Belum lama ini, World Health Organization (WHO) mengonfirmasi bahwa ada sejumlah bukti yang menyatakan bahwa Covid-19 – virus corona baru yang menyerang saluran pernapasan – mampu bertahan lama di udara dalam ruangan tertutup dan menular dari satu orang ke orang lainnya.

Sebelumnya, penularan Covid-19 kerap terjadi jika adanya kontak langsung dengan droplets dari seseorang yang sudah terinfeksi. Droplets tersebut dapat dikeluarkan melalui batuk, bersin, dan berbicara.

Mudahnya – Covid-19 merupakan virus airborne yang menyebar lewat udara dalam bentuk partikel yang lebih kecil. Virus tersebut dapat dibawa oleh udara dan berbahaya bagi kesehatan manusia yang ada dalam ruangan.

Berkaitan dengan Covid-19 dapat menular melalui udara, dilansir dari Detik, sebuah studi menemukan bahwa partikel virus dapat bertahan lebih lama di dalam lift, setelah seseorang yang terinfeksi batuk dan bersin di dalamnya.

Partikel virus akan berputar- putar dalam lift, bahkan hingga setengah jam lamanya.

 

 

 

Covid-19 Dapat Bertahan Di Dalam Lift Hingga 30 Menit

Studi: Covid-19 Mampu Bertahan Di Dalam Lift Hingga 30 Menit / Credit: abcnews.go.com

Ketika pintu lift ditutup, droplets dari seorang yang terinfeksi dapat bertahan sampai 30 menit lamanya. Tetapi, jika pintu lift tetap terbuka, droplets akan hilang dalam waktu empat menit saja.

Menghadapi situasi tersebut – tim peneliti menjelaskan bahwa aerosol bisa mengandung sejumlah droplets berukuran kecil, yang sangat berpotensi menularan virus corona. Jadi, ahli merekomendasikan untuk menggunakan masker di dalam lift. Cara ini dapat mengurangi penularan.

 

 

 

Dibuktikan Dalam Sebuah Penelitian

Studi: Covid-19 Mampu Bertahan Di Dalam Lift Hingga 30 Menit / Credit: ctvnews.ca

Lebih lanjut, untuk membuktikan hal tersebut, para ahli dari Amsterdam University meniru serangkaian batuk di dalam lift rumah sakit. Ini bertujuan untuk mengetahui berapa lama partikel yang keluar ketika batuk mampu bertahan, dalam berbagai kondisi yang berbeda.

Peneliti utama, Daniel Bonn dan rekannya, membuat ulang ukuran dan bentuk aerosol pernapasan yang dihasilkan ketika batuk. Kemudian, droplets tersebut disemprotkan ke dalam lift untuk simulasi.

Kemudian, partikel tersebut dipantau menggunakan laser, sehingga para peneliti dapat menghitung dan melacak partikel virus yang tersebar. Hal ini dilakukan saat lift beroperasi seperti biasanya.

Hasilnya – ditemukan bahwa selama lift beroperasi normal, waktu yang dibutuhkan virus menjadi partikel aerosol, yaitu sekitar 12-18 menit. Jika, pintu lift terbuka secara permanen, maka waktu yang dibutuhkan sekitar 2-4 menit dan akan hilang.

Tidak hanya batuk, Covid-19 yang menyebar melalui udara di dalam lift juga dapat terjadi, ketika seseorang yang terinfeksi berbicara. Tindakan ini akan melepaskan ribuan partikel Covid-19 setiap menit. Jadi, penggunaan masker di ruang tertutup, terutama lift sangat direkomendasikan sebagai langkah pencegahan penularan virus.

 

Featured Image - marketplace.org

Source - detik.com