menggunakan masker terutama ketika ke luar rumah.

Dari sejumlah protokol kesehatan tersebut, jaga jarak mungkin merupakan poin yang paling sulit dijalani. Bagaimana tidak? Masyarakat mesti berjauhan antar satu dengan lainnya. Di masa sebelum pandemi, jaga jarak hampir jarang dilakukan.

Meski demikian, sebuah penelitian di Amerika Serikat mencatat bahwa orang yang menerapkan jaga jarak secara ketat – ketika berada di luar rumah – hanya memiliki 10 persen kemungkinan terinfeksi Covid-19.

Dalam kata lain – jaga jarak merupakan cara yang paling efektif untuk mengurangi risiko penularan. Mengapa demikian?

 

 

 

4 Alasan Jaga Jarak Efektif Cegah Penularan Virus

Alasan Mengenai Jaga Jarak Efektif Cegah Penularan Covid-19 / Credit: halodoc.com

Mengurangi Risiko Penularan Lewat Udara

Tidak berpergian ke luar rumah, kecuali jika ada urusan mendesak, merupakan bentuk physical distancing yang paling baik dan efektif. Terlebih, sekarang Covid-19 dapat menular melalui udara.

Berada di rumah berarti kamu bisa melindungi diri dari paparan udara bebas, keramaian di ruang terbuka, dan berkumpul dalam satu ruangan tertutup yang dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19.

Dilansir dari CNN Indonesia, seorang dokter dari Upstate Medical University menyatakan bahwa membatasi wakti di ruang publik alias jaga jarak adalah solusi yang baik. Tapi, kalau harus ke luar rumah, disarankan untuk tidak menghabiskan waktu terlalu lama di lokasi yang sama.

 

Menekan Laju Penularan Virus

Setiap masyarakat mesti memiliki kesadaran untuk jaga jarak dengan orang lain. Dengan begitu, kemungkinan penularan dapat diminimalisir. Menjaga diri tetap jauh secara fisik dengan orang sekitar merupakan pilihan yang tepat untuk dilakukan.

Intinya, jaga jarak adalah sikap dasar yang wajib dilakukan seseorang, sebelum menggunakan masker dan rutin cuci tangan.

 

Alasan Mengenai Jaga Jarak Efektif Cegah Penularan Covid-19 / Credit: cardinus.com

Mengurangi Risiko Penularan Virus Jarak Dekat

Masyarakat dianjurkan untuk menerapkan physical distancing sejauh satu sampai dua meter. Lebih dianjurkan, untuk jaga jarak dua meter. World Health Organization  (WHO) pun menyarankan hal yang sama.

Ini penting dilakukan, kamu tidak dapat memastikan kondisi kesehatan orang lain setiap saat. Untuk itu, jaga jarak sangat dianjurkan tanpa harus memandang kedekatan hubungan. Lebih baik mencegah daripada mengobati.

 

Kegiatan Sosial Bisa Tetap Dilakukan

Tidak dapat berinteraksi dengan orang lain secara leluasa memang dapat berpengaruh pada kesehatan mental. Medical News Today, mencatat bahwa pembatasan sosial memicu seseorang mengalami kesepian, stres, cemas, dan resah.

Tapi, hal ini dapat diatasi dengan melakukan kegiatan lainnya, seperti tetap berkomunikasi melalui dunia maya, aktif bergerak, dan melakukan berbagai aktivitas yang menenangkan, misalnya dengan membaca buku atau mandi air hangat.

 

 

Terapkan Protokol Kesehatan yang Sudah Ditentukan

Alasan Mengenai Jaga Jarak Efektif Cegah Penularan Covid-19 / Credit: health.detik.com

Jaga jarak tidak hanya melindungi diri sendiri dari paparan virus, tetapi orang sekitar, bahkan keluarga kamu. Pasalnya, langkah ini dilakukan untuk mencegah tertular, sekaligus menularkan virus.

Protokol jaga jarak sangat penting dilakukan. Terapkan pula poin protokol kesehatan lainnya, seperti menggunakan masker dan rutin cuci tangan agar perlindungan terhadap virus semain maksimal.

 

Featured Image - cosmosmagazine.com

Source - cnnindonesia.com