Di zaman yang serba cepat seperti sekarang ini, istilah multitasking terbaca sangat keren karena dinilai begitu efektif untuk menyelesaikan pekerjaan. Apakah faktanya seperti itu? Berikut penjelasan singkatnya di bahasan kali ini!

Multitasking sering sekali dianggap sebagai special skill karena dinilai menjadi kemampuan yang ultimate dari seorang individu. Sebenarnya apa itu multitasking? Pada pengetahuan umumnya, kemampuan ini adalah sebuah kapabilitas untuk menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu yang singkat.

 

 

Atau bisa dinilai juga sebagai kemampuan seseorang yang untuk mengerjakan banyak hal dan efisien. Namun, apakah benar se-efisien itu? Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan di sebuah jurnal Journal of Experimental Psychology: Human Perception and Performance – sepertinya multitasking tidak begitu adanya.

Berdasarkan penelitan itu, disebutkan bahwa multitasking justru menghambat produktivitas. Temuan tersebut mengacu kepada sebuah hasil di mana ternyata ada akumulasi waktu yang terbuang percuma saat individu tersebut berganti tugas.

Bahkan hal ini akan semakin memburuk untuk produktivitas ketika mengerjakan sesuatu yang sulit dan ditinggalkan begitu saja. Akhirnya waktu yang tertunda akan jauh lebih lama dan akan merugikan individu tersebut ataupun kelompok terkaitnya.

 

Multitasking Bisa Membuat Kamu Tertekan

credit: liputan6.com

Percaya atau tidak – masih mengacu pada jurnal penelitian yang sama, kalau ternyata kapabilitas yang satu ini bisa membuat kamu tertekan. Dasarnya adalah beberapa individu ingin dilihat orang lain sebagai orang yang mampu mengerjakan banyak hal dengan baik dan tepat waktu.

Tapi bagaimana kalau hasilnya tidak baik dan tidak tepat waktu? Karena menganut multitasking – hal ini akan membuat keadaan semakin memburuk saja. Terlebih, multitasking akan membuat kamu semakin tertekan.

Tekanan tersebut tentu berasal dari ekspektasi mereka yang menunggu pekerjaan kamu selesai. Selain itu, tanpa disadari kalau kamu akan berpikir lebih keras, berkonsentrasi lebih kuat dan pada akhirnya kamu memaksakan diri untuk berganti fokus dengan cepat.

Hal-hal yang baru saja disebutkan benar-benar rentan membuat tubuh dan pikiran kamu menjadi stress. Ketika sudah mendapatkan tekanan seperti itu, sedikit saja semuanya bergeser – maka multitasking kamu hanya tinggal istilah saja.

 

Fokus yang Terpecah Adalah Ancaman!

credit: linkedin.com

Menyelesaikan dengan cara multitasking tentu akan memaksa kamu untuk memecah fokus ke beberapa bagian yang berbeda. Hal ini jelas tidak begitu efektif terkait performa kamu yang akhirnya tidak bekerja dengan total.

Hal ini juga yang ditemukan oleh para peneliti dari Stanford University yang sudah melakukan perbandingan terhadap beberapa orang yang suka menyelesaikan pekerjaan mereka dengan multitasking.

Sayangnya mereka yang berusaha untuk multitasking mempunyai performa yang semakin memburuk dibandingkan dengan mereka yang suka mengerjakan pekerjaannya satu-satu. Hal ini ternyata mengacu kepada otak manusia yang pada dasarnya fokus ke satu hal saja dalam satu waktu.

Cara fokus ke satu hal dalam satu waktu dinyatakan menjadi salah satu cara yang efisien untuk menyelesaikan pekerjaan. Ketika mesti fokus ke lebih dari satu hal, maka performa otak akan berkurang.

 

Oleh Karena Itu, Ketahui Prioritas Kamu!

credit: medium.com

Tidak lain dan tidak bukan saran yang paling ampuh untuk kamu yang sudah lelah karena multitasking adalah mengetahui prioritas kamu. Lebih baik, kamu mendaftar apa saja pekerjaan yang mesti diselesaikan pada waktu tenggangnya.

Setelah itu, kamu bisa memulai menyelesaikannya satu per satu sehingga hasil pekerjaan kamu tetap terjaga maksimal.

Terlepas semua hal yang sudah dijelaskan di atas – ada beberapa hal lain lagi yang mesti kamu ketahui. Untuk membebaskan diri kamu dari stress berkelanjutan, kamu mesti jaga daya tahan tubuh dengan baik.

 

 

Mengonsumsi multivitamin seperti Enervon-C adalah sebuah langkah yang tepat untuk mendapatkan bantuan jaga daya tahan tubuh. Tenang, multivitamin seperti ini aman kok untuk dikonsumsi rutin! Kalau sudah tahu begini, jangan lupa ya untuk kamu selalu jaga daya tahan tubuh agar tetap fit tiap hari!

 

Feature Image – forbes.com