Sebagian besar dari kamu pasti pernah mendengar kata “workaholic”. Nah, kalau mendengar kata yang satu ini, mungkin terbesit di benakmu mengenai seseorang yang terus-menerus bekerja, tanpa mengenal waktu. Atau, kerap kali dianggap sebagai pekerja keras. Ya, memang gambaran keduanya hampir mirip.

Tetapi, hal tersebut justru salah, lho. Workaholic merupakan seseorang yang tergila-gila bekerja dan susah untuk memahami batasan yang seharusnya diterapkan. Entah, seorang workaholic tersebut ingin mengejar materi, status, atau jabatan yang menyebabkannya menjadi gila bekerja.

Kalau kamu memiliki teman, kerabat, atau dirimu sendiri yang mengalami workaholic, penting sekali untuk mengetahui sejumlah dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Seperti berikut ini, setidaknya ada 5 dampak buruk dari workaholic yang seringkali tak disadari.

 

 

 

5 Dampak Negatif dari Workaholic

Ternyata Berbahaya! Ini 5 Dampak Buruk Menjadi Seorang Workaholic / Credit: lifepal.co.id

Mudah Stress dan Depresi

Orang yang gila bekerja alias workaholic lebih mudah stres dan depresi. Pasalnya, prestasi kerja yang ia capai dirasa belum bisa mengisi kekosongan yang dirasakan. Belum lagi, seorang workaholic terlalu mengandalkan dirinya sendiri, sehingga rasa cemas pun dipendam sendiri. Hal ini tentu semakin menambah rasa stres yang dirasakan, ya!

 

Emosi dan Mudah Tersinggung

Bekerja secara berlebihan dapat membuat seseorang jadi mudah marah dan emosi. Pikirannya pun lebih fokus pada pekerjaan, dan tak punya waktu mengurusi hal lainnya. Sehingga, perasaannya jadi lebih sensitif, terutama mengenai hal- hal yang ia tak ketahui.

Misalnya, candaan yang diberikan oleh rekan kerja akan ditanggapi terlalu serius.

 

Kurang Waktu Istirahat

Bekerja berlebihan secara terus- menerus akan mengurangi waktu tidur yang nantinya berdampak pada kesehatan. Orang yang kurang tidur lebih rentan stres. Kondisi ini akan memengaruhi kerja jantung dan merusak pembuluh darah, lho.

Selain itu, kurang istirahat dapat menyebabkan metabolisme menurun – berdampak pada menurunnya kemampuan tubuh dalam mencerna glukosa. Hal inilah yang akan menyebabkan rentannya seseorang terkena penyakit diabetes dan obesitas.

 

Ternyata Berbahaya! Ini 5 Dampak Buruk Menjadi Seorang Workaholic / Credit: cheatsheet.com

Hubungan Sosial Tidak Baik

Seorang workaholic cenderung tak memiliki waktu untuk berkomunikasi, bercerita, atau mengobrol dengan orang lain. Ini salah satu faktor penyebab terjadinya selisih paham.

Dilansir dari Parenting Orami, dari penelitian yang dilakukan oleh University of North Carolina, menemukan fakta bahwa tingkat perceraian pada seseorang yang memiliki pasangan workaholic, dua kali lipat lebih tinggi.

 

Berdampak Buruk Pada Bisnis

Memiliki karyawan yang bekerja 60-80 jam dalam seminggu, mungkin terlihat menguntungkan perusahaan. Tetapi kenyataanya, tidak.

Berdasarkan penelitian dari Harvard Business Review, menjelaskan bahwa karyawan yang workaholic seseungguhnya sangat berkontribusi dalam peningkatan biaya asuransi kesehatan perusahaan. Sudah pasti, ini hal yang merugikan, ya.

 

 

Nah, itulah kelima dampak negatif dari workaholic. Berdasarkan penjelasan di atas – dianjurkan untuk bekerja sesuai waktu, sehingga segala aspek kehidupan lainnya dapat berjalan dengan baik, begitu pula kesehatan tubuh yang tetap terjaga.

 

Featured Image - magazine.job-like.com