Memastikan anak memperoleh asupan zat gizi yang cukup setiap harinya merupakan ‘PR’ bagi semua orangtua. Terlebih ketika anak punya masalah susah makan. Jangan sampai ini menjadi penghalang bagi si keciluntuk mendapatkan kebutuhan zat gizi harian yang cukup.

Apa itu masalah makan pada anak?

Credit: Hipwee

Mengingat ukuran dan bentuk tubuhnya berbeda, otomatis nutrisi anak dengan orang dewasa tidak bisa disamakan. Bahkan, terkadang ada beberapa zat gizi yang sangat dibutuhkan di masa kanak-kanak tapi tidak pada orang dewasa. Begitu pula sebaliknya.

Sayangnya, tidak semua anak bisa makan dengan tenang, lancar, dan nyaman. Pada beberapa kasus, ada saja masalah makan pada anak yang membuatnya susah dan menolak untuk makan.

Jika hanya terjadi sekali atau dua kali mungkin tidak masalah. Namun, kondisi ini bisa saja berlangsung dalam waktu lama. Bahkan tidak menutup kemungkinan, hal ini akan terus berlanjut sampai anak beranjak dewasa.

Berikut berbagai masalah makan pada anak yang kerap membuatnya jadi lebih susah makan:

1. Nafsu makan anak berubah

Credit: Kompasiana

Banyak sedikitnya asupan makanan harian anak biasanya dipengaruhi oleh nafsu makannya. Meski begitu, nafsu makan anak tidak selalu dalam keadaan baik. Ketika nafsu makannya sedang baik, anak umumnya lebih gampang makan bahkan mau makan dalam porsi banyak.

Sebaliknya, saat nafsu makannya sedang menurun, anak biasanya lebih susah makan dan cenderung pilih-pilih makanan.

2. Alergi makanan

Credit: Liputan6

Alergi makanan adalah suatu kondisi yang ditimbulkan oleh respon sistem kekebalan tubuh setelah makan makanan tertentu. Dengan kata lain, masalah makan pada anak karena alergi, akan membuatnya mengalami berbagai gejala usai makan makanan tersebut.

Di antaranya rasa tidak nyaman seperti gatal di mulut, kulit kemerahan dan gatal, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh, sulit bernapas, mual, muntah, hingga diare.

3. Intoleransi makanan

Credit: Hipwee

Banyak orang sering tertukar antara alergi makanan dan intoleransi makanan. Padahal, kedua kondisi ini tidaklah sama. Intoleransi makanan adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam mencerna suatu makanan tertentu.

Salah satu intoleransi makanan yang sering terjadi pada anak yaitu laktosa di dalam susu. Sama halnya seperti alergi makanan, masalah makan pada anak yang satu ini juga bisa menimbulkan berbagai gejala

Namun, rentang waktu kemunculan gejala intoleransi makanan umumnya lebih lama ketimbang alergi makanan. Beberapa anak mungkin bisa merasakan gejala dalam hitungan jam setelah makan makanan tertentu. Sementara beberapa anak lainnya, bisa mengalami gejala setelah 48 jam kemudian.

Berbagai gejala intoleransi makanan yang paling umum berupa:

  1. Diare
  2. Mual muntah
  3. Sakit perut
  4. Perut kembung
  5. Penanganan intoleransi makanan pada anak
  6. Hampir serupa dengan alergi makanan, anak yang memiliki intoleransi terhadap beberapa jenis makanan tertentu juga dianjurkan untuk tidak makan makanan tersebut. Setiap anak merespon dengan cara yang berbeda-beda ketika dihadapkan dengan makanan penyebab intoleransi.

4. Kebiasaan makan anak

Credit: Republika

Kebiasaan makan anak umumnya tercermin dari pola makan hariannya. Misalnya adanya keinginan untuk mencoba berbagai jenis makanan, atau justru sering menolak makanan dan cenderung lebih pilih-pilih. Beruntung jika anak mau makan jenis makanan apa pun, sehingga tidak memiliki masalah susah makan.

Sebaliknya, jangan biarkan begitu saja ketika anak hanya mau menyantap makanan dalam jenis yang sama setiap harinya. Atau ketika anak selalu menolak untuk mencoba makanan baru. Kebiasaan makan anak seperti masalah susah makan yang terbentuk dari kecil, akan terus terbawa hingga ia dewasa.

 

Featured Image - The Asian Parents