Bagi masyarakat yang terinfeksi virus corona – serta pasien tanpa gejala (OTG), atau yang mengalami gejala ringan saja. Untuk pasien dengan gejala sedang sampai berat, sebaiknya melakukan rawat inap di rumah sakit.

Jika sudah menyelesaikan durasi isolasi mandiri, yaitu setidaknya selama 14 hari, lantas masih perlukah melakukan tes PCR ulang? Ternyata, masih banyak yang merasa bingung mengenai kepastian, apakah dirinya sudah sembuh – atau justru belum setelah menjalani isolasi mandiri.

Jadi, apakah setiap pasien yang sudah menyelesaikan isolasi mandiri masih harus melakukan tes PCR ulang? Yuk, simak ulasannya berikut ini.

 

 

Sudah Selesai Isolasi, Perlukah Tes PCR Kembali?

Credit Image - tokopedia.com

Berkaitan dengan hal tersebut, Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan bahwa pasien Covid-19 dengan gejala ringan – atau tanpa gejala tidak lagi perlu melakukan tes PCR ulang, dengan catatan masa isolasi mandirinya sudah selesai.

Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC disebutkan bahwa pasien tanpa gejala – alias OTG dapat menyelesaikan isolasi mandiri selama minimal 10 hari, usai melakukan tes PCR pertama dengan hasil positif Covid-19.

Sementara itu, bagi pasien yang mengalami gejala, seperti batuk, demam, anomsia, badan terasa nyeri, diare, dan berbagai gejala lainnya – dapat menyelesaikan isolasi mandiri selama minimal 13 hari pasca gejala. Dengan catatan, 3 hari terakhir waktu tersebut sudah tidak lagi merasakan gejala demam dan gangguan pernapasan.

Meski demikian, jika pasien tetap ingin melakukan tes PCR, namun hasilnya masih positif – maka, pasien tidak perlu panik dan khawatir. Sebab, karena sudah tidak mengalami gejala, bisa dipastikan pasien sudah sembuh meskipun hasil tes masih positif. Jadi, jika mendapati hasil tersebut, pasien tidak perlu lagi melanjutkan isolasi.

 

Virus Corona Sudah Tak Menular Lagi Setelah Isolasi Mandiri

Credit Image - cnnindonesia.com

Sementara itu, seorang dokter spesialis penyakit dalam, dr Jerry Nasarudi, SpPD mengatakan bahwa pasien Covid-19 bergejala ringan – atau tanpa gejala yang sudah menjalani isolasi mandiri, maka sudah tidak akan lagi menularkan virus tersebut.

Dikatakan bahwa bagi pasien dengan gejala ringan, gejala sedang, atau tanpa gejala yang sudah menjalani isolasi mandiri sesuai panduan, yaitu 10 hari ditambah 3 hari tambahan – usai waktu tersebut pasien sudah tidak dapat menularkan virus.

Artinya, setelah melakukan isolasi mandiri sesuai waktu yang dianjurkan, virus sudah tidak lagi menular. Namun, memakai masker ganda.

 

Tetap Waspada Akan Risiko Infeksi Ulang!

Credit Image - bharian.com.my

Reinfeksi virus corona, yaitu infeksi kedua atau bahkan lebih pada orang yang sudah sembuh dari sakit pertama – dan, virus penyebab penyakitnya pun sama. Kasus reinfeksi ini sangat mungkin terjadi – mengingat, penularan virus yang masih cukup masif.

Jadi, tidak menutup kemungkinan – pasien yang sudah sembuh, dapat kembali mengalami infeksi virus yang sama untuk kedua kalinya.

Risiko terjadinya reinfeksi Covid-19 diperkirakan sangat rendah – pada 90 hari pertama setelah infeksi. Rata-rata jarak waktu infeksi kedua – dengan pertama pada pasien, yaitu sekitar kurang lebih 98 hari. Jadi, kemungkinan tertular lagi akan meningkat, terhitung sejak 3 bulan setelah infeksi pertama.

Untuk itu, bagi masyarakat yang sudah pernah positif virus corona, tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

 

Perkuat Lagi Daya Tahan Tubuh Untuk Cegah Reinfeksi Virus

Credit Image - watsons.co.id

Pernah dinyatakan positif Covid-19, lalu sembuh – bukan berarti tak lagi menerapkan langkah pencegahan secara tepat. Penyintas mesti tetap menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, hingga menghindari kerumunan.

Selain itu, menjaga kesehatan tubuh – agar imun tetap optimal juga perlu diterapkan. Pastikan tubuh mendapat asupan nutrisi yang tepat, rutin berolahraga, istirahat yang cukup – kemudian, lengkapi dengan konsumsi suplemen dengan kandungan tepat.

Direkomendasikan untuk minum Enervon-C yang mengandung Vitamin C, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, dan Kalsium Pantotenat yang dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

Konsumsi Enervon-C Effervescent – mengandung 1000 mg Vitamin C untuk berikan perlindungan ekstra.

Dan, direkomendasikan juga mengonsumsi Enervon Active yang mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc untuk bantu menjaga stamina tubuh agar tidak mudah lelah – dan tentunya, dapat bantu mengoptimalkan sistem imun.

 

Jadi, usai menyelesaikan durasi isolasi mandiri, pasien sudah tidak perlu lagi melakukan tes PCR ulang. Sebab, di masa tersebut virus sudah tidak lagi menular. Meski demikian, setelah sembuh tetap jalani protokol kesehatan, sekaligus jaga selalu daya tahan tubuh untuk menghindari risiko infeksi ulang.

 

 

Featured Image - consumer.healthday.com

Source - detik.com