Sampai saat ini, kasus reinfeksi virus corona yang mungkin dapat terjadi.

Berkaitan dengan kasus reinfeksi – ini memunculkan sejumlah pertanyaan mengenai kekebalan terhadap virus corona. Meski kasus reinfeksi sudah pernah terjadi di Korea Selatan pada bulan Mei silam, tetapi saat itu dugaan yang muncul adalah kemungkinan false positive.

Namun, kasus tersebut kembali terjadi akhir- akhir ini, sehingga kebenarannya pun dapat lebih dipercaya. Dari sejumlah kasus reinfeksi terbaru pun dikonfirmasi adanya jenis virus yang sedikit berbeda dari Covid-19.

Lebih lanjut – dilansir dari Detik, berikut ini 5 hal yang perlu diketahui mengenai reinfeksi Covid-19.

 

 

 

Reinfeksi Virus Corona: Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui / Credit: ayojakarta.com

Di Mana Saja Kasus Reinfeksi Sudah Dikonfirmasi?

Kasus reinfeksi pertama kali dikonfirmasi di Hong Kong yang dialami oleh pria berusia 33 tahun. Ia adalah pasien pertama yang mengalami kasus in, pasca sembuh 4 bulan dari Covid-19.

Pria tersebut terinfeksi dengan gejala ringan pada bulan Maret 2020, untuk pertama kalinya. Setelah dinyatakan pulih, pria tersebut kembali positif virus corona saat di tes di bandara setelah kembali dari Spanyol.

Kemudian, kasus reinfeksi juga terjadi di Belgia. Pasien terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya pada pertengahan bulan Juni 2020, setelah sembuh di bulan Maret.

Dan, kasus reinfeksi yang ketiga terkonfirmasi di Belanda. Ini dialami oleh seorang lansia yang memiliki imunitas lemah, sehingga lebih mudah untuk terinfeksi kembali Covid-19. Hal tersebut juga sudah dikonfirmasi oleh pejabat kesehatan setempat.

 

Apakah Reinfeksi Berbahaya? Dan Bisakah Meningkatkan Kekebalan Terhadap Virus?

Dalam sejumlah kasus reinfeksi, para ilmuwan mengatakan bahwa meskipun infeksi sebelumnya tidak dapat mencegah tubuh terinfeksi kembali, tetapi sistem kekebalan dalam menaham virus dapat semakin buruk.

Infeksi yang terjadi secara alami dapat menciptakan kekebalan yang bisa mencegah penyakit, tetapi bukan mencegah terinfeksi kembali.

Menurut World Health Organization (WHO), saat ini tidak ada bukti bahwa seseorang yang sudah pulih dari Covid-19, dapat memiliki antibodi yang berperan untuk melindungi dari infeksi kedua virus corona.

 

Reinfeksi Virus Corona: Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui / Credit: kompas.com

Berapa Lama Antibodi Dapat Bertahan?

Menurut para ilmuwan, Covid-19 masih terlalu baru, sehingga pertanyaan mengenai berapa lama antibodi dapat bertahan belum bisa diketahui secara pasti.

Tetapi, kasus pria Hong Kong yang mengalami reinfeksi setelah empat bulan sembuh, sedangkan pasien di Belgia tiga bulan. Memberi dugaan – mungkin akan ada banyak orang yang mengalami reinfeksi setelah 6-7 bulan sembuh.

Sebagai perbandingan, seseorang dapat mengalami reinfeksi flu biasa dalam waktu kurang dari setahun. Tapi, diharapkan virus corona bersifat seperti SARS dan MERS, yang menghasilkan antibodi selama beberapa tahun.
 

Apa Vaksin Covid-19 Dapat Mencegah Reinfeksi?

Para ilmuwan pun belum tahu pasti apakah vaksin Covid-19 nantinya dapat mencegah terjadinya reinfeksi. Jika virus dapat bermutasi lebih cepat, masyarakat mungkin perlu diberi vaksin lebih sering.

 

Reinfeksi Virus Corona: Ini 5 Hal yang Perlu Diketahui / Credit: bbc.com

Di Mana Reinfeksi Covid-19 Kemungkinan Terjadi Kembali?

Sejumlah dokter melaporkan adanya beberapa kasus dugaan reinfeksi yang terjadi di Amerika Serikat, termasuk di Los Angeles dan New Jersey. Selain itu, Korea Selatan juga melaporkan adanya kasus reinfeksi tersebut.

Tapi, tidak ada satu pun dari kasus yang dikonfirmasi melalui pengujian genetik yang ketat.

 

 

 

Featured Image - dicardiology.com

Source - detik.com