Tahukah kamu bahwa jumlah tulang kita saat bayi lebih banyak dibanding tulang saat dewasa? Saat bayi lahir, mereka memiliki 300 tulang dalam tubuh dan seiring bertambahnya usia beberapa tulang menyatu sehingga menjadi 206 tulang saat dewasa. Fakta lain dari tulang dan sendi adalah tulang mampu memperbaiki dirinya sendiri ketika rusak, termasuk kolagen yang terus diproduksi. Sayangnya, penambahan kepadatan tulang hanya bisa terjadi hingga usia 30 tahun. Jika seseorang memiliki pola makan dan gaya hidup yang tidak sehat, kesehatan tulang dan sendi akan terganggu. Ada beberapa mikronutrien yang penting bagi tulang dan sendi yang harus dipenuhi sejak muda dan semakin dibutuhkan ketika beranjak dewasa dan lansia. Ikuti daftar jenis vitamin tulang dan sendi berikut serta pentingnya memenuhi.

Alasan Kita Butuh Vitamin Tulang dan Sendi, Terutama saat Dewasa

Selain fakta yang disebutkan di atas, ada beberapa alasan penting mengapa dewasa dan lansia perlu juga mengonsumsi vitamin tulang dan sendi. Sebenarnya prinsip utama dari menjaga kesehatan tulang dan sendi adalah dengan olahraga atau latihan rutin dan pola makan sehat bergizi seimbang. Terutama mikronutrien yang paling dibutuhkan tulang dan sendi, yaitu vitamin dan kalsium. Namun ada beberapa kondisi yang membuat seseorang akan disarankan untuk mengonsumsi suplemen pendukung agar tulang dan sendi terjaga kesehatannya. Berikut ini adalah beberapa alasan vitamin tulang dan sendi dibutuhkan manusia seiring bertambahnya usia.

  • Tulang dan sendi memiliki tugas yang banyak dan semuanya penting bagi performa tubuh manusia. Mulai dari melindungi organ dalam, tempat diproduksinya sel darah merah, hingga menyimpan dan mengelola mineral penting bagi tubuh. Dr. Stearns (2020)¹ menjelaskan bahwa tulang dan sendi menjadi organ yang membuat kamu bergerak dan menjaga posisi setiap organ ada pada tempatnya selama hidup adalah alasan yang cukup untuk menjaga kesehatannya hingga lansia.
  • Tulang dan sendi yang sehat mampu memperbaiki diri lebih cepat dan bahkan jaringan baru yang terbentuk memiliki kekuatan yang lebih baik. Namun proses ini semakin lambat terjadi ketika seseorang menginjak usia 25 tahun dan akan semakin lemah saat usia 40 tahun, terutama saat perempuan masuk masa menopause.
  • Gangguan kesehatan tulang keropos berpotensi terjadi karena tubuh akan secara otomatis menyerap kembali mineral yang ada untuk mendukung pertumbuhan tulang. Apabila kepadatan tulang terus tergerus akibat pengeroposan, tulang menjadi semakin lemah. Bahkan jatuh dari posisi berdiri pun bisa membuat tulang retak atau patah. Apalagi dengan fakta bahwa lansia memiliki kemampuan memulihkan diri yang semakin lamban membuat masalah tulang dan sendi sebagai momok menakutkan.
  • Dalam sebuah laporan kesehatan milik Centers for Disease Control and Prevention (CDC)² mengestimasikan ada 10,2 juta orang Amerika berusia lebih dari 50 tahun memiliki osteoporosis dan lebih dari 43 juta orang memiliki massa tulang yang rendah. Bahkan sebagian dari mereka tidak menyadari adanya pengeroposan tulang hingga kecelakaan terjadi.
  • Bagi lansia, tulang dan sendi yang sehat dan berfungsi dengan baik adalah salah satu indikator utama dalam menjalani hidup yang mandiri. Jadi merawatnya sejak muda adalah keputusan terbaik yang bisa dimulai dari sekarang.

Jenis Vitamin Tulang dan Sendi untuk Dewasa dan Lansia

1. Vitamin D

Melalui studi yang dilakukan tahun 2019³ menunjukkan bahwa vitamin D mampu meningkatkan massa tulang dan mencegahnya dari pengeroposan. Hal ini karena salah satu fungsinya dalam membantu tubuh menyerap kalsium dari makanan dan minuman sehari-hari.

2. Kalsium

Kalsium sendiri merupakan mineral yang sangat berperan dalam menjaga kekuatan tulang melalui mineralisasi kerangka. Seseorang setidaknya perlu kurang lebih 700 mg kalsium per hari untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh.

3. Vitamin K

Berikutnya ada vitamin K, salah satu senyawa penting yang mampu mengaktifkan protein khusus yang penting bagi pembentukan tulang. Asupan vitamin K yang terpenuhi mampu menurunkan risiko terjadinya patah tulang pada seseorang.

4. Glukosamin dan Kondroitin

Keduanya merupakan komponen yang paling banyak ditemukan dalam sendi, terutama pada bagian bantalan sendi. Meskipun keduanya secara natural diproduksi oleh tubuh, beberapa orang dengan arthritis mengonsumsi suplemen yang mengandung kedua komponen ini. Dalam laporan tahun 2022⁴ menjelaskan bahwa kombinasi keduanya lebih efektif dibanding mengonsumsi salah satunya.

5. Kurkuma

Sebagai mikronutrien yang berperan sebagai anti-inflamasi, kurkuma paling banyak ditemukan pada kunyit. Fungsi utama dari bahan herbal ini bagi sendi adalah meningkatkan kesehatan sendi serta menurunkan rasa sakit dan kekakuan pada sendi.

6. Minyak Ikan

Satu kandungan minyak ikan paling penting bagi tulang dan sendi adalah omega 3, nutrisi yang bermanfaat besar bagi sendi dan tulang rawan. Penelitian pada tahun 2020⁴ menunjukkan adanya penurunan rasa sakit akibat pengapuran tulang pada responden yang rutin mengonsumsi suplemen minyak ikan.

Enervon Gold: Dukung Pemenuhan Asupan Minyak Ikan

Bicara soal asupan minyak ikan, Enervon Gold menjadi salah satu suplemen yang mampu menyediakannya beserta dengan multivitamin dan mineral penting lain bagi lansia. Dengan formulasi khusus, varian Enervon yang satu ini mampu mendukung pemenuhan kebutuhan minyak ikan harian hingga 500 mg dalam setiap tabletnya. Hanya dengan konsumsi satu kali per hari, kamu telah memastikan tulang dan sendi mendapatkan haknya. Beberapa multivitamin dan mineral yang akan didapatkan adalah vitamin C, B kompleks, niacinamide, serta kalsium pantotenat. Miliki produk aslinya dengan mengunjungi toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  1. Kim Stearns. 2020. 13 Strange and Interesting Facts About Your Bones. Diakses dari https://health.clevelandclinic.org/13-strange-interesting-facts-bones-infographic
  2. Centers for Disease Control and Prevention. 2021. Osteoporosis or Low Bone Mass in Older Adults: United States, 2017–2018. Diakses dari https://www.cdc.gov/nchs/products/databriefs/db405.htm
  3. Clara Yongjoo Park. 2019. Vitamin D in the Prevention and Treatment of Osteoarthritis: From Clinical Interventions to Cellular Evidence. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6413222/
  4. Johna Burdeos. 2024. Best Supplements For Joint Pain: What To Know. Diakses dari https://www.forbes.com/health/supplements/best-vitamins-and-supplements-for-joint-pain/
  5. Sarah Vevers. 2023. What to know about vitamins, minerals, and supplements for bones and joints. Diakses dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/vitamins-for-bones-and-joints