Pandemi virus corona masih terus berlangsung di Indonesia. Sejak awal kasus pertama pada bulan Maret 2020 lalu, angka pasien positif masih terus melonjak. Bahkan, dari jumlah pasien yang meninggal, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah ada 100 dokter yang gugur dalam melawan virus corona.

Sampai saat ini, setiap pekannya zonasi wilayah risiko masih terus dibuat untuk menunjukkan perubahan, sejalan dengan peningkatan kasus positif dan pasien yang sembuh di berbagai daerah. Namun sayangnya, pekan awal di bulan September ini, sudah menunjukkan adanya peningkatkan zona risiko tinggi (zona merah) di Indonesia. Yang pada awalnya tercatat ada 32 zona merah, sekarang menjadi 65 daerah.

Data peningkatan tersebut berdasarkan data mingguan per tanggal 30 Agustus 2020 dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Sementara, zona risiko sedang (zona oranye) juga ikut meningkat. Yang semula berada pada angka 222 daerah, menjadi 230 daerah. Sebaliknya, penurunan justru terjadi di zona risiko rendah (zona kuning) sebanyak 151 pada pekan ini, sebelumnya tercatat ada 189 daerah.

Tak terlupakan – penurunan ikut terjadi pada zona tidak terdampak alias zona hijau. Pada pekan lalu, tercatat ada 71 daerah, kemudian menurun menjadi 68 daerah. Tentu, kondisi seperti ini sangat mengkhawatirkan bagi seluruh masyarakat.

Perubahan sejumlah zonasi risiko terjadi karena dipengaruhi tiga faktor penilaian. Yaitu, indikator epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Dalam indikasi epsidemiologi, salah satu syarat perubahan dalam zonasi risiko adalah terjadinya penurunan kasus positif, paling tidak sebanyak 50 persen atau lebih dari puncak kasus. Sementara, kasus penularan Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat.

Bahkan, berdasarkan laporan dari Satgas Covid-19, pada 29 Agustus terjadi penambahan kasus baru mencapai 3.308 dalam sehari. Laporan tersebut juga mencatat tambahan kasus berkisar pada angka 2.000 kasus dalam seharinya.

 

 

 

Lalu, Tindakan Apa yang Dapat Dilakukan?

6 Bulan Pandemi Berlangsung: Angka Positif Covid-19 Masih Terus Terjadi  / Credit: kesehatan.rmol.id

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya – kasus Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia. Untuk itu, masyarakat perlu semakin kritis dalam menghadapi pandemi ini. Lakukan sejumlah tindakan dan sikap sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19.

Setiap masyarakat penting untuk menerapkan menggunakan masker, dan hindari berpergian jika tidak ada keperluan mendesak.

Yang tak kalah penting – menjaga kesehatan diri juga sangat dianjurkan, terutama mengenai daya tahan tubuh.

 

Pentingnya Memiliki Imunitas yang Kuat

6 Bulan Pandemi Berlangsung: Angka Positif Covid-19 Masih Terus Terjadi  Credit: enervon.co.id

Memiliki dan menjaga sistem imunitas yang kuat merupakan hal terpenting, sekaligus menjadi kunci utama dalam mencegah penularan virus corona. Ya, seperti yang sudah diketahui, virus lebih mudah menyerang individu yang memiliki daya tahan tubuh lemah.

Untuk mencapai imunitas yang kuat, selalu terapkan pola hidup sehat. Ini termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang, rutin berolahraga, tidur yang cukup, selalu hidrasi tubuh, dan kelola stres dengan baik.

Lengkapi pula kebutuhan vitamin C harianmu. Ya, vitamin C dapat bantu menjaga imunitas tubuh, terutama di masa pandemi ini. Namun, bagaimana cara penuhinya?

Kamu dapat mengonsumsi sejumlah sumber makanan, seperti Enervon-C setiap hari.

Enervon-C mengandung sejumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk daya tahan yang baik. Beberapa multivitamin itu adalah Vitamin C 500 gram, Vitamin B Kompleks (Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12), Niasinamide, dan Kalsium Pantotenat.

Dan, selain membantu tubuh memiliki daya tahan tubuh yang optimal, Enervon-C dapat mengoptimalkan proses metabolisme tubuh. Ini berkaitan dengan kandungan vitamin B kompleks yang dapat mengubah makanan jadi energi untuk beraktivitas.

 

 

Dari penjelasan di atas, masyarakat sangat dianjurkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan hindari berpergian ke luar rumah jika tidak mendesak, selama pandemi Covid-19. Sejumlah langkah tersebut dilakukan agar angka positif bisa menurun.

 

Featured Image - indianexpress.com

Source - cnnindonesia.com