langkah pencegahan dengan berjaga jarak minimal 1,5 meter antar individu.

Oleh karena itu, belum lama ini pihak KRL memperketat aturan bagi penumpang. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan no.14 tahun 2020, untuk penumpang KRL wajib menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket saat menggunakan transportasi publik tersebut.

Selain itu, penumpang juga diwajibkan untuk memakai pelindung wajah, termasuk masker hingga face shield. Sejumlah aturan tersebut diterapkan agar penularan virus corona dapat dicegah.

Tak Hanya Wajib Gunakan Pakaian Lengan Panjang, Ada Beberapa Protokol Lain Saat Naik KRL

Cegah Corona, Penumpang Dilarang Ngobrol dan Wajib Gunakan Lengan Panjang di KRL / Credit: republika.co.id

Disamping aturan menggunakan pakaian lengan panjang atau jaket saat menggunakan KRL, berikut ini ada sejumlah protokol kesehatan lainnya yang sebaiknya diterapkan oleh para penumpang dan juga petugas yang ada:

  • Penumpang wajib menggunakan masker selama di KRL dan stasiun.
  • Penumpang KRL harus menerapkan jaga jarak sesuai tanda yang ada dalam gerbong. Jika kondisi padat, petugas akan menerapkan sistem buka tutup di luar stasiun.
  • Anak berusia kurang dari lima tahun atau balita dilarang naik KRL untuk sementara waktu.
  • Bagi penumpang lanjut usia, hanya diperbolehkan naik KRL di luar jam padat, yaiu 10.00-14.00
  • Bagi balita dan lansia yang menggunakan KRL karena keperluan mendesak, harus melapor terlebih dahulu ke petugas di stasiun.
  • Para pedagang dengan barang bawaan banyak tidak diperbolehkan naik KRL saat jam sibuk.
  • Setiap penumpang tidak diizinkan berbicara langsung atau melalui telepon genggam selama di dalam kereta.
  • Penumpang wajib menggunakan jaket atau baju lengan panjang.
  • Disarankan untuk menggunakan face shield.

Covid-19 Menular Lewat Udara, Begini Cara Cegah Penularannya Saat Naik Tranportasi Umum

Cegah Corona, Penumpang Dilarang Ngobrol dan Wajib Gunakan Lengan Panjang di KRL / Credit: Liputan6.com

WHO sudah mengumumkan bahwa Covid-19 dapat menyebar melalui udara atau airborne. Ini berarti berarti virus tersebut akan berputar- putar disitu saja dan kemungkinan untuk menular sangat tinggi.

Untuk mengurangi risiko penularan di ruang tertutup, termasuk kendaraan umum dan pribadi, berikut hal yang bisa dilakukan:

  • Pastikan sirkulasi udara sudah diatur dan berjalan dengan baik. Gunakan mode AC tertentu yang memungkinkan sirkulasi udara dapat terus berputar, dari dalam ke luar kendaraan.
  • Pihak pengelola transportasi bisa menggunakan air purifier atau sinar ultraviolet untuk membunuh kuman dan virus.
  • Jika ventilasi udara tidak bisa ditingkatkan, direkomendasikan menggunakan pembersih udara yang memiliki efisiensi tinggi (HEPA).
  • Batasi jumlah penumpang dan tertib menjaga jarak saat menggunakan transportasi umum.
  • Bagi penumpang, usahakan untuk mengurangi menyentuh benda- benda yang ada di dalam transportasi umum.

 

Featured Image - voi.id

Source - detik.com