Kondisi burnout mungkin sudah tidak asing lagi bagi kamu. Atau, mungkin salah satunya yang pernah mengalami burnout, terutama akibat pekerjaan? Hati-hati, masalah ini tak boleh disepelekan, lho!

Umumnya, burnout syndrome ditandai dengan rasa lelah secara fisik dan rasa emosi yang terjadi karena kenyataan dalam dunia kerja tidak sesuai ekspektasi. Dari sini, rasa stres berkepanjangan akan timbul – terlebih ketika kamu merasa kewalahan dengan pekerjaan yang ada.

Kebanyakan orang menanggal bahwa burnout – merupakan indikasi bahwa ia tidak kompeten dalam menyelesaikan pekerjaannya. Padahal, ini sangat salah! Banyaknya tanggung jawab, ketidakjelasan akan job desc, dan jam kerja yang tinggi – beberapa penyebab burnout. Jika tidak segera diatasi, burnout dapat memberi dampak buruk bagi penderitanya, mulai dari timbul masalah mental hingga kesehatan. Bahkan, burnout pun dapat memberi efek buruk pada perusahaan.

Lebih lanjut mengenai burnout ­– setidaknya ada empat dampak yang bisa ditimbulkan dari kondisi tersebut.

Berikut ini ulasan lengkapnya.

 

 

 

4 Dampak Buruk Burnout

Pada Pekerjaan

Wajib Diperhatikan! Burnout Dapat Mengganggu Produktivitas Hingga Performa Kerja Di Kantor / Credit: forbes.com

Tidak Produktif

Sebuah riset menunjukkan bahwa ada kaitan antara kesehatan mental pekerja dengan produktivitas yang dimiliki. Jika seorang karyawan sehat secara mental – maka ia pun bisa berkontribusi secara aktif, seperti meningkatkan kinerja, kualitas, dan meningkatkan produktivitas.

Begitu pula sebaliknya, jika karyawan mengalami masalah kesehatan mental, termasuk burnout maka hasil pekerjaan yang dihasilkan cenderung kurang memuaskan.

Untuk itu, pekerja dan pihak perusahaan mesti sama-sama menjaga kesehatan karyawan, baik fisik maupun mental.

 

Meningkatnya Karyawan Resign

Seperti yang sudah disebutkan, burnout merupakan salah satu alasan mengapa kinerja karyawan menurun.

Ingat, burnout bukan masalah sepele, terlebih bagi perusahaan. Ketika karyawan sudah merasa burnout dan tidak mendapat pertolongan profesional – dan kinerjanya semakin memburuk. Bisa jadi, perusahaan justru kehilangan karyawan tersebut, karena ia memilih untuk resign.

 

Wajib Diperhatikan! Burnout Dapat Mengganggu Produktivitas Hingga Performa Kerja Di Kantor / Credit: egindo.co

Partisipasi Karyawan Menurun

Partisipasi karyawan – merupakan salah satu bentuk komitmen terhadap tujuan perusahaan. Karyawan yang aktif akan bekerja dan berusaha memberikan hal terbaik. Ini karena karyawan menilai bahwa kesuksesan perusahaan adalah hal penting.

Lain halnya dengan karyawan yang mengalami burnout – maka partisipasinya bisa menurun dan menghambat perkembangan bisnis yang dijalani perusahaan.

Rendahnya partisipasi karyawan – dapat diartikan sebagai kerugian pendapatan perusahaan, yang merupakan dampak negatif dari rendahnya motivasi dan kinerja pekerja.

 

Mudah Sakit

Pekerjaan yang terlalu banyak dapat membuat karyawan merasa lelah – secara fisik dan mental. Tentu saja, hal ini akan mengakibatkan burnout. Tak hanya stres, burnout pun dapat menyebabkan rasa cemas berlebihan, depresi, dan perilaku tidak sehat lainnya. Jika sudah begini, karyawan menjadi rentan sakit dan berujung pada pekerjaan yang tidak kunjung terselesaikan.

 

 

 

Wah, itu dia keempat dampak buruk burnout pada pekerjaan – yang mungkin dialami oleh karyawan. Perlu diketahui – kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Selama mental dan fisik dalam kondisi baik, maka performa kerja karyawan dapat terjaga dengan baik.

 

Featured Image - cnbc.com