Kamu pasti sering mendengar kata workaholic. Ya, sebutan ini sering kali didefinisikan sebagai orang yang bekerja keras saja. Namun, ternyata definisi tersebut masih kurang tepat, lho. Lalu, apa itu workaholic?

Workaholic merupakan sebutan untuk seseorang yang memiliki workaholism atau kecanduan untuk terus menerus bekerja. Lebih mudahnya – workaholic adalah orang yang “gila bekerja”. Seseorang yang mengalami kondisi ini, biasanya “mengubur diri” dalam pekerjaa, sehingga mereka terkadang lupa bahwa hidup bukanlah hanya untuk bekerja saja.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang menjadi workaholic, tapi biasanya bekerja dijadikan sebagai pelarian dari masalah yang sedang dihadapi.

Jadi, tentu saja workaholic berbeda dengan pekerja keras, ya. Seseorang pekerja keras umumnya menghabiskan banyak waktu untuk bekerja karena senang dengan apa yang ia lakukan, apa yang dihasilkan, dan berbagai alasan lainnya.

Berbeda dengan workaholic, yang cenderung tidak menikmati apa yang ia lakukan. Meski demikian, mereka tetap bekerja karena adanya dorongan dari dalam diri, yang seakan memaksa untuk terus bekerja.

Perasaan candu tersebut tentu dapat berdampak buruk bagi kesehatan fisik dan mental, nih. Dilansir dari Glints, workaholic dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan, depresi, insomnia, penyalahgunaan obat, bahkan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Nah, agar lebih jelas berikut ini sejumlah tanda-tanda seorang workaholic.

 

 

 

6 Tanda Workaholic

Mengenal Apa Itu Workaholic dan Berbagai Tandanya / Credit: idntimes.com

Pekerjaan Adalah Prioritas Utama

Salah satu tanda workaholic adalah selalu mengutamakan pekerjaan. Biasanya, orang workaholic selalu bekerja, tidak mengenal waktu dan tempat. Di mana pun dan kapan pun, mereka akan terus bekerja.

Bahkan, ketika diminta oleh atasan untuk bekerja di akhir pekan atau tanggal merah, seorang workaholic akan segera mengerjakannya. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan atau dorongan dalam diri mereka untuk selalu bekerja.

 

Stres Ketika Tidak Bekerja

Dengan adanya dorongan bekerja tersebut, seorang workaholic akan merasa stres ketika tidak sedang atau tidak bisa bekerja. Akibatnya -  mereka terus mencari hal lainnya yang dapat dikerjakan. Atau, bahkan meminta pekerjaan tambahan.

 

Mengenal Apa Itu Workaholic dan Berbagai Tandanya / Credit: roberthalf.com

Mudah Sakit

Seperti yang sudah dijelaskan – seorang workaholic tak mengenal waktu untuk bekerja. Mulai dari pagi, sore, atau tengah malam pun mereka selalu meluangkan waktu untuk bekerja. Padahal, badan memerlukan istirahat yang cukup.

Hal ini dapat menyebabkan kesehatan mudah menurun dan mudah sakit.

 

Menjadikan Kerja Sebagai Pelarian

Tanda seorang workaholic selanjutnya adalah menjadikan pekerjaan sebagai pelarian. Mereka menganggap bahwa bekerja dapat mengurangi rasa bersalah, cemas, atau depresi.

Tapi, alih-alih mengatasi kecemasan yang dihadapi, seorang workaholic justru bekerja untuk mengalihkan diri dari semua masalah yang ada. Cara ini justru dapat membuat perasaan yang dipendam semakin menumpuk, dan meningkatkan rasa stres.

 

Mengenal Apa Itu Workaholic dan Berbagai Tandanya / Credit: optoutlife.com

Tak Memiliki Kehidupan Pribadi

Seorang workaholic cenderung tidak memiliki waktu untuk kehidupan pribadi. Karena, semua waktu yang dimiliki akan diisi dengan bekerja. Intinya – tidak ada work life balance, karena pekerjaan adalah prioritas utama.

 

Tidak Menyadari Kondisi Dirinya

Kebanyakan dari workaholic tidak menyadari akan kondisi yang ia alami dan dampak yang mungkin terjadi. Justru, workaholic akan mengaku bahwa mereka hanya bekerja keras saja. Dan, memberi berbagai alasan seperti cara ini dilakukan untuk mendapat promosi jabatan, atau kebaikan gaji.

 

 

 

Wah, bagaimana nih? Berdasarkan sejumlah penjelasan di atas, mengenal tanda-tanda workaholic itu penting diwaspadai, ya. Jadi, setelah mengetahui apa itu workaholic, apakah kamu masih ingin bekerja terus menerus tanpa mengenal waktu?

 

Featured Image - metizamagazine.com