Berat bayi seringkali menjadi tolak ukur dari kecukupan gizinya. Berat badan yang terus menurun tidak boleh dibiarkan, karena bisa jadi ini merupakan tanda bahwa si kecil mengalami stunting.  Ini merupakan gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan nutrisi dalam jangka waktu lama. Anak yang mengalami kondisi ini cenderung memiliki kemampuan belajar yang rendah dan lebih rentan terhadap penyakit.

Stunting sendiri selalu dimulai dengan penurunan berat badan, biasanya pada usia 3 bulan karena asupan makan yang kurang gizi. Penyebab berat badan si kecil yang tidak kunjung bertambah bisa bermacam- macam, seperti ada infeksi, diare berkepanjangan, masalah penyerapan, atau makanan yang diberikan tidak memenuhi gizi.

Stunting dapat menyebabkan berbagai dampak bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak, seperti berikut ini.

1. Menganggu pertumbuhan tinggi dan berat anak

Credit: sehatq.com

Stunting adalah salah satu dari berbagai penyebab anak lebih pendek dibandingkan dengan tinggi anak- anak yang seusianya. Selain itu, berat badannya pun cenderung jauh di bawah rata- rata dengan anak seumurannya.

2. Tumbuh kembang anak tidak optimal

Credit: ibudanbalita.com

Stunting juga bisa terlihat pada tumbuh kembang anak dimana ia bisa jadi terlambat jalan atau kemampuan motoriknya yang kurang optimal.

3. Mempengaruhi kecerdasan dan kemampuan belajar anak

Credit: beritagar.id

Menurut sebuah penelitian, stunting adalah salah satu faktor yang berpengaruh terhadap IQ anak cenderung menjadi lebih rendah dibanding anak seusianya. Biasanya, anak akan lebih sulit belajar dan berkonsentrasi akibat kekurangan gizi.

4. Mudah terserang penyakit

Credit: liputan6.com

Jika anak mengalami stunting, kemungkinan besar ia akan mengalami kondisi yang membuat anak mudah terserang penyakit dan berisiko terkena berbagai macam penyakit saat dewasa, seperti diabetes, jantung, kanker dan stroke. Bahkan, dalam beberapa kasus, stunting juga bisa berujung pada kematian usia dini.

Untuk mencegah anak mengalami stunting, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

  • Memperbaiki pola makan, memenuhi kebutuhan vitamin dan mencukupi kebutuhan gizi selama masa kehamilan.
  • Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah terjadinya kecacatan pada anak.
  • Memastikan si kecil mendapat asupan gizi yang baik, khususnya pada masa kehamilan hingga usia 1000 hari anak.
  • Berikan asupan vitamin tambahan, seperti Enervon-C Plus Syrup yang mengandung vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin D untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak serta menjaga daya tahan tubuhnya.
  • Selain itu, stunting adalah gangguan yang dapat dicegah dengan meningkatkan kebersihan lingkungan dan meningkatkan akses air bersih di lingkungan rumah.

 

Hal yang harus dipahami adalah tidak ada solusi sederhana untuk mencegah stunting. Namun, berfokus pada rentang waktu antara kehamilan ibu dan ketika sampai anak berusia dua tahun adalah kunci untuk memastikan perkembangan si kecil sudah maksimal.

 

 

Featured Image - popmama.com