Saat ini, demam berdarah tengah merajalela. Untuk menghindari risiko terserang penyakit ini, ada beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan.

Pada lingkungan yang kurang bersih, maka ada risiko peningkatan penyakit yang ditularkan melalui vektor atau hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk, lalat, kutu, ular, dan tikus. Dalam kasus DBD, nyamuklah yang menjadi perantaranya.

Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Jakarta, DBD merupakan salah satu penyakit menular yang penyebarannya terjadi melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini biasanya menyerang di siang dan petang hari, baik itu di dalam hingga di luar rumah.

Nah, jenis nyamuk tersebut pun mampu berkembang biak di air yang tergenang – dan jarang terbang menjauh lebih dari 200 meter dari tempat berkembang biaknya.

Jika terkena demam berdarah, umumnya pasien akan mengalami gejala awal berupa demam secara mendadak yang disertai nyeri, pegal, sakit kepala, dan mual. Jika demam menetap sampai dua atau tiga hari, maka disarankan untuk segera memeriksakan diri, sehingga dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Mencegah lebih baik dari mengobati, untuk menghindari terkena demam berdarah, berikut beberapa langkah pencegahan yang perlu dilakukan.

 

 

1. Pakai Baju Tertutup

Credit Image - newyorker.com

Langkah pertama, untuk mengurangi jumlah kulit yang terpapar gigitan nyamuk Aedes Aegypti, kenakan pakaian tertutup seperti celana panjang, kemeja lengan panjang, dan kaus kaki. Selain itu, kamu juga boleh mengenakan topi saat melakukan perjalanan ke daerah berisiko.

 

2. Minimalisir Penggunaan Parfum

Untuk menghindari demam berdarah, baiknya minimalisir penggunaan parfum. Pasalnya, baik itu sabun maupun parfum dengan wangi yang menyengat dapat menarik perhatian nyamuk – dan pada akhirnya menggigit bagian tubuhmu.

 

3. Hindari Keluar di Sore Hari

Credit Image - dinkes.kalbarprov.go.id

Guna menghindari nyamuk yang suka lalu lalang, maka cobalah untuk tidak berada di luar rumah ketika sore hari atau menjelang matahari terbenam. Selain itu, hindari juga keluar rumah pada waktu setelah matahari terbit.

 

4. Jangan Dekat-dekat Genangan Air!

Nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak dalam genangan air. Untuk itu, memeriksa sekaligus menghindari genangan air dapat membantu mengurangi risiko terkena demam berdarah.

 

5. Gunakan Obat Pengusir Nyamuk

Credit Image - health.grid.id

Gunakan obat pengusir nyamuk dengan konsentrasi sebanyak 10 persen diethyltoluamide (DEET) – yang dikenal sebagai obat anti-serangga yang paling efektif.

 

6. Mendapatkan Asupan Vitamin C

Diketahui, vitamin C dapat membantu melindungi tubuh dari virus secara efektif dan aman karena vitamin ini dapat dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Demam berdarah termasuk penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus, sehingga vitamin C yang merupakan agen alami dapat secara efektif mencegah dan mengobati infeksi tersebut.

Namun, tentu terdapat aturan agar vitamin C dapat bermanfaat secara efektif sebagai agen anti-infeksi. Kamu perlu memberikan vitamin C kepada orang yang terkena DBD sesegera mungkin dalam dosis tinggi dan jangka waktu yang panjang.

Terkadang vitamin C dianggap tidak mampu atau efektif untuk mencegah atau mengobati infeksi termasuk demam berdarah. Hal ini seringkali dikarenakan dosis yang tidak cukup dan jangka waktu pemberiannya yang kurang lama.

Terdapat beberapa bukti klinis dalam penggunaan vitamin C untuk mengatasi infeksi virus. Pemberian vitamin C dapat diberikan dengan dosis tinggi asalkan menggunakan metode intravena (infus) dan oral atau melalui mulut.

Dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 dilakukan untuk menganalisis efek vitamin C dalam merawat pengidap demam berdarah. Dari 100 pasien yang mendapat asupan vitamin C melalui oral, terjadi peningkatan jumlah trombosit yang lebih besar dibanding dengan pasien yang tidak mendapat vitamin C.

Peningkatan jumlah trombosit ini kemudian menjadi faktor yang mempengaruhi durasi tinggal di rumah sakit. Studi ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara asupan vitamin C dan durasi perawatan pengidap demam berdarah di rumah sakit.

Langkah awal dalam mencegah demam berdarah adalah menghentikan nyamuk Aedes Aegypti untuk berkembang biak. Setelah itu, menambah konsumsi vitamin C dapat membantu terhindar dari DBD.

Untuk mendapat asupan vitamin C kamu dapat meminum suplemen vitamin C, seperti Enervon Active yang juga memiliki kandungan vitamin lengkap lainnya.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kombinasi vitamin C dan zinc di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit, sekaligus mempercepat proses pemulihan. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah.

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Jadi, itulah sejumlah cara pencegahan demam berdarah yang penting diterapkan. Ingat, selalu jaga kebersihan diri dan kesehatan tubuh untuk menghindari sejumlah penyakit!

 

 

Featured Image – alliancehealthcare.com.sg

Source – cnnindonesia.com