Sebelum pandemi Covid-19, masyarakat bisa beraktivitas dengan bebas, termasuk berlibur ke destinasi manapun. Namun, di tengah pandemi ini, ruang gerak semakin terbatas dan hampir semua aspek dalam kehidupan berubah. Seperti sebisa mungkin beraktivitas di rumah, bekerja di rumah saja, anak- anak yang sekolah online, hingga adanya perubahan di industri pariwisata.

Dari sekian perubahan tren wisata, salah satu yang cukup signifikan perubahannya adalah kini masyarakat lebih memilih destinasi wisata yang dekat dengan rumah, karena dianggap lebih aman saat berpergian. Apalagi, jika traveler akan menggunakan transportasi udara harus menyertakan hasil rapid test atau PCR test.

Mengapa Demikian?

Tren Wisata Selama Pandemi: Destinasi Dekat Rumah Jadi Pilihan Wisatawan / Credit: nwherald.com

Perubahan tren wisata ini, terjadi karena masih tingginya rasa khawatir akan penyebaran Covid-19. Menurut Co-Founder and Chief Marketing Office dari Tiket.com, Gaery Undarsa, mengungkapkan bahwa bahkan destinasi wisata yang dahulunya tak pernah dihiraukan, justru sekarang dilirik masyarakat.

Destinasi wisata yang tidak jauh dari kota tempat tinggal, seperti lokasi yang dapat ditempuh dalam waktu 1-2 jam, diprediksi akan menjadi pilihan bagi masyarakat yang ingin berlibur sejenak. Misalnya, warga Jakarta lebih memilih pergi ke Kota Bogor, karena dekat dan jarak tempuhnya tidak terlalu lama.

Selain pemilihan lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggal, dalam beberapa waktu belakangan ini, sebagian besar traveler juga lebih memilih untuk pergi menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil, ketimbang harus naik transportasi umum, termasuk pesawat. Bahkan, tak jarang pula traveler yang justru parno untuk berlibur.

Meski Demikian, Tren Baru Ini Justru Datangkan Hal Baik

Tren Wisata Selama Pandemi: Destinasi Dekat Rumah Jadi Pilihan Wisatawan / Credit: indonesia.tripcanvas.co

Tidak selalu buruk, tren wisata ini memberikan dampak positif bagi destinasi wisata yang sebelumnya jarang dikunjungi atau kurang terekspos keberadaannya. Selain itu, wisatawan Indonesia juga jadi lebih mengeksplor tujuan dalam negeri. Hal ini tentu dapat membantu industri pariwisata bangkit kembali.

Tren ini juga berlaku pada tingkatan hotel. Sekarang, masyarakat lebih memilih untuk staycation di fase new normal. Kegiatan ini juga bisa jadi opsi bagi traveler yang ingin liburan, melepas penat, hingga honeymoon.

Wisatawan Indonesia saat ini sudah lebih mentaati berbagai protokol kesehatan untuk langkah pencegahan virus corona. Selain itu, diprediksi juga bahwa sektor pariwisata di Indonesia, lebih cepat pulih dibanding negara lainnya. Mungkin, destinasi wisata akan kembali normal pada kuartal ke empat atau maksimal tahun depan.

 

Featured Image - thenational.ae

Source - kumparan.com