Pola asuh anak di setiap generasinya sudah pasti berbeda. Kalau dahulu, generasi milenial cenderung mendapat pendidikan yang cukup “otoriter”, di mana semua aturan dari orang tua wajib dipenuhi oleh sang anak. Maka, di zaman sekarang, kondisinya sudah pasti berbeda.

Orangtua zaman sekarang lebih memberikan kebebasan kepada si kecil, yang termasuk dalam generasi Z. Memberi kebebasan – dalam hal berkreasi dan mendekatkan anak dengan hal- hal yang lebih positif. Dalam kata lain, pola asuh ini juga disebut sebagai Positive Parenting.

Positive Parenting – dapat membantu anak dengan menerapkan disiplin secara efektif, tanpa harus kehilangan momen bersamanya. Lebih lengkapnya, seperti apa sih pola asuh positive parenting yang sering diterapkan pada anak generasi Z? Berikut ulasannya.

 

 

 

Pola Asuh Positive Parenting – Sering Diterapkan Pada Generasi Z

Positive Parenting: Pola Asuh yang Cocok Untuk Generasi Z / Credit: smartparents.sg

Menjadi Role Model yang Baik

Mengajari anak, terutama generasi Z, tentu tak hanya dapat menggunakan teori saja. Orangtua perlu menjadi contoh bagi anak. Misalnya, se-simple membereskan tempat tidur sebelum mulai beraktivitas. Dengan demikian, anak akan mencontoh hal tersebut.

 

Kenali Perkembangan Anak

Di zaman yang terus maju dan berkembang, sepertinya orangtua tak lagi dapat memaksakan cara belajar anak generasi Z. Untuk itu, kenali gaya belajar anak dan beri ia dukungan penuh.

 

Luangkan Waktu Bersama

Kamu dan pasangan sama-sama sibuk? Hal ini tentu tak boleh dijadikan alasan untuk meluangkan waktu bersama anak, ya. Usahakan untuk tetap dapat menghabiskan waktu bersama si kecil. Tujuannya agar komunikasi dan bonding semakin erat.

 

Positive Parenting: Pola Asuh yang Cocok Untuk Generasi Z / Credit: momlovesbest.com

Fokus Pada Tingkah Laku Positif

Misalnya, ketika mendampingi anak mengerjakan PR. Tugas orangtua adalah sebagai pendamping, bukan yang mengerjakan PR tersebut. berilah dukungan dan semangat pada anak. Katakan bahwa ia dapat mengerjakan tugasnya sendiri.

Lalu, sesekali beri pujian yang lebih spesifik, seperti “wah, kamu semakin pintar dalam menghitung, ya”.

 

Berikan Konsekuensi yang Logis

Ketika anak tak mematuhi orangtua, berikan konsekuensi yang logis dan bersikap tegas. Seperti, ketika anak malas mandi, kamu dapat jelaskan apa konsekuensi yang mungkin ia alami. Misalnya, tubuh jadi kotor dan gatal.

Begitu pula ketika anak enggan mengerjakan PR di malam hari, konsekuensi yang ia terima adalah terburu- buru mengerjakannya di pagi hari dan tidak fokus.

 

Positive Parenting: Pola Asuh yang Cocok Untuk Generasi Z / Credit: todaysparent.com

Diskusi dan Negosiasi

Jika kamu dan anak memiliki perbedaan pendapat, kamu dapat ajak si kecil untuk melakukan diskusi dan negosiasi, ya. Karena, perbedaan pendapat ini sepertinya memang sulit dihindari, terutama pada masa sekarang ini.

 

Ciptakan Komunikasi Efektif

Sebagai orangtua, kamu dapat berbagi pengalaman kepada anak. Seperti, saat dulu tidak mengerjakan PR, sehingga anak pun juga merasa bahwa orangtua pernah di posisi mereka. Dan, apa yang kamu minta untuk ia lakukan adalah untuk kebaikannya sendiri.

 

Berikan Cinta Tanpa Syarat

Orangtua perlu memahami bahwa setiap anak memiliki potensi dan kekurangannya masing- masing. Sayangi dan cintai si kecil dengan sepenuh hati, dan beri ia dukungan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki.

 

 

 

Wah, bagaimana nih? Sekarang kamu sudah mengetahui apa itu positive parenting dan bagaimana pola asuhnya, ya. Apakah kamu berniat untuk menerapkan pola asuh ini pada si kecil yang termasuk generasi Z?

Yang terpenting – berikan kesempatan pada anak untuk berkembang dan berkreasi, sehingga orangtua dapat melihat sisi positif si kecil dan memberikan kesempatan pada anak untuk mengutarakan apa yang dirasakannya.

 

Featured Image - mindful.org