Pandemi Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia memang sepertinya belum menemui titik terang. Angka positif yang terjangkit, dan angka kematian serta angka yang sembuh selalu berubah dan bertambah.

Semoga dengan sistem work from home yang sudah diterapkan sejak lama ini, bisa terus menekan angka positif terjangkit itu. Untuk kamu yang masih terus beraktivitas, baik di rumah atau dalam keadaan darurat mesti di luar rumah, jangan lupa untuk selalu menjaga daya tahan tubuh, ya.

Seperti yang sudah diketahui bersama kalau Covid-19 akan dengan mudah menjangkiti seseorang yang daya tahannya lemah. Oleh karena itu, daya tahan tubuh mesti dijaga agar tetap optimal. Hal tersebut bisa kamu mulai dengan mengonsumsi makanan yang bernutrisi.

 

 

Ditambah, kamu bisa melengkapinya dengan mengonsumsi multivitamin seperti Enervon-C yang siap bantu kamu untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap baik. Tenang, multivitamin seperti ini tetap aman kok walau rutin dikonsumsi.

Terlepas dari hal di atas – beberapa langkah antisipasi paparan Covid-19 adalah penggunaan antiseptik serta desinfektan di kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah kamu sudah tahu dan paham ada di mana perbedaan antara antiseptik dan desinfektan?

Kalau kamu belum tahu, tidak apa kok – sila simak bahasan kali ini saja untuk mengetahui perbedaannya.

 

Perbedaan Antiseptik dan Desinfektan

credit: trubus.id

Perbedaan yang mencolok di antara kedua hal tersebut adalah sasaran tempat penggunaanya. Seperti antiseptik yang pada dasarnya digunakan di lapisan terluar tubuh. Sedangkan desinfektan, digunakan di permukaan benda di luar tubuh.

Antiseptik yang digunakan di bagian terluar tubuh adalah langkah yang tepat untuk mengantisipasi paparan bakeri atau virus. Sasaran bagian terluar tubuh yang dimaksud seperti telapak tangan dan kulit terluar tubuh.

Baik antiseptik atau desinfektan sebenarnya mempunyai sebuah kandungan yang aktif untuk membunuh bakteri serta kuman. Kandungan yang dimaksud adalah biosida. Namun untuk di dalam antiseptik, jumlah biosida harusnya lebih sedikit.

Berbeda dengan yang berada di dalam desinfektan, biosida di sana cukup banyak sehingga bisa digunakan untuk membersihkan meja, gagang pintu dan permukaan benda lainnya. Dengan begini, kamu gunakan desinfektan untuk permukaan benda saja ya, jangan untuk tubuh.

 

Penggunaan Antiseptik dan Desinfektan

credit: tirto.id

Pada dasarnya, antiseptik biasanya digunakan untuk mencuci tangan, membersihkan permukaan kulit sebelum operasi, mengobati infeksi kulit dan bagian terluar kulit tubuh yang lainnya.

Namun untuk desinfektan – penggunaan yang cukup tepat adalah membersihkan permukaan lantai, meja dan serta permukaan benda lainnya. Bahkan untuk kain, atau pakaian juga bisa digunakan agar terhindar dari paparan Virus Corona.

Oh iya, selain itu – desinfektan juga biasanya jadi bahan pembersih utama untuk peralatan medis yang digunakan secara berkala.

 

Jenis Antiseptik yang Umum Digunakan

 

Untuk pengunaan sehari-hari, ada beberapa jenis antiseptik yang normal digunakan. Seperti Chloerexidine yang digunakan untuk pembersih luka terbuka, Antibacterial dye yang digunakan untuk membersihkan luka jatuh atau luka bakar, dan turunan halogenated phenol yang biasanya digunakan untuk sabun pembersih di rumah sakit.

 

Jenis Desinfektan yang Umum Digunakan

 

Cukup berbeda dari penggunaan antiseptik, desinfektan jenis Glutaraldehyde 2% biasanya digunakan untuk membersihkan peralatan operasi yang tidak bisa disterilkan dengan suhu panas, Choloroxylenol 5% juga kurang lebih sama untuk membersihkan peralatan medis.

 

 

Nah dari berbagai hal yang sudah dijelaskan di atas- sekarang kamu sudah tahu ya bagaimana perbedaan antara antiseptik dan desinfektan serta penggunaannya. Jadi, jangan tertukar untuk penggunaanya karena bisa ada penanganan yang lebih serius untuk itu!

 

Feature Image – CNN Indonesia