Selama pandemi, berbagai kalangan masyarakat mesti menghadapi berbagai tantangan baru. Tak hanya soal isu kesehatan, tetapi juga anak yang menjalani sekolah online.

Ketika anak sekolah di rumah, tentu ia memerlukan dukungan penuh dari orangtua. Tapi sayangnya, banyak pula orangtua yang tidak mampu menjaga emosi dan marah – ini kerap terjadi selama mendidik anak di masa pandemi Covid-19.

Patut diwaspadai, kebiasaan memarahi anak dapat berbahaya dan mampu memengaruhi perkembangan si kecil di masa depan.

 

 

 

Memarahi Anak Selama Di Rumah, Dapat Sebabkan Dampak Buruk

Memarahi Anak Di Rumah Selama Pandemi Bisa Sebabkan Dampak Buruk / Credit: id.theasianparent.com

Lebih lanjut mengenai hal tersebut – ketika orangtua memarahi anak, ia pun dapat ikut merasa stres. Ingat, selama pandemi bukan hanya virus saja yang tidak boleh ditularkan, tapi emosi dan rasa marah juga tak boleh ditularkan begitu saja pada siapapun, terlebih anak.

Mengapa demikian? Pasalnya, emosi, keluhan, dan marah yang diperlihatkan oleh orangtua – memiliki kemungkinan besar diserap dan dicontoh oleh sang anak. Dalam kata lain, si kecil dapat meniru emosi dan sikap tersebut ketika ia berhadapan dengan orang lain. Selain itu, stres dan marah yang diluapkan oleh orangtua dapat membuat anak merasa tidak aman dan nyaman. Kondisi ini juga dapat memicu anak melakukan berbagai hal-hal yang negatif.

Tidak hanya masalah mental saja, tetapi emosi negatif pun mampu memengaruhi kesehatan tubuh si kecil. Daya tahan tubuhnya bisa menurun dan anak pun rentan terserang berbagai macam penyakit. Sudah pasti, orangtua mana sih yang mau anaknya jatuh sakit?

Untuk itu, setiap orangtua dianjurkan mendidik anak dengan pengertian dan kasih sayang. Ingat, orangtua perlu memahami bahwa anak masih dalam proses pembelajaran. Jadi, orangtua mesti pintar-pintar dalam mengendalikan dan mengalihkan emosi.

Pelajari membuat kue, berkebun, hingga melakukan hobi yang sudah lama tak kamu lakukan.

 

 

 

Featured Image - berkeluarga.id

Source - cnnindonesia.com