Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, memang memberi banyak dampak bagi kehidupan di hampir seluruh usia, termasuk anak- anak. Dampak yang mungkin saja terjadi pada anak- anak, disebabkan karena situasi yang tidak pasti dan perubahan drastis yang dialami.

Dilansir dari CNN Indonesia, sebuah survei yang dilakukan oleh Save The Children mengungkapkan bahwa ada setidaknya tujuh risiko yang bisa dialami anak-anak selama masa pandemi. Survei ini dilakukan dengan melibatkan 11.980 orang tua dan 4.698 guru di Indonesia, serta dilengkapi dari data lainnya.

Berikut ini 7 dampak yang dapat dialami anak- anak selama pandemi Covid-19

 

 

7 Dampak Pandemi yang Mungkin Dialami Oleh Anak- Anak / Credit: slate.com

Orang Tua Kehilangan Mata Pencaharian

Seperti yang diketahui, kondisi ini memberikan dampak pada ekonomi rumah tangga. Hasil survei menemukan bahwa sebanyak 72 persen responden mengalami penurunan pendapatan dan sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Dan, sebanyak 32 persen responden mengaku kehilangan mata pencaharian mereka.

 

Akses Layanan Kesehatan Dasar Terbatas

Dampak ekonomi yang menurun dapat menyebabkan sulitnya memenuhi kebutuhan dasar anak, mulai dari makanan hingga kesehatan. Sekitar 77 persen rumah tangga tidak dapat memenuhi asupan makanan bergizi.

Selain itu, fasilitas kesehatan seperti Posyandu tidak beroperasi untuk sementara waktu. Sehingga, hal ini berdampak pada kebutuhan imunisasi anak. Bahkan, cakupan imunisasi menurun hingga 30 persen karena pandemi. Akibatnya, hampir 10 juta anak berpotensi lebih rentan terhadap penyakit yang seharusnya dapat dicegah dengan vaksin tertentu.

 

Terbatasnya Layanan Pendidikan

Berdasarkan data dari UNESCO Indonesia per tanggal 30 April 2020, ada 68 juta siswa yang menjalani proses belajar online. Sayangnya, hasil survei menemukan bahwa 77 persen responden guru mengaku bahwa tak semua siswa dapat berpartisipasi dalam proses belajar ini.

Selain itu, kendala dari fasilitas pendukung pun banyak dialami. Sebanyak 1 dari 4 responden guru mengeluhkan terbatasnya kuota internet, laptop, dan smartphone. Kendala ini juga dialami oleh orang tua yang tak mampu memberikan fasilitas pendukung untuk proses belajar anak.

7 Dampak Pandemi yang Mungkin Dialami Oleh Anak- Anak / Credit: marumatchbox.com

Terbatasnya Dukungan Untuk Anak Disabilitas

Sekitar 1,11 persen anak usia 2-17 tahun di Indonesia hidup dengan disabilitas. Saat ini, akses mereka ke informasi mengenai Covid-19 juga terbatas. Hal ini disebabkan karena kebutuhan mereka belum tentu dapat dipenuhi dengan baik melalui pembelajaran jarak jauh.

 

Kehilangan Orang Tua

Berdasarkan data, 60 persen kasus virus corona dialami oleh rentan usia dari 30-45 tahun. Di mana, usia ini biasanya sudah menikah dan memiliki anak. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko anak- anak kehilangan orang tua karena Covid-19.

 

Motivasi Belajar Menurun dan Rentan Mengalami Kekerasan

Kebijakan belajar di rumah merupakan tantangan tersendiri bagi anak- anak. Sebanyak 42 persen responden orang tua mengatakan bahwa motivasi anak semakin menurun selama pandemi.

Selain itu, 10-20 persen orang tua mengaku bahwa anaknya susah berkonsentrasi, bingung, sulit tidur, stres, mudah lelah, dan kesepian. Hal ini disebabkan karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan dalam waktu sedikit, metode belajar yang kurang menyenangkan, dan kurangnya interaksi dengan teman.

Kebijakan belajar dari rumah juga merupakan tantangan bagi orang tua. Bagi yang belum terbiasa, orang tua tentu akan merasa kewalahan dengan kondisi anak belajar di rumah. Sehingga, hal ini  rentan menimbulkan kekerasan pada anak.

 

Berada di Kawasan Rawan Bencana

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa 60-70 persen mayoritas korban bencana di Indonesia adalah anak- anak, perempuan, dan lansia. Jadi, penting untuk selalu siap siaga terhadap risiko bencana alam di tengah pandemi.

 

 

Featured Image - inquirer.com

Source - cnnindonesia.com