Pasien positif Covid-19 bisa mengalami gejala yang ringan atau sedang, dan ada pula yang mengalami gejala cukup parah. Hal ini biasanya disebabkan oleh penyakit komorbid yang sudah diderita oleh pasien sebelum ia terinfeksi Covid-19.

Komorbid merupakan kondisi seseorang yang memiliki dua atau lebih penyakit. Penyakit penyerta atau komplikasi ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh pasien, sehingga virus dapat semakin menyebar dan merusak organ di dalam tubuh.

Pada kasus Covid-19 penyakit komplikasi yang dapat memberatkan pasien yaitu hipertensi dan diabetes. Kedua penyakit ini dapat memperparah kondisi pasien Covid-19, karena keduanya berhubungan dengan seluruh organ tubuh. Menurut data pasien di Italia, lebih dari 75% pasien positif Covid-19 memiliki penyakit hipertensi, dan 35% menderita diabetes.

Credit: lifestyle.okezone.com

Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah yang kuat pada jantung dan dinding pembuluh darah di seluruh tubuh. Seseorang dapat dikatakan memiliki hipertensi jika tekanan darahnya berada di atas 140/90 mmHg.  Darah yang mengalir ke seluruh tubuh membuat organ- organ jadi rentan terhadap gangguan karena tekanan yang tinggi. Hipertensi dapat memudahkan timbulnya penyakit lain seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.

Credit: Credit: news.yale.edu

Sedangkan, diabetes merupakan penyakit yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah. Tentu ini dapat merusak seluruh organ tubuh. Penyakit ini juga dapat menimbulkan penyakit seperti jantung, stroke, ginjal, dan kerusakan pada mata.

Hipertensi dan diabetes dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti usia, genetik, gaya hidup yang tidak sehat, pola makan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Serta kurangnya aktivitas fisik atau jarang berolahraga.

Saat ini, sebagian besar kantor memberlakukan work from home (WFH) yang membuat kita jadi jarang bergerak dan lebih sering menghabiskan waktu untuk bekerja di depan komputer, cenderung lebih sering jajan terutama makanan manis, dan terkadang menjadi malas untuk berolahraga. Hati- hati, kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko hipertensi dan diabetes, lho.

Oleh karena itu, untuk menghindari terjangkit kedua penyakit tersebut dan agar tubuh tetap sehat, berikut ini tips yang bisa kamu terapkan:

  • Jaga berat badan. Seseorang dengan kelebihan berat badan berisiko memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pencegahan hipertensi dan diabetes dapat diawali dengan menjaga berat badan ideal.
  • Menerapkan pola makan sehat. Ini merupakan kunci utama untuk terhindar dari diabetes dan hipertensi. Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula, kalori, dan lemak. Serta kurangi konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam. Sebagai gantinya, perbanyak konsumsi sayuran, buah, kacang, dan biji- bijian yang mengandung serat.
  • Olahraga rutin. Sempatkan waktumu untuk berolahraga minimal 30 menit sehari. Kamu dapat melakukan olahraga apapun yang kamu sukai, asalkan dilakukan secara rutin, sehingga dapat efektif mencegah diabetes dan hipertensi.
  • Kelola stres. Stres yang tidak diatasi dengan baik dapat meningkatkan risiko diabetes dan hipertensi. Saat kamu mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Selain itu, saat stres tubuh cenderung mudah lapar, yang berujung kamu melampiaskannya dengan ngemil secara berlebihan.
  • Cukupi kebutuhan cairan . air putih merupakan cara ampuh agar kamu tidak banyak mengonsumsi minuman manis yang dapat menyebabkan diabetes dan hipertensi. Selain itu, air putih juga dapat mencegah dehidrasi dan menjaga terjadinya penyakit komplikasi pada tubuh.

Featured Image - hypertency-diabetess.blogspot.com

Source - cnnindonesia.com