Tantrum merupakan keadaan ketika si kecil mengeluarkan emosinya dengan cara menangis. Tidak jarang tangisan ini dibarengi dengan berguling- guling di lantai, hingga melempar barang. Namun, keadaan ini normal dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak.

Tantrum yang pada umumnya dialami anak umur 1- 4 tahun ini biasanya didasari karena berbagai penyebab. Nah, berikut ini apa saja penyebab tantrum pada anak usia dini dan bagaimana cara mengatasinya.

Simak ulasan lengkapnya ya!

Penyebab Tantrum pada Anak

Credit: .foxnews.com

Tantrum biasanya disebabkan oleh keterbatasan kemampuan bahasa anak untuk meluapkan perasaannya. Sehingga, mereka hanya bisa mengekspresikan emosinya dengan cara menangis, menjerit, berteriak, ataupun menghentakkan kaki dan tangannya ke lantai.

Pada kasus tertentu, tantrum pada anak mungkin saja disebabkan oleh gangguan psikologis, seperti autism.

Selain itu, tantrum juga bisa menjadi metode anak melakukan observasi dan mengenali bagaimana cara ia mendapatkan keinginannya. Misalnya, saat anak nangis untuk mendapatkan sesuatu dan orangtua menuruti keinginannya. Ia akan mengulangi cara tersebut di kemudian hari, dan jika ini dilakukan secara terus menerus, maka dapat menjadi kebiasaan buruk bagi si kecil.

Cara Mengatasi Tantrum pada Anak

Tantrum tidak boleh dibiarkan begitu saja, karena bisa menjadi kebiasaan buruk dan mempengaruhi perkembangan anak. Kamu bisa menerapkan cara- cara berikut ini untuk menghentikan tantrum.

Tetap Tenang

Credit: care.com

Saat si kecil tantrum, kamu harus tetap tenang dan hindari membalasnya dengan berteriak atau memaksa anak menghentikan amukannya. Sikap yang tenang akan membuat tantrum lebih mudah diatasi.

Atau kamu juga bisa mengajak si kecil untuk pergi ke tempat yang lebih sepi dan tenang untuk menenangkan emosinya.

Cari Tahu Apa Penyebabnya

Credit: parentingforbrain.com

Berbagai hal bisa jadi penyebab tantrum pada anak, mulai dari keinginannya yang tidak bisa terpenuhi atau si kecil merasa ngantuk tapi tidak bisa disampaikan pada orangtua. Jika anak belum bisa berbicara, kamu bisa menanyakan langsung pada si kecil.  Tanyakan “kamu mengantuk?”. Anak mungkin akan mengangguk atau menggeleng.

Jika kamu sudah mengetahui penyebab tantrum, maka keadaan seperti ini akan lebih mudah diatasi.

Alihkan Perhatian Anak

Credit: hape.com

Anak kecil mudah untuk melupakan sesuatu dan tertarik pada hal lainnya. Kamu bisa mengalihkan perhatian si kecil ketika sedang tantrum. Misalnya, berikan ia mainan yang sudah lama tidak dimainkan atau berikan camilan kesukaan si kecil saat ia sedang tantrum.

Hindari Memukul Anak

Credit: healthland.time.com

Hindari memukul ataupun mencubit saat anak sedang mengalami tantrum. Sebagai gantinya, kamu bisa memeluk atau mencium si kecil agar ia lebih tenang. Selain itu, cara ini juga menunjukkan bahwa kamu benar- benar peduli dengan mereka.

Berikan Makanan Pencegah Tantrum

Credit: verywellfamily.com

Berikan anak makanan yang tepat agar mood dan konsentrasinya tidak terganggu, yang pada akhirnya bisa saja menyebabkan tantrum pada anak. Suguhkan pada anak makanan seperti salmon, bayam, telur, brokoli, ayam, atau bubur gandum yang dapat membantu meningkatkan mood pada anak.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu penuhi nutrisi anak dengan memberikan Enervon-C Plus Syrup yang mengandung vitamin A, vitamin B Kompleks, vitamin C, dan vitamin D yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si kecil dan membantu jaga daya tahan tubuhnya,

Jika anak sering mengalami tantrum, atau membuat si kecil menyakiti dirinya sendiri maupun orang lain. Kamu bisa konsultasikan langsung hal ini dengan dokter anak, agar bisa melakukan penanganan yang tepat.

 

Featured Image - kidspot.com.au