Penyakit jantung memang tidak boleh disepelekan, karena permasalahan ini dapat menyebabkan berbagai komplikasi!

Yang perlu kamu ketahui, penyakit jantung menggambarkan kondisi yang memengaruhi otot jantung, katup jantung, arteri koroner, dan irama jantung. Masing-masing dari komponen tersebut berperan penting dalam kesehatan jantung secara keseluruhan.

Nah, jika didiagnosis dengan penyakit jantung, maka penting untuk melakukan perubahan gaya hidup untuk memperlambat perkembangan penyakit. Tanpa treatment yang tepat, penyakit ini pun dapat menyebabkan komplikasi berisiko fatal.

Apa saja komplikasi yang dapat berkembang dari penyakit jantung? Berikut ini 5 di antaranya.

 

 

1. Angina

Credit Image - kelsey-seybold.com

Angina adalah nyeri dada yang disebabkan oleh penyakit jantung. Ini tidak sama dengan serangan jantung, tetapi bisa menjadi tanda peringatan. Dilansir healthgrades, angina dapat membatasi aktivitas dan mengubah gaya hidup. Angina terasa seperti tekanan yang menekan di dada. Kamu mungkin juga merasakan sakit di leher, bahu, atau rahang.

Angina stabil adalah jenis yang paling umum. Ini terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Stres atau aktivitas fisik dapat memicu angina stabil. Namun, angina lebih merupakan gejala daripada kondisi. Ini adalah gejala dari kondisi jantung yang mendasarinya. Paling sering adalah penyakit jantung.

 

2. Fibrilasi Atrium

Menurut laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), dalam keadaan normal, jantung berdetak dengan irama beraturan agar dapat mengalirkan darah dari serambi (atrium) jantung ke bilik (ventrikel) jantung, untuk selanjutnya dialirkan ke paru-paru atau seluruh tubuh. 

Pada fibrilasi atrium (AFib), hantaran listrik pada jantung dan irama denyut jantung mengalami gangguan, sehingga atrium gagal mengalirkan darah ke ventrikel.

Singkatnya, AFib adalah detak jantung yang tidak normal dan kondisi ini mungkin datang dan pergi. Jantung mungkin berdetak dengan cepat, bisa juga berdetak dalam pola yang tidak teratur. Gejalanya bisa meliputi:

  • Sesak napas.
  • Palpitasi, terasa seperti jantung berdebar kencang atau berpacu.
  • Kelemahan.

AFib meningkatkan risiko kamu mengalami stroke. Ini karena gumpalan darah lebih mungkin terbentuk di jantung selama AFib berlangsung. Gumpalan kemudian dapat keluar dari jantung dan menghalangi aliran darah ke otak.

Perawatan bisa meliputi obat-obatan, operasi bypass arteri koroner, dan operasi lain untuk membantu mengontrol detak dan ritme jantung.

 

3. Gagal Jantung

Credit Image - alodokter.com

Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah secara memadai ke seluruh tubuh, mengutip Healthline.

Otot jantung sangat kuat. Namun, seiring waktu, otot tersebut dapat terpengaruh dan kesulitan melakukan tugasnya. Jantung mulai mengimbanginya dengan berdetak lebih cepat, membentuk lebih banyak otot, atau meregang untuk menampung lebih banyak darah. Seiring waktu, metode kompensasi ini dapat memengaruhi fungsi jantung dan mengakibatkan gagal jantung.

Gagal jantung bisa menyebabkan sesak napas, pusing, bingung, dan penumpukan cairan di dalam tubuh sehingga menyebabkan pembengkakan.

 

4. Serangan Jantung

Serangan jantung terjadi ketika arteri koroner menyempit sedemikian rupa sehingga menghentikan suplai darah ke jantung. Sering kali, ini adalah akibat dari penumpukan kolesterol di arteri yang disebut aterosklerosis.

Sepotong kolesterol pecah dan dapat menyumbat pembuluh darah. Sel-sel jantung mulai mati karena kekurangan oksigen. Ada pun gejala serangan jantung berupa sesak napas dan nyeri dada parah yang dapat menjalar ke punggung, rahang, atau lengan kiri. Namun, perempuan mungkin mengalami gejala berbeda.

 

5. Henti Jantung

Credit Image - alomedika.com

Henti jantung tidak sama dengan serangan jantung. Jantung benar-benar berhenti berdetak selama henti jantung dan tidak ada denyut nadi. Artinya, tidak ada darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya.

Henti jantung menyebabkan kamu pingsan dalam hitungan detik. Jika curiga orang di dekatmu mengalami henti jantung, segera bawa ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat atau hubungi pertolongan medis darurat.

Selanjutnya, mulai resusitasi jantung paru (RJP) dengan tangan. Ini dapat membalikkan henti jantung jika dilakukan segera. Selain itu, juga dapat menggunakan defibrilator eksternal otomatis jika tersedia.

 

Langkah Pencegahan Penyakit Jantung

Tak hanya membatasi asupan makanan berlemak, seperti margarin, roti, susu, atau makanan yang digoreng – ada berbagai cara lain yang perlu dilakukan untuk menghindari risiko penyakit jantung di kemudian hari. Berikut langkah-langkahnya.

  • Rutin olahraga setidaknya 150 menit aerobik intensitas sedang atau 75 menit latihan aerobik intensitas tinggi per minggu.
  • Mampu mengelola stres dengan baik.
  • Tidak merokok atau segera berhenti merokok.
  • Memperbanyak asupan sayuran, buah-buahan, biji-bijian utuh, legum, dan ikan berlemak.
  • Menjaga berat badan tetap dalam kisaran sehat.

Dan, untuk menjaga kesehatan jantung, kamu juga dianjurkan rutin mendapat asupan vitamin B kompleks, lebih tepatnya vitamin B1 dan B2 yang memegang peran besar dalam mencegah timbulnya penyakit gagal jantung.

Vitamin B1 – atau dikenal juga sebagai tiamin bekerja dengan membantu produksi neurotransmitter aseltilkolin. Neurotransmitter adalah senyawa kimia yang menyampaikan sinyal pada sistem saraf. Pada persarafan jantung, asetilkolin menyampaikan sinyal antara saraf- saraf dan otot jantung agar jantung selalu berfungsi dengan baik.

Kekurangan asupan vitamin B kompleks ini berpengaruh untuk kesehatan jantung. Detak jantung menjadi tidak teratur sehingga lama kelamaan dapat mengganggu fungsi jantung dan membahayakan kesehatan.

Selain itu, kekurangan vitamin B1 juga dapat menyebabkan penyakit beri- beri. Dampaknya adalah pembesaran jantung, penumpukan cairan pada kaki, peningkatan tekanan pembuluh vena, kerusakan saraf, serta gagal jantung.

Kemudian, vitamin B2 juga berperan penting untuk menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan risiko tekanan darah tinggi.

Meskipun kasus kekurangan vitamin B2 terbilang jarang, dampaknya dapat mempengaruhi berbagai sistem tubuhmu. Gejala akibat kekurangan vitamin ini adalah gangguan kulit, hiperemia – atau kelebihan darah, penumpukan cairan pada mulut dan kerongkongan, masalah sistem reproduksi, serta gangguan pada hati dan sistem saraf.

Untuk mendapatkan asupan vitamin B kompleks, termasuk vitamin B1 dan B2, kamu direkomendasikan rutin mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi tersebut – dan rajin minum multivitamin Enervon Active.

Enervon Active memiliki kandungan lengkap, seperti non-acidic Vitamin C 500 gram, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi kandungan vitamin C dan zinc akan membantu menjaga daya tahan tubuhmu agar tidak gampang sakit. Kandungan non-acidic vitamin C di dalam Enervon Active juga aman dikonsumsi kamu yang punya masalah perut sensitif – jadi, tak perlu takut lambung menjadi nyeri, ya!

Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan mengoptimalkan proses metabolisme untuk mengubah makanan menjadi energi yang lebih tahan lama, sehingga kamu gak gampang lelah ketika beraktivitas. Dan tentunya, kandungan vitamin B ini dapat membantu menjaga kesehatan jantungmu.

Untuk mendapatkan produk Enervon, kamu bisa segera kunjungi e-commerce di Tokopedia, ya!

 

Itulah beberapa komplikasi yang dapat dialami akibat penyakit jantung. Jika memiliki permasalahan ini, maka endapatkan penanganan tepat sedini mungkin akan membantu mengurangi risiko fatal yang mungkin dialami.

 

 

Featured Image – klikdokter.com

Source – idntimes.com