Anak- anak memang suka dengan makanan manis, seperti permen, gulali, es krim, susu dan lain sebagainya. Namun, terkadang mereka lupa untuk menggosok gigi setelah makan makanan manis tersebut. Hal ini dapat memicu tumbuhnya bakteri pada gigi, dan menyebabkan gigi anak jadi berlubang.

Normalnya permukaan gigi ditutupi dengan plak gigi. Bakteri pada plak gigi akan memetabolisme gula dari makanan dan menghasilkan asam. Kemudian, asam ini kemudian akan mengikis mineral dari permukaan gigi atau biasa disebut dengan enamel.

Di lain sisi, saliva atau air liur yang terdiri dari kalsium dan fosfat akan mengurangi asam yang menyerang gigi dengan menetralisir dan mencegahnya menghilangkan mineral dari gigi. Namun, saliva membutuhkan waktu yang cukup untuk melakukan ini.

Jika si kecil terus-terusan makan dan minum, terutama yang mengandung gula, saliva tidak akan punya cukup waktu untuk melakukan kerjanya. Dan hal ini dapat menyebabkan permukaan gigi melemah dan hancur dan kemudian membentuk sebuah lubang.

Untuk mencegah gigi berlubang pada anak, kamu bisa mengikuti cara berikut ini.

1. Rajin menyikat gigi secara teratur

Credit: Hipwee

Menyikat gigi secara teratur menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride penting dilakukan untuk mencegah gigi berlubang. Fluoride dapat mencegah gigi berlubang dengan cara mencegah hilangnya mineral dari permukaan gigi, menggantikan mineral yang hilang pada gigi, mengurangi kemampuan bakteri untuk menghasilkan asam.

Menyikat gigi sebaiknya dilakukan dua kali sehari, yaitu setelah sarapan dan sebelum tidur. Saat tidur, saliva yang dihasilkan hanya sedikit, sehingga sikat gigi sebelum tidur membantu gigi memperbaiki dirinya dari asam.

Aturan menyikat gigi untuk anak-anak

Saat anak menyikat gigi, sebaiknya perhatikan:

  • Tidak perlu untuk menambahkan pasta gigi untuk anak berusia di bawah 2 tahun saat menyikat gigi, air saja sudah cukup untuk menyikat gigi anak pada usia ini. Untuk anak usia 2-6 tahun, sebaiknya diberi pasta gigi pada sikat gigi anak. Berikan hanya sebesar biji kacang saja, jangan teralu banyak karena juga akan merusak gigi.
  • Ajari anak untuk membuang pasta giginya seteah menyikat gigi dan jangan sampai tertelan.
  • Jika anak beum bisa menyikat giginya sendiri, sebaiknya dibantu daam melakukannya. Coba bantu anak kamu menyikat gigi pada awa-awal menyikat gigi dan biarkan ia yang meneruskannya sendiri.

2. Memperhatikan makanan yang dimakan anak

Credit: Kumparan

Makanan sangat mempengaruhi kesehatan gigi anak. Oleh karena itu, kamu perlu memperhatikan makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi anak. Makanan dan minuman manis yang perlu dibatasi adalah cokelat, cake/biskuit, kue manis, sereal, selai, es krim, minuman ringan yang mengandung soda, serta minuman teh dengan kandungan gula yang tinggi.

Selain itu, pastikan anak tidak lagi makan setelah sikat gigi sebelum tidur, dan menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis.

3. Periksakan gigi anak ke dokter gigi secara rutin

Credit: Liputan6

Selain ketiga cara diatas, memeriksakan gigi anak secara rutin setidaknya satu tahun sekali penting untuk dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi anak, sehingga jika terjadi kerusakan pada gigi anak dapat diketahui sedini mungkin.

 

Featured Image - Fimela