Virus corona penyebab Covid-19 sepertinya tak henti-hentinya menyebabkan berbagai macam kondisi. Salah satunya gejala berkepanjangan – atau long Covid.

Dalam sebuah studi yang bertajuk “Persistence of Somatic Symptoms After Covid-19 in the Netherlands: and Observational Cohort Study” menjelaskan bahwa ditemukan sekitar satu dari delapan orang yang terkena virus corona terus mengembangkan gejala pasca-infeksi yang setidaknya bisa bertahan selama satu bulan.

Jangan salah, infeksi ulang atau reinfeksi Covid-19, bahkan pada orang yang telah divaksinasi menjadi semakin umum sejak kemunculan varian Omicron. Hasilnya dari penelitian juga menggarisbawahi pentingnya infeksi ulang, bahkan jika telah divksinasi penuh – dan sudah pulih dari long Covid.

Lantas, apa efek reinfeksi pada seseorang yang sudah mengalami Covid-19 dan kemudian mengembangkan long Covid? Berikut ini hasil survei internet yang dilakukan oleh Badan amal Inggris Long Covid Kids dan Long Covid Support.

 

 

Hasil Temuan Survei

Credit Image - nufo.org

Dilansir Gavi, The Vaccine Alliance, survei dikirimkan kepada orang-orang dengan long Covid di 30 negara, termasuk Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Kanada, dan dilakukan sejak 4 April-19 Juni 2022. Tanggapan diterima dari 484 orang dewasa dan 112 anak-anak dan remaja yang telah setidaknya mengalami dua kali terinfeksi.

Hasilnya serupa di antara orang dewasa dan orang muda. Sebanyak 89 persen responden pertama kali terkena long Covid setelah infeksi pertama, dibandingkan dengan 10 persen setelah infeksi kedua, dan hanya 1 persen setelah infeksi ketiga. Mayoritas, infeksi ulang memperburuk gejala berkepanjangan pada kebanyakan orang yang masih menunjukkan gejala.

Pada orang-orang yang masih memiliki long Covid saat reinfeksi, sebanyak 80 persen mengalami gejala yang memburuk dibanding 10 persen yang mengalami perbaikan gejala berkepanjangan. Sekitar 85 persen mengalami kambuhnya gejala lama atau gejala tambahan baru dibanding 10 persen yang mengalami resolusi atau perbaikan gejala.

Pada 60 persen orang dalam pemulihan atau remisi dengan long Covid, infeksi ulang menyebabkan kambuhnya kondisi tersebut.

 

Jadi, Apa Arti dari Penemuan Tersebut?

Para peneliti mengatakan bahwa ini adalah salah satu studi pertama yang dipublikasikan mengenai efek infeksi ulang terhadap long Covid, dan temuan ini menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut.

Temuan survei menunjukkan bahwa, karena kebanyakan orang mendapatkan long Covid setelah infeksi pertama mereka, menghindari infeksi terutama pada anak-anak sangat penting. Hasil dari survei ini juga menggarisbawahi pentingnya menghindari infeksi ulang, bahkan jika seseorang telah mendapatkan vaksinasi penuh dan telah pulih dari kondisi berkepanjangan.

 

Apakah Risiko Long Covid Terkait dengan Gejala Tertentu?

Credit Image - health.detik.com

Orang yang melaporkan sakit tenggorokan, sakit kepala, dan rambut rontok segera setelah dites positif Covid-19 mungkin lebih cenderung memiliki gejala yang menetap beberapa bulan kemudian, menurut sebuah penelitian dalam Scientific Reports tahun 2022.

Para peneliti mencoba untuk menentukan siapa yang menghadapi risiko lebih tinggi untuk mengembangkan long Covid, dengan gejala yang dapat berlangsung selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun setelah infeksi awal.

Sejauh ini, kondisi tersebut telah dilaporkan pada anak-anak dan orang dewasa, orang sehat, dan mereka yang memiliki kondisi sebelumnya, dan berbagai pasien dengan ringan hingga berat.

Para peneliti menganalisis data dari survei Understanding Coronavirus in America, yang diikuti hampir 8.000 orang setiap dua minggu dari Maret 2020 hingga Maret 2021. Mereka berfokus pada 308 pasien Covid-19 yang tidak dirawat di rumah sakit yang diwawancarai satu bulan sebelum infeksi mereka, pada sekitar waktu infeksi, dan 12 minggu setelah infeksi.

Di antara itu, sekitar 23 peserta peserta survei masih mengalami gejala yang berlangsung lebih dari 12 minggu, yang oleh para peneliti dianggap memiliki long Covid. Gejala persisten yang paling umum adalah sakit kepala (22 persen), pilek atau hidung tersumbat (19 persen), ketidaknyamanan perut (18 persen), kelelahan (17 persen), dan diare (13 persen).

Long Covid hampir tujuh kali lebih mungkin terjadi di antara pasien yang mengalami kerontokan rambut dan sekitar tiga kali lebih mungkin di antara mereka yang melaporkan sakit kepala dan sakit tenggorokan.

Gejala jangka panjang juga lebih dari lima kali lebih umum di antara orang-orang dengan obesitas. Namun, para peneliti mengatakan ada kekurangan bukti bahwa risiko long Covid terkait dengan usia, jenis kelamin, ras dan etnis, status merokok, atau kondisi kronis lainnya seperti diabetes atau asma. Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa faktor-faktor ini dapat berperan dalam risiko gejala berkepanjangan.

Karena penelitian ini mencakup tahun pertama pandemi, maka data tidak mencakup informasi tentang vaksin atau varian utama virus corona, seperti Delta dan Omicron. Daftar gejala juga tidak termasuk yang paling melemahkan yang telah dijelaskan oleh pasien Covid-19 kepada dokter, seperti kabut otak, masalah kognitif, dan kehilangan memori.

 

Untuk Hindari Risiko Reinfeksi, Yuk, Terus Lakukan Langkah Pencegahan!

Dalam penyakit apapun, istilah lebih baik mencegah daripada mengobati. Begitu juga pada infeksi virus corona. Untuk menghindari risiko reinfeksi, ada baiknya kamu terus melakukan langkah pencegahan, seperti tetap memakai masker dan rutin mencuci tangan.

Selain itu, optimalkan daya tahan tubuhmu dengan menerapkan pola makan sehat yang dimulai dari mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, dan istirahat yang cukup. Serta, lengkapi hidup sehat dengan rutin mengonsumsi multivitamin Enervon Active.

Enervon Active mengandung non-acidic Vitamin C 500 mg, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niacinamide, Kalsium Pantotenat, dan Zinc.

Kandungan vitamin C di dalamnya dapat membantu menjaga kekebalan tubuh agar tidak mudah sakit. Selain itu, kandungan vitamin B kompleksnya akan membantu optimalkan proses metabolisme, sehingga tubuh dapat memperoleh energi yang lebih tahan lama, sehingga tak mudah lelah saat beraktivitas!

Yuk, segera dapatkan multivitamin andalan satu ini dengan mengunjungi official store Enervon, ya.

 

Dari penelitian di atas, disebutkan bahwa reinfeksi Covid-19 dapat memperburuk kondisi long Covid. Untuk itu, tetap lakukan pencegahan agar menghindari paparan virus!

 

 

Featured Image – news-medical.net

Source – idntimes.com