Pada musim atau situasi tertentu, seseorang bisa lebih rentan terserang batuk pilek atau bapil. Menjadi penyakit yang cukup ringan, bapil adalah penyakit menular yang umumnya disebabkan oleh virus dan bisa menyebabkan komplikasi jika tidak segera ditangani. Beberapa gejala komplikasi yang perlu diwaspadai adalah sesak napas, sinusitis, hingga pneumonia. Berikut ini adalah penyebab dan cara mengatasi bapil yang bisa dilakukan di rumah.

Bapil adalah Penyakit Menular

Prinsip pertama dari memahami batuk pilek atau bapil adalah fakta bahwa keduanya merupakan tanda bahwa sistem imun bekerja dengan baik dalam melawan virus atau bakteri pembawa penyakit. Setidaknya sudah ada lebih dari 200 jenis virus yang memiliki gejala berupa batuk dan pilek, dan rhinovirus adalah yang paling banyak ditemukan. Namun kamu juga perlu mengetahui penyebab virus tersebut bisa masuk dan menginfeksi tubuh.

Virus menginfeksi seseorang melalui droplet yang dikeluarkan orang lain lalu terhirup atau tersentuh saat jabat tangan, misalnya. Bisa juga karena seseorang menggunakan benda yang sudah terpapar atau menjadi tempat berkembang biak suatu virus, seperti handuk yang lembap, berbagi alat makan secara langsung, dan sebagainya.

Seseorang bisa memiliki risiko lebih tinggi terkena bapil apabila ia berada dalam beberapa kondisi dan situasi. Di antaranya adalah sering menghadapi kerumunan, merokok, memiliki sistem imun yang lemah, dan saat masuk musim hujan atau tempat bersuhu dingin.

Hubungan Batuk dan Pilek

Berikutnya kamu juga perlu memahami bahwa batuk dan pilek merupakan dua gejala terpisah yang sering dialami bersamaan. Salah satu gejala pilek adalah hidung tersumbat, bersin-bersin, dan hidung yang mengeluarkan ingus. Seseorang yang pilek akan memiliki lendir atau cairan dari mukosa terlalu banyak. Jika kamu juga mengalami batuk, ketahuilah bahwa batuk tersebut termasuk dalam batuk produktif. Artinya, batuk menjadi mekanisme tubuh untuk mengeluarkan lendir yang mengandung kuman penyakit dari paru-paru. Sering dikenal sebagai batuk berdahak, jenis batuk ini biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Apabila batuk berdahak berubah menjadi batuk kering, ada kemungkinan paru-paru mengalami iritasi dan bisa berlangsung hingga 1-2 minggu.

Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang bisa menyembuhkan bapil. Namun dengan penanganan yang tepat dan tetap menjaga pola hidup sehat, bapil akan hilang dengan sendirinya dalam kurun waktu 8-14 hari. Selama waktu tersebut, kamu bisa melakukan beberapa hal yang mampu meredakan gejalanya.

Cara Mengatasi Bapil

1. Banyak Istirahat dan Minum

Dengan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik, cairan atau lendir akan lebih mudah keluar sekaligus tidak perlu khawatir dengan dehidrasi. Karena dehidrasi adalah salah satu kondisi yang bisa memperparah gejala bapil. Selain minum air putih, kamu bisa memenuhi asupan cairan dari sup, teh herbal, jus buah, dan lain-lain. Tidur cukup dan banyak istirahat juga membantu sistem imun bekerja lebih baik dalam melawan virus. Hindari mengonsumsi kafein untuk sementara waktu agar waktu tidur kamu tidak terganggu.

2. Mikronutrien yang Perlu Dipenuhi

Nafsu makan mungkin akan menurun saat kamu bapil, namun jangan biarkan hal ini berlarut-larut. Kamu harus mendapat asupan bergizi lengkap agar tubuh memiliki kekuatan untuk memulihkan diri. Selain makanan dan minuman yang dibahas di atas, ada beberapa nutrisi yang perlu dilengkapi. Di antaranya adalah vitamin C, vitamin D, zinc, probiotik, dan antioksidan.

3. Trik Meredakan Sakit Tenggorokan dan Hidung Tersumbat

Untuk meredakan sakit tenggorokan akibat batuk, manfaatkan minuman hangat untuk meredakannya. Salah satu bahan yang banyak disarankan untuk membuat minuman hangat adalah lemon, madu, jahe, dan teh herbal lainnya. Bisa juga mengatasinya dengan berkumur air garam. Sedangkan apabila kamu mengalami hidung tersumbat, hiruplah uap air panas yang sudah dicampur dengan minyak aromaterapi.

4. Pilihan Obat yang Disarankan

Bila kamu membutuhkan bantuan obat, jangan mengonsumsi antibiotik sembarangan atau tanpa resep dokter. Antibiotik dibutuhkan untuk menangani gangguan kesehatan yang disebabkan oleh bakteri dan bapil yang diderita belum tentu karena bakteri. Beberapa jenis obat yang aman dikonsumsi untuk meredakan gejala bapil adalah ibuprofen, paracetamol, dekongestan, dan ekspektoran (batuk berdahak).

5. Perhatikan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Selama masa penyembuhan, ada beberapa gejala ganjil yang harus diperhatikan. Jika beberapa gejala berikut muncul, segeralah memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Gejala tersebut adalah lendir berdarah, sesak napas atau mengi, demam yang tidak turun selama 3 hari, dan sulit tidur selama berhari-hari.

Manfaatkan Kekuatan Vitamin C untuk Menurunkan Risiko Terserang Bapil

Tahukah kamu bahwa vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang membantu penderita bapil memiliki durasi yang lebih pendek? Dalam laporan National Institutes of Health¹, vitamin C memang tidak terbukti mampu menyembuhkan atau mencegah pilek. Namun studi tersebut melihat bahwa mengonsumsi 200 mg vitamin C setiap hari situasi dan kondisi rentan, mampu mengurangi durasi munculnya gejala pilek hingga 8% atau rata-rata 1 hari lebih cepat. Artinya, sangat disarankan untuk mengonsumsi vitamin C pada saat kemungkinan pilek muncul lebih tinggi dibandingkan hari-hari biasanya. Misalnya, saat musim hujan, memasuki lingkungan bersuhu rendah, atau saat kamu sering berhadapan dengan kerumunan.

Enervon-C Effervescent menjadi salah satu suplemen vitamin C yang mudah dikonsumsi karena cepat larut dalam air putih. Konsumsi satu tablet per hari bersama air putih akan membantu menguatkan imun tubuh sekaligus mendukung hidrasi tubuh. Tidak hanya vitamin C (1000 mg), tubuh juga akan mendapat vitamin B kompleks, niacinamide, dan ca pantotenat. Stok dari sekarang untuk membantu memelihara kebugaran tubuh melalui toko resmi Enervon di Tokopedia dan Shopee.

Referensi:

  1. National Institutes of Health. 2021. Vitamin C. Diakses dari https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/#h13  
  2. WebMD. 2023. Why You Cough. Diakses dari https://www.webmd.com/cold-and-flu/overview
  3. National Health Service. 2024. Common Cold. Diakses dari https://www.nhs.uk/conditions/common-cold/
  4. WebMD. 2023. Can Antibiotics Treat My Cold?. Diakses dari https://www.webmd.com/cold-and-flu/antibiotics-colds
  5. Centers for Disease Control and Prevention. 2023. Common Cold. Diakses dari https://www.cdc.gov/antibiotic-use/colds.html