Tahukah kamu bahwa muntah dan diare bisa terjadi secara bersamaan? Nah, ketika mengalaminya, mungkin kamu pertanya-tanya apa penyebabnya. Sebenarnya, muntah dan diare di waktu yang sama merupakan gejala umum penyakit sementara, tapi bisa juga menandakan kondisi yang serius.

Jika kondisi tersebut disertai dengan kondisi lain, seperti demam maupun ada darah di dalam tinja atau muntah, maka diperkukan perhatian medis sesegera mungkin. Untuk itu, jangan anggap sepele muntah dan diare secara bersamaan!

Untuk penanganan yang tepat, berikut kemungkinan penyebab diare dan muntah dalam waktu yang sama. Simak informasinya di bawah ini.

 

 

1. Keracunan Makanan

Credit Image - alodokter.com

Keracunan makanan terjadi ketika kamu mengonsumsi bakteri atau virus berbahaya melalui makanan. Hal ini dapat terjadi jika makanan tidak dimasak dengan benar atau disiapkan di lingkungan yang tidak bersih. Begitu pula kalau kamu minum air yang tidak bersih.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ini adalah bakteri yang umumnya menyebabkan muntah dan diare akibat keracunan makanan dan jenis makanan yang sering dikaitkan dengannya.

  • Escherichia coli (E. coli): Daging sapi mentah atau setengah matang, sayur mentah, susu mentah, dan air yang tidak bersih.
  • Clostridium perfringens: Sebagian besar bersumber dari daging sapi atau unggas
    dan makanan kering atau matang.
  • Staphylococcus aureus (staph): Makanan yang tidak dimasak seperti roti lapis, daging deli, atau pastry.
  • Salmonella: Daging unggas mentah atau setengah matang, susu atau telur yang tidak dipasteurisasi, serta buah dan sayuran mentah.
  • Vibrio parahaemolyticus: Kerang-kerangan yang mentah atau tidak matang, misalnya tiram.
  • Campylobacter jejuni: Daging unggas mentah atau tidak sepenuhnya matang, susu mentah, dan air yang tidak bersih.

Gejala keracunan makanan lainnya dapat meliputi:

  • Kram perut.
  • Menggigil.
  • Sakit kepala.
  • Mual.
  • Demam. 

Gejala keracunan makanan biasanya muncul beberapa jam setelah makan atau minum makanan atau minuman yang tidak bersih. Perhatikan tanda-tanda dehidrasi akibat muntah dan diare. Hubungi dokter jika kamu tidak dapat menelan cairan apa pun.

 

2. Flu Perut

Flu perut atau gastroenteritis virus adalah penyakit umum yang disebabkan oleh virus yang menghasilkan peradangan di perut dan usus kecil. Virus dapat menyebar melalui makanan atau air yang tidak bersih, kontak dengan orang yang memiliki virus, dan menyentuh permukaan dengan virus.

Virus yang umumnya menyebabkan flu perut termasuk norovirus dan rotavirus, tetapi virus lain juga dapat menyebabkan penyakit ini.

Gejala lain yang terkait dengan gastroenteritis virus meliputi:

  • Mual.
  • Kram perut.
  • Demam.
  • Kelelahan.
  • Penurunan berat badan.

Flu perut biasanya tidak serius dan akan hilang dalam beberapa hari. Namun, anak-anak dan lansia mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi yang lebih serius. Namun, temui dokter jika mengalami dehidrasi atau gejala serius seperti demam atau diare berdarah yang berlangsung lebih dari 48 jam.

 

3. Covid-19

Credit Image - health.kompas.com

Kemudian, ada pula Covid-19 paling sering dikaitkan dengan gejala pernapasan, tetapi para ahli juga melihat gejala pencernaan seperti diare dan muntah.

Menurut metaanalisis dalam European Journal of Gastroenterology & Hepatology pada Februari 2022, gejala pencernaan lebih sering terjadi pada orang yang berisiko terkena virus corona dengan gejala parah.

Hubungi dokter kalau hasil tes kamu positif Covid-19 dan mengalami gejala yang meliputi muntah dan diare.

 

4. Apendisitis

Apendisitis adalah peradangan usus buntu, kantong jaringan di sisi kanan bawah usus besar. Jika peradangan ini menyebabkan infeksi, ini adalah keadaan darurat medis. Apendiks atau usus buntu sering kali harus diangkat melalui operasi untuk mencegahnya pecah, yang kalau sampai terjadi dapat menyebarkan infeksi ke dalam rongga perut.

Gejala radang usus buntu meliputi:

  • Sakit perut parah di dekat pusar yang mungkin memburuk saat batuk atau bersin.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Diare.
  • Sembelit.
  • Demam 38 derajat Celcius.

Segera ke unit gawat darurat jika mengalami mengalami gejala-gejala di atas.

 

5. Alergi atau Intoleransi Makanan

Credit Image - alomedika.com

Muntah dan diare bisa menjadi gejala reaksi kekebalan terhadap alergen makanan. Saat sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap pemicu makanan, histamin akan dilepaskan. Menurut American College of Allergy, Asthma & Immunology, histamin dapat menimbulkan beberapa gejala ini:

  • Diare.
  • Muntah.
  • Mual.
  • Bersin.
  • Pilek.
  • Pembengkakan.
  • Ruam.
  • Sakit kepala.

Temui dokter kalau mengalami gejala reaksi alergi setelah mengonsumsi makanan tertentu. Dengan diagnosis akurat, kamu dapat menghindari makanan pemicu dan mengembangkan rencana perawatan untuk mengatasi gejala.

 

Waspadai Kondisi Dehidrasi!

Diare dan muntah bersamaan dapat menyebabkan dehidrasi. Mengenali tanda dan gejalanya penting agar kamu bisa mendapatkan sesegera mungkin. Ada pun gejala dehidrasi pada orang dewasa:

  • Lidah kering.
  • Mata cekung.
  • Peningkatan rasa haus.
  • Kelelahan.
  • Kram otot.
  • Pusing atau pingsan.
  • Detak jantung cepat.

Pada anak-anak, gejala dehidrasi meliputi:

  • Tangan dan kaki dingin.
  • Kulit pucat.
  • Sifat lekas marah.
  • Popok kering atau tingkat kebasahannya berkurang.
  • Mata cekung.
  • Ubun-ubun cekung pada bayi.
  • Tidak ada air mata atau sedikit air mata saat menangis.

Sebagian besar kasus diare dan muntah yang terjadi berbarengan tidak serius, tetapi ada beberapa kasus yang butuh penanganan medis. Namun, segera cari perawatan medis segera apabila mengalami gejala-gejala ini:

  • Tinja berdarah atau muntah darah.
  • Sakit perut yang parah.
  • Demam 38 derajat Celcius atau lebih tinggi.
  • Mual dan muntah lebih dari 24 jam.
  • Diare yang berlangsung lebih dari 48 jam pada orang dewasa atau lebih dari 24 jam pada anak-anak.
  • Terdapat gejala-gejala dehidrasi.

Untuk menghindari risiko penyakit, pastikan selalu menjaga kebersihan diri dan makanan, misalnya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, mencuci buah dan sayur, dan tidak mengonsumsi makanan atau minum air yang belum dimasak sampai matang.

Dan jangan lupa terus tingkatkan perlindungan diri dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active yang kaya akan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin C yang ramah di lambung – dan juga zinc bermanfaat daya tahan tubuhmu agar tidah mudah terserang penyakit. Kemudian, vitamin B kompleks dalam Enervon Active dapat membantu mengoptimalkan metabolisme, sehingga makanan yang dikonsumsi bisa diubah menjadi energi yang lebih tahan lama.

Untuk memperoleh produk Enervon Active, kamu bisa segera dapatkan di sini, ya!

 

Kondisi diare dan muntah secara beramaan dapat dialami oleh segala usia, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Penyebabnya pun beragam, seperti yang sudah disebukan di atas. Jika mengalaminya, segera lakukan penanganan tepat – dan kalau kondisi tak kunjung membaik, baiknya kunjungi ahlinya.

 

 

Featured Image – yesdok.com

Source – idntimes.com