Studi: Gejala Covid-19 Memiliki Kaitan Dengan Sindrom Hiperinflamasi
Seiring berjalannya waktu virus corona jenis terbaru, yaitu Covid-19 semakin berkembang. Mulai dari cara penularannya – yang kini dapat gejala baru yang dialami oleh para pasien.
Umumnya, gejala yang paling sering dialami oleh pasien, berupa flu, demam, sesak napas, nyeri pada otot, diare, hingga hilangnya kemampuan untuk mencium dan merasakan sesuatu – ini disebut juga dengan anosmia.
Seperti yang sudah disebutkan, gejala Covid-19 semakin bertambah dan berkembang seiring berjalannya waktu – hal ini dibuktikan oleh sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada bulan September 2020 silam. Dalam studi – ditemukan bahwa sebagian pasien Covid-19 dapat mengembangkan sindrom hiperinflamasi.
Studi menyebutkan kalau sindrom hiperinflamasi tersebut memiliki kemiripan dengan gangguan hiperinflamasi lainnya.
Lebih Lanjut Mengenai Studi Tersebut…
Studi: Gejala Covid-19 Memiliki Kaitan Dengan Sindrom Hiperinflamasi / Credit: jakartaglobe.id
Sindrom hiperinflamasi yang terjadi pada pasien Covid-19 ini diteliti dengan studi Kohort – merupakan studi yang mempelajari hubungan faktor risiko dan penyakit dengan memilih dua atau lebih kelompok studi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Intermountain Research and Medical Foundation ini menganalisis 299 pasien Covid-19 yang mendapat perawatan di rumah sakit – antara 13 Maret hingga 5 Mei. Rentang waktu tersebut setara dengan 2.535 hari rawat inap.
Hasilnya, sebanyak 161 pasien atau 54 persen dari jumlah total pasien, memenuhi dua atau lebih kriteria sindrom hiperinflamasi Covid-19 selama menjalani perawatan di rumah sakit. Artinya, pasien yang masuk dalam kategori ini memiliki risiko kematian lebih tinggi, dibanding pasien dengan skor kurang dari dua.
Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan
Studi: Gejala Covid-19 Memiliki Kaitan Dengan Sindrom Hiperinflamasi / Credit: cengkepala.com
Semua orang pasti setuju, bahwa lebih baik mencegah daripada mengobati. Ungkapan ini pun berlaku selama pandemi Covid-19. Langkah pencegahan – penting dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran dan penularan virus.
Masyarakat dianjurkan untuk menerapkan jaga jarak antar individu sejauh 1-2 meter.
Selain itu, pastikan kamu menjalani pola hidup yang sehat – mengonsumsi makanan bergizi seimbang, suasana hati tetap terjaga.
Kamu pun disarankan untuk minum multivitamin yang mengandung vitamin C dan vitamin B kompleks, seperti Enervon-C. Mengapa demikian?
Karena, kombinasi kedua kandungan tersebut yang ada dalam Enervon-C, dapat membantu jaga daya tahan tubuh kamu agar tidak mudah sakit. lalu, kandungan vitamin B kompleksnya mampu mengoptimalkan proses metabolisme – yang berperan untuk mengolah makanan jadi sumber energi.
Featured Image - inquirer.com
Source - cnnindonesia.com