Cukup banyak akhirnya warga negara Indonesia yang paranoid karena pemberitaan virus corona ini seperti tidak ada ujung atau habisnya. Hal ini membuat banyak orang benar-benar peduli dengan kesehatan. Namun, harusnya tidak karena pandemi ini saja ya, kamu memang mesti selalu jaga kesehatan.

Dilansir dari detik.com – bahkan saking panik dan paranoidnya, ada masyarakat yang akhirnya emmbeli sendiri alat rapid test yang dijual secara online. Mereka membeli alat tersebut untuk memeriksa diri mereka sendiri. Apakah punya dampak tersendiri?

 

 

Jelas ada. Tapi perlu kamu ketahui kalau rapid test hanyalah screening di awal untuk melihat ada atau tidak adanya antibodi yang terbentuk setelah terpapar virus berbahaya ini. Cara memeriksanya memang terbaca cukup sederhana. Cukup mengambil darah dari ujung jari kamu.

 

credit: kompasiana.com

Tapi walau terbaca mudah – seharusnya tidak sembarangan orang-orang itu memeriksa diri sendiri. Masih dilansir dari situs yang sama, Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman (LBME) Prof Amin Soebandrio mengatakan yang harusnya melakukan test tersebut adalah petugas kesehatan.

Jelas hal ini terkait dengan prosedur kerja yang sudah tertata sedemikian rupa. Oleh karena itu, buat kamu yang punya rencana untuk melakukan rapid test sendiri, lebih baik kamu urungkan. Pemeriksaan pun sebenarnya dilakukan berkali-kali.

Semisalnya, jika hasil rapid test tersebut negatif, itu bukan berarti kamu selesai. Tapi test tersebut mesti diulang di beberapa hari ke depan untuk memastikannya. Jika semisalnya positif, kamu juga akan diperiksa kembali melalui metode PCR.

 

Dampak Periksa Diri Sendiri

credit: liputan6.com

 

Masih dari Prof Amin Soebandrio – yang menyatakan kalau kit atau peralatan yang dibeli apakah sudah diakui kualitasnya. Jika kualitasnya diragukan – tidak heran jika hasilnya akan negatif. Hal ini justru malah merugikan kamu karena tidak mengetahui kondisi sebenarnya.

Bahkan peralatan untuk rapid test tersedia 10 merk lebih dan tidak semuanya diterima di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan ternyata banyak peratalan yang tidak berkualitas dan dibuat hanya untuk dijual dan mendatangkan untung.

Pendapat tersebut juga diutarakan oleh Kepala BNPB yaitu Doni Monardo yang menyebutkan kalau pemerintah sudah mendistribusikan 500 ribu alat rapid test dan tidak semuanya hasil tes negatif. Oleh karena itu, mesti pemeriksaan mesti diiringi oleh tes PCR.

 

Pemeriksaan Mesti Dilakukan Dengan Detil

Hasil pemeriksaan dari alat rapid test dengan PCR bisa saja bertolak belakang. Hal ini seperti yang diutarakan oleh Doni yang menceritakan ada yang hasil rapid test nya positif, tapi ketika diperiksa dengan alat PCR hasilnya negatif dan sebaliknya.

 

 

Oleh karena itu, untuk mengetahui kamu aman dari Covid-19 atau tidak – tidak bisa nih kamu lakukan sendiri karena pemeriksaannya mesti dilakukan dengan detil oleh para petugas medis yang sudah ditugaskan untuk pandemi ini.

 

Feature Image – kompas.com