Tahukah kamu bahwa ada beberapa kegiatan – seringnya tak disadari – yang ternyata dapat meningkatkan risiko bahaya di tempat kerja? Jangan anggap sepele, ya, kamu harus mewaspadai sejumlah hal ini, lho.

Mengenali jenis-jenis kecelakaan kerja dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan keselamatan pekerjanya. Kalau sudah punya perasaan aman, maka karyawan pun lebih merasa nyaman dan produktif saat bekerja, kan?

Pemerintah sendiri sudah mengeluarkan kebijakan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan pekerja, yang tertuang di dalam UU Pasal 86 Nomor 13 Tahun 2003. Sebagaimana isi aturan tersebut, yaitu betapa pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja.

Agar kamu bisa lebih waspada di kemudian hari, berikut ini berbagai macam bahaya di tempat kerja yang perlu diketahui.

 

 

1. Bahaya Kerja Kimiawi

Credit Image - mynewlab.com

Bahaya di tempat kerja yang pertama, yaitu berkaitan dengan kimiawi. Bahan kimia bisa berbahaya dan beracun bagi tubuh manusia, apalagi jika terpapar dalam jumlah banyak. Zat tersebut dapat masuk ke tubuh melalui hidung, kulit, mata, mulut – baik itu dalam bentuk gas, uap, dan aerosol.

Nah, bagi kamu yang bekerja di dalam laboratorium punya risiko terpapar berbagai macam bahan kimia beracun atau bersifat korosif. 

Selain itu, orang yang bekerja di pabrik dan pertambangan berisiko terpapar asap dan debu kimiawi sehingga menimbulkan gangguan pernapasan. Karenanya, sangat penting untuk menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan kerja. 

Berdasarkan guidelines yang dilansir oleh OSHA atau Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Amerika, semua pekerja yang memiliki risiko terpapar bahan kimia di lingkungan kerjanya, harus menggunakan respirator selama bekerja.

Respirator yang digunakan berbeda dan memiliki spesifikasi khusus, tergantung dengan jenis pekerjaan dan atau bahan kimia yang dihadapi.

 

2. Bahaya Kerja Fisik

Jenis bahaya di tempat kerja yang berkaitan dengan fisik dapat berupa bising, vibrasi, suhu lingkungan yang ekstrem, dan radiasi. 

Bising secara konstan yang dirasakan oleh ground crew atau kru darat di bandar udara bisa menimbulkan ketulian. Hal ini terjadi karena suara yang dikeluarkan oleh pesawat, memiliki desibel yang besar. 

Untuk menghindari terjadinya gangguan pendengaran, OSHA merekomendasikan penggunaan hearing protection device seperti penutup telinga agar paparan suara dengan desibel besar dapat dikurangi. 

Sedangkan untuk suhu lingkungan dan radiasi sinar-X atau gamma, paparannya dapat merusak ikatan kimia di jaringan tubuh apabila terpapar dalam jumlah besar. 

Oleh karena itu, semua pekerja yang memiliki risiko paparan dengan radiasi, wajib menggunakan dosimeter yang bernama TLD atau thermoluminescent dosimeter agar kadar paparan radiasi dapat dimonitor selama bekerja.

 

3. Bahaya Kerja Ergonomi

Credit Image - kumparan.com

Ergonomi adalah bidang studi yang berhubungan dengan mendesain peralatan, mesin, proses, dan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan pengguna.

Gerakan berulang atau posisi yang menetap selama melakukan pekerjaan tersebut dapat menimbulkan keluhan pegal linu, nyeri sendi, sakit pinggang, atau masalah lain yang lebih parah lagi.

Mengurangi repetisi adalah kunci utama untuk meminimalkan bahaya di tempat kerja yang satu ini. Salah satu cara untuk menguranginya dengan beristirahat di sela-sela pekerjaan dan gunakan kursi ergonomis yang dapat diatur ketinggiannya sesuai dengan bentuk tubuh pekerja.

 

4. Bahaya Kerja Psikologis

Gangguan psikologis juga bisa terjadi pada para pekerja, dan ini termasuk ke dalam bahaya di tempat kerja.  Hal yang paling sering menyebabkannya adalah stres akibat perubahan jenis pekerjaan, jadwal, tingkat tanggung jawab, dan perasaan tidak cocok dengan atasan atau rekan kerja.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya mengatur waktu dengan baik. Siapkan juga porsi waktu untuk beristirahat dan refreshing, sehingga kamu bisa tetap produktif dalam bekerja serta terhindar dari risiko gangguan kesehatan mental.

 

5. Bahaya Kerja Biologi

Credit Image - megapolitan.kompas.com

Bahaya di tempat kerja yang satu ini biasanya sering menyerang tenaga kesehatan. Penyakit akibat bakteri dan virus, seperti tuberkulosis, hepatitis B dan C, serta HIV/AIDS, rentan menular ke tenaga kesehatan. 

Risiko serupa juga dimiliki oleh orang-orang yang bekerja dengan hewan. Mereka berisiko terpapar penyakit rabies dan antraks.

Langkah utama yang dapat dilakukan untuk menurunkan bahaya kerja tersebut adalah dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja. Higienitas yang baik membantu memutuskan transmisi virus. 

Langkah lainnya adalah dengan melakukan vaksinasi. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah atau mengurangi dampak dari virus. Meskipun terkena, tubuh sudah memiliki imunitas sehingga gejala yang timbul umumnya ringan. 

Selain itu, kamu juga perlu meningkatkan proteksi tubuh, yaitu dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic 500 mg Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu proses metabolisme, sehingga tubuh bisa memperoleh sumber energi yang lebih tahan lama. Manfaat yang satu ini bisa membuat kamu makin produktif, serta bisa mempertahankan tingkat fokus selama bekerja, ya.

Tak hanya baik untuk menjaga stamina tubuh, namun kombinasi vitamin C dan zinc di dalam Enervon Active juga ampuh dalam menjaga sistem kekebalan agar tidak mudah terserang berbagai macam penyakit. Manfaat yang satu ini bisa membuatmu tetap aktif, tanpa harus takut mudah jatuh sakit!

Yuk, dapatkan multivitamin Enervon Active dengan mengunjungi official store-nya. Kamu tinggal klik link tersebut, ya.

 

Jadi, itulah bermacam-macam bahaya di tempat kerja yang harus kamu waspadai. Memang, setiap pekerjaan memiliki risiko kesehatan, tapi tak perlu khawatir, karena kamu masih bisa menjaga kondisi tubuh – dan berhati-hati agar terhindar dari risiko kecelakaan kerja.

 

 

Featured Image – safetysignindonesia.id

Source – klikdokter.com