Sebentar lagi bulan Ramadan akan tiba. Itu artinya, mereka yang menganut agama Islam, tentu akan menjalankan salah satu ibadah wajibnya, yaitu berpuasa. Namun sepertinya bulan puasa kali ini cukup berbeda dikarenakan masih berada dalam suasana pandemi Covid-19.

Hal tersebut tentu memberikan warna tersendiri bagi mereka yang menjalankan puasa nantinya. Terkait dengan keadaan seperti ini Kementerian Agama Republik Indonesia menerbitkan edaran terkait panduan ibadah Ramadan untuk tahun ini.

 

 

Menurut Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Fachrul Razi, beliau menyatakan kalau isi edaran tersebut adalah panduan beribadah yang sejalan dengan Syariat Islam, sekaligus mencegah dan mengurangi penyebaran Covid-19.

Dilansir dari Kompas – cukup detil panduan-panduan beribadah pada edaran tersebut. Nah buat kamu, perlu diketahui nih beberapa poin yang ada di dalam Surat Edaran No 6 Tahun 2020 yang diterbitkan oleh Kemenag. Selengkapnya di bahasan kali ini ya.

 

Panduan Beribadah di Bulan Ramadan Terkait Pandemi Covid-19

credit: merdeka.com

 

Kegiatan yang Berkaitan dengan Banyak Orang, Ditiadakan

Bulan Ramadan identik sekali dengan sahur serta berbuka puasa bersama-sama. Sahur on the road dan Bukber atau buka puasa bersama seolah sudah menjadi kebiasaan tersendiri yang ada di bulan Ramadan. Namun, terkait dengan pandemi Covid-19 ini, Kemenag memandu untuk dua kegiatan tersebut ditiadakan dulu.

Hal tersebut berdasarkan poin di surat edaran terkait yang menyatakan sahur dan buka puasa dilakukan oleh individu atau keluarga inti, tidak perlu SOTR atau buka puasa bersama.

 

Salat Tarawih Dilakukan Di Rumah Saja

Panduan kedua yang ada di dalam salah satu poin di surat edaran tersebut adalah Salat Tarawih yang dhimbau untuk dilakukan di rumah saja bersama keluarga inti atau individu. Hal ini jelas untuk menghindarkan kamu dari potensi terjangkit Covid-19.

Seperti yang diketahui bersama kalau Salat Tarawih biasanya dilakukan secara bersama-sama. Namun, berdasarkan sistem physical – social distancing, kegiatan tersebut sebaiknya dilakukan di rumah saja bersama keluarga yang ada di dalam rumah.

 

Peringatan Hari Besar: Nuzulul Qur’an

Di dalam bulan Ramadan, ada salah satu hari besar yang dirayakan oleh umat muslim, yaitu Nuzulul Qur’an. Biasanya, perayaan ini berbentuk tablig dengan menghadirkan banyak penceramah serta masa dengan jumlah besar.

Terkait dengan pandemi Covid-19 yang sekarang masih berlangsung – dihimbau untuk tidak mengadakan perayaan terkait.

 

Salat Idul Fitri Juga Ditiadakan Dulu

Secara umum, Salat Idul Fitri tentu dilakukan secara berjamaah atau beramai-ramai di masjid atau lapangan terbuka. Tentu hal ini identik sekali dengan jumlah masa yang begitu banyak. Oleh karena itu, sebaiknya kamu salat Idul Fitri di rumah saja.

 

Silahturahmi Menggunakan Teknologi yang Ada

Setelah Salat Idul Fitri – biasanya masyarakat Indonesia yang merayakan lebaran tentu akan saling mengunjungi sanak saudara dengan cara mendatangi rumah ke rumah. Hal ini dihimbau untuk tidak dilakukan dulu terkait pandemi Covid-19 ini.

Oleh karena itu, Kemenag menyarankan untuk silahturahmi menggunakan teknologi yang ada seperti media sosial, video call atau bahkan Zoom – conference.

 

Tidak Untuk Mudik Dulu

Nah yang satu ini juga tidak lepas dari suasana Ramadan dan Lebaran – kamu sebaiknya tidak mudik dulu ya. Hal ini bahkan sudah dinyatakan oleh Presiden RI Bapak Joko Widodo yang menyatakan untuk melarang kegiatan pulang kampung ini.

Sebaiknya kamu memang di rumah dulu saja, sampai pandemi ini selesai.

 

 

Namun Menteri Agama Republik Indonesia Bapak Fachrul Razi juga menyatakan kalau pemerintah pusat menyatakan Indonesia aman dari pandemi Covid-19 – berbagai himbauan di atas bisa diabaikan dan melakukan hal atau kegiatan seperti biasa.

 

Feature Image – konfirmasitimes.com