Selama pandemi Covid-19, keluar rumah karena ada urusan mendesak, termasuk berbelanja kebutuhan sehari- hari memang menjadi tantangan tersendiri. Karena, tak sedikit orang yang merasa takut dan khawatir saat harus keluar rumah. Untuk menghindari risiko terinfeksi Covid-19, sebagian besar orang jadi merubah kebiasaan berbelanja. Seperti, mengurangi frekuensi pergi ke supermarket.

 

Credit: homeyhostel.com

Di sisi lain, saat ini berbagai supermarket juga sudah memberikan layanan baru di tengah pandemi, misalnya menyediakan layanan belanja online atau metode pick up di toko. Tak menutup kemungkinan, kebiasaan- kebiasaan ini akan terus belanjut hingga pandemi usai. Selain itu, cara kita berbelanja juga mungkin akan berubah lho.

Lalu, kira- kira perubahan dalam kebiasaan berbelanja apa yang mungkin terjadi? Berikut ulasannya.

Frekuensi Belanja ke Supermarket Berkurang

Setelah pandemi berakhir atau ketika new normal sudah diterapkan, orang- orang akan mengurangi frekuensi berbelanja ke supermarket, jadi tidak sesering biasanya.

Dikutip dari kumparan, menurut survei perilaku konsumen yang dilakukan oleh salah satu agensi pemasaran di Flordia, frekuensi berbelanja masyarakat berkurang sebanyak 52% dibandingkan dengan sebelum pandemi. Selain itu, 47% pembeli juga mengungkapkan akan tetap mengurangi frekuensi berbelanja ke supermarket setelah pandemi.

Menyetok Makanan

Kebiasaan menyetok makanan mungkin akan terus dilakukan oleh sebagian besar orang. Menurut survei yang sama, hampir separuh respondennya akan terus melanjutkan kebiasaan ini.

Terutama, setelah frekuensi berbelanja secara langsung berkurang, kebiasaan menyetok makanan pasti akan berlanjut, tapi tetap tidak menimbun bahan- bahan makanan pokok. Kemampuan untuk menyetok makanan dianggap efektif dalam menghemat waktu dan tetap merasa aman, ketika sudah beraktivitas normal kembali.

Credit: startupleague.online

Belanja Online Makin Diminati

Setelah pandemi usai, diperkirakan banyak konsumen yang lebih memilih untuk berbelanja secara online. Khususnya, untuk mereka yang sibuk dan tak sempat berbelanja ke supermarket langsung.

Selain berbelanja online, para pelanggan juga diprediksi akan melanjutkan metode pick up order, yang memungkinkan pembelinya untuk memilih terlebih dahulu barang yang diinginkan melalui platform online, lalu setelah bayar mereka tinggal mengambil belanjaannya saat ke supermarket tujuan.

Produk Segar dan Tahan Lama Lebih  Digemari

Beberapa waktu terakhir, penjualan produk segar terus meningkat, terutama bahan makanan yang tahan lama seperti kentang, jeruk, dan lemon. Bahan- bahan makanan seperti itu, dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan, serba guna, dan dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Makanan Beku juga Makin Diminati

Jika frekuensi berbelanja ke supermarket jadi lebih jarang, kemungkinan jenis makanan beku akan semakin diminati. Selama ini, orang membeli makanan frozen karena  dianggap lebih praktis dan bisa tahan lama, bisa saja kebiasaan ini tetap berlangsung meskipun pandemi telah berakhir.

Selain makanan beku, makanan kalengan juga diprediksi akan tetap banyak diminati. Tentu saja, karena makanan kalengan dapat bertahan dalam jangka waktu lama hingga bertahun- tahun, sehingga dapat dijadikan sebagai stok.

 

Featured Image - channelsight.com

Source - kumparan.com