar dibanding dengan pasien yang tidak mendapat vitamin C.

Peningkatan jumlah trombosit ini kemudian menjadi faktor yang mempengaruhi durasi tinggal di rumah sakit. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan vitamin C dan durasi perawatan pengidap demam berdarah di rumah sakit.

 

Meningkatkan Asupan Vitamin C untuk Mencegah DBD

Credit Image - earthfoodandfire.com

Vitamin C dapat membantu dalam melawan demam berdarah sekaligus dalam upaya pencegahan. Apalagi Indonesia termasuk wilayah di Asia yang rentan terserang penyakit ini. Untuk mendapat asupan vitamin C yang cukup, nah, kamu dapat mengonsumsi makanan sumber vitamin C – maupun minum suplemen vitamin C.

Dari data yang dilansir dari Medical News Today, dari 20 jenis makanan yang disebutkan, jambu biji merupakan sumber vitamin C paling tinggi. Kabar baiknya, jambu biji tidak sulit untuk ditemukan di Indonesia karena termasuk buah tropis. Kamu dapat mengonsumsi buah ini dalam bentuk jus jika ingin lebih praktis.

Sebuah studi dari sebuah universitas di Indonesia menekankan potensi manfaat jambu biji untuk pengidap DBD. Vitamin C dalam jambu biji berpotensi meningkatkan trombosit darah sekaligus menjaga sistem imun atau daya tahan tubuh untuk melawan infeksi virus dengue.

Ditambah lagi, jus jambu biji juga mengandung flavonoid yang berfungsi dalam menghambat virus untuk berkembang atau bereplikasi sehingga dapat mencegah pendarahan akibat rusaknya trombosit akibat serangan virus demam berdarah.

Langkah awal dalam mencegah demam berdarah adalah menghentikan nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak. Setelah itu, menambah konsumsi vitamin C dapat membantu terhindar dari DBD.

Selain dengan rutin mengonsumsi buah jambu biji, untuk mendapat asupan vitamin C, kamu juga dapat meminum suplemen vitamin C, seperti Enervon Active yang juga memiliki kandungan vitamin lengkap lainnya.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi vitamin C dan zinc di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit, sekaligus mempercepat proses pemulihan. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Jadi, itulah kaitan antara vitamin C dan demam berdarah. Saat ini ancaman DBD tengah membuat khawatir masyarakat, untuk menghindari risiko berbahayanya, pastikan kamu melakukan langkah pencegahan dengan menjaga kebersihan lingkungan dan rutin mendapat asupan nutrisi lengkap.

 

 

Featured Image – callahanclinic.com

Source – hellosehat.com